Markas.
Yah, kelima pemuda itu sedang berada di markas utama geng DWS. Sagara yg dari tadi tersenyum seketika langsung mengubah ekspresinya menjadi datar
" Nothing has changed. " Gumam Leo dengan menatap tajam bangunan markas yg sudah lama dia tinggalkan bersama sahabat - sahabatnya itu. Axel dan Rafael hanya berekspresi wajah datar dan masuk kedalam markas
( Tidak ada yang berubah. )
Leo, Sagara dan Elvino yg di tinggalkan oleh kedua kutub itu langsung mengikuti dibelakang mereka. Para anggota yg tau kedatangan inti DWS langsung membungkukkan badan mereka.
"Welcome sir, we have been waiting for your return for a long time" Ucap mereka serentak, lima pemuda tersebut hanya mengangguk sekilas dan duduk di sofa yg ada disana.
( Selamat datang tuan, kami sudah lama menantikan kalian kembali )
Sagara menatap dingin kearah salah satu anggota yg ada disana " apa kau sudah menyelesaikannya Kio?. "
Anggota yg bernama Kio langsung menghampiri kelima inti geng, menunduk kepala dan membungkukkan badannya " I've done it, sir. "
( Saya sudah melaksanakannya, tuan )
Sagara menatap kearah empat sahabatnya, setelah mendapatkan anggukan dari empat sahabatnya dia langsung menyuruh Kio untuk membawa orang itu kehadapan mereka. " Bawa dia kesini Kio. "
Kio mengangguk dan langsung pergi dari sana di ikuti oleh setengah anggota yg ada disana. Sagara melihat leo yg sepertinya sangat sedang gelisah.
" Lo kenapa? Ada sesuatu yg ga lu suka? Apa lu ga enak badan? " Ujar Sagara membuat ke tiga orang yg tadinya sibuk Dengan urusan masing masing memusatkan perhatian mereka kearah Leo, Leo yg di perhatikan berjalan mendekati Rafael dan memeluknya
Rafael yg di peluk refleks melingkarkan tangannya pada pinggang Leo, dirinya bisa mendengar isakan kecil yg keluar dari bibir sahabat termudanya itu " why?"
Leo menggelengkan kepalanya, dirinya memilih menyembunyikan wajahnya di dekapan Rafael tanpa mau melihat ketiga sahabatnya yg lain, Rafael hanya bisa menghelan nafas dirinya tau Leo sudah dalam mode manja karena tak enak badan
Info :
bagaimana Rafael bisa tau? Jika kalian membaca part saat Rafael dan Rafiel ketemu terus ngasih ingatan nya buat Rafael dan sejak saat itu dia tau semua kehidupan Rafiel sebelum dia trasmigrasi gitu yaBack to topik
Axel menarik nafas panjang " Leo, are you oke? Jika tidak beritahu kami " Tanya Axel yg berada di dekat Rafael, Leo yg tadinya menyembunyikan wajahnya langsung mendongak menatap mata hazel Axel.
Axel tersenyum tipis mengelus rambut Leo yg menatap kearahnya. Leo mengalihkan tatapannya untuk menatap Rafael, Rafael yg di tatap tersenyum tipis memerintahkan Sagara dan Elvino agar membawakan baju serta coklat hangat untuk Leo
Kedua pemuda yg di berikan perintah, langsung berdiri dan menjalankan apa yg diperintahkan oleh sahabat tertuanya. Leo menatap Rafael dengan mata yg berkaca kaca, Rafael yg melihat itu langsung memeluk Leo dan menenangkannya.
" Hiks.. Leo ga suka Abang.. panas.. gatal.. hiks.. badan Leo gatal Abang..." tangis Leo yg berada di pelukan Rafael, Rafael dan Axel yg mendengar itu langsung menatap tajam kearah tangan Leo yg sudah memerah
" Shit. Bagaimana bisa alergi mu kambuh Leo?!" Panik Axel, bagaimana tidak tangan milik Leo sudah di penuhi ruam merah yg menandakan alergi Leo sedang kambuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Benitez Or Sapphire
Novela Juvenil" Don't give up. Life is sometimes painful and sometimes happy. Keep fighting until you are at the highest point." Rafael seorang pria berusia 28 tahun Bertrasmigrasi ke raga seorang bocah SMA. Yang di abaikan, dan tidak dianggap oleh keluarganya...