Rafael hanya diam dan pergi bersama Jay yg juga mengikutinya. Disusul oleh Axel, Sagara,Leo, elvino dan Zico.****
Sesampainya mereka di kantin.
Mereka bertujuh memutuskan untuk duduk di bangku pojok belakang. Hawa dimeja mereka sangat dingin tidak ada yg berbicara sama sekali
Rafael menatap dingin kearah pemuda didepannya, Zico yg di tatapan hanya mengangkat sebelah alisnya " What is it? You keep staring at me, senior? "
( Ada apa? Kau terus menatap ku, senior? )
Rafael hanya menatap pemuda itu datar. Tiba - tiba seorang pemuda yg sedang membawa kuah soto panas jatuh di sampingnya yg mengakibatkan kuah tersebut jatuh dan mengenai baju milik Rafael
" Hiks..maaf..A Allen..hiks..ga.. sengaja Abang.. " suara yg membuat Rafael yg mendengarnya ingin muntah, suara itu adalah suara adik angkat Rafiel, Allen.
Rafael memejamkan mata miliknya, tidak ada yg tau bahwa Rafael sedang menahan amarahnya. Bola mata miliknya sudah berwarna biru laut, sepertinya si " permata " milik keluarga sapphire sudah berbuat kesalahan besar karena menganggu si ' iblis Benitez. ".
Banyak bisik bisik murid yg menjelekkan Rafiel atau kasihan dengan Allen.
" Aduh, calon adik ipar gue diapain lagi sama tuh orang?! "
" Dia ga takut kena bogem Kaynen dkk kah? Berani banget!"
" Fuck. Berani banget tuh brandal bully Allen lagi "
" Ternyata sifatnya ga berubah di tambah temen nya banyak, sabar sabar deh jadi Dede Allen "
" Kata gw, mau seberubah apapun fisik orang kalau sifat nya ga berubah ya percuma. And pembully tetap lah pembully. "
" Bener, I agree."
" Hey, Just shut up?! Apa kalian buta? Allen yg mulai duluan "
" Semua orang bodoh atau gimana? Jelas jelas Allen duluan yg buat keributan "
" They are all stupid, except for the people who already know Allen's rottenness."
" Mereka ga sadar kalau aura Rafael pekat banget apa gimana sih? Mending kita pergi ga sih? "
Dll
Axel dkk menatap Rafael yg sedang memejamkan matanya. Posisi tetap sama Allen yg masih menangis dan Rafael yg sedang menetralkan emosinya. Belum sempat emosi milik Rafael reda teriakan dari arah pintu kantin terdengar.
" Allen!! " Teriak segerombolan pemuda yg berlari menghampiri Allen yg sedang menangis. Rafael tetap sama dirinya tetap memejamkan matanya tanpa melihat orang orang yg menolong Allen.
Kaynen dkk yg datang menolong Allen dan menenangkan Allen agar berhenti menangis, sebelumnya mereka yg ingin masuk pintu kantin terhenti sejenak mereka melihat Allen yg menangis dan Rafael yg sedang menutup matanya dan jangan lupakan uap panas yg bisa mereka lihat dari baju Rafael.
Kaynen langsung berlari menghampiri adiknya dan memeluknya " hey baby, ada apa hm? "
" Hiks..bang kay...hiks..Allen..hiks..ga..sengaja...hiks....numpahin..kuah soto..ke bang fiel...hiks.. " ucap Allen dengan masing menangis, Kaynen yg mendengar itu menatap tajam kearah ' Abang ' nya itu menyerahkan Allen kepada salah satu sahabatnya dan menghampiri Rafael dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Benitez Or Sapphire
Teen Fiction" Don't give up. Life is sometimes painful and sometimes happy. Keep fighting until you are at the highest point." Rafael seorang pria berusia 28 tahun Bertrasmigrasi ke raga seorang bocah SMA. Yang di abaikan, dan tidak dianggap oleh keluarganya...