"Setiap orang memiliki apinya, tetapi sang juara tahu kapan harus menyalakan api miliknya." - Rafael Benitez
****
Taman.
Disini lah Rafael yg sedang duduk santai sembari di temani oleh sebuah ice krim rasa coklat, dengan wajah datar dan masih mengunakan pakaian rumah sakit.
Tadinya dirinya berniat hanya berjalan - jalan saja untuk menghilangkan kekesalan terhadap apa yg sedang terjadi padanya, eh malah nyasar di taman syukur ada duit di baju nya jika tidak Rafael ga bakal bisa makan ataupun minum kalau tersesat
Tapi pas enak enak nyantai ada sepatu melayang yg membuat ice krim yg sudah tinggal setengah di tangan Rafael jatuh, Rafael yg melihat itu menatap tajam kearah dari mana sepatu itu berasal, disana dirinya melihat salah satu ' adik ' Rafiel yg sedang tawuran bersama geng miliknya.
" Bastard. " batin Rafael dengan tatapan tajamnya
" Setan dari mana mereka? Ku rasa diriku tidak sedang berada di alam baka lantas kenapa ada para setan kecil ini?" Gumam rafael sembari menatap datar para remaja yg sedang adu kekuatan atau adu omongan.
" don't touch my cheek, bajingan!"
" Stupid! "
" bastard, berani banget lu cinta sama crush gue!?"
" Astaghfirullah, mulut nya tolong di jaga tapi kalau sama monyet satu ini jangan kasih kendor! "
" Wah, parah lu ngatain gue pendek "
" Emng pendek, Stupid! "
" Lo belum pernah di sambit pake golok kah? "
Dll
Rafael yg dari tadi menatap datar para remaja mengalihkan tatapannya pada ice krim miliknya yg sudah tak berbentuk dan tergeletak mengenaskan di atas tanah, dirinya mengambil sepatu tadi dan..
" bruk! "
1 detik
2 detik
3 detik
Semua atensi mengarah padanya, banyak tatapan yg berbeda beda yg Rafael dapat dari mulai bingung, benci,kaget, dan yg sulit di artikan.
Rafael acuh tetap dengan wajah datarnya, tapi dirinya berjalan kearah mereka sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana yg sedang dirinya pakai dan itu sangat mengagumkan.
" Pergi." Ucap Rafael dengan singkat padat dan jelas.
" Yo, dari mana Pasien rumah sakit ini? Apakah kau kabur dari rumah sakit, bocah? " tanya Seorang pemuda berambut pirang sembari menata rambutnya
" Bubar." Sial apa mereka tidak tau jika seorang Rafael sangat benci mengulangi perkataan untuk yg kedua kalinya?
" Lo- " belum sempat pemuda tersebut melanjutkan perkataannya sebuah suara menghentikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Benitez Or Sapphire
Teen Fiction" Don't give up. Life is sometimes painful and sometimes happy. Keep fighting until you are at the highest point." Rafael seorang pria berusia 28 tahun Bertrasmigrasi ke raga seorang bocah SMA. Yang di abaikan, dan tidak dianggap oleh keluarganya...