02

1K 83 9
                                    

Malam ini terasa mencekam,bulan tidak menampakkan dirinya dan kapas hitam berarak-arak menutupi langit hingga gelap gulita.Angin berhembus dengan kencang dan suara petir terdengar beberapa kali meskipun tidak terlalu kuat.

Seungcheol yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya tersentak kaget saat mendengar suara barang jatuh, ia beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar menuju ruang tamu(tempat dimana suara itu berasal).

Seungcheol menuruni tangga dengan hati-hati, ia melangkah pelan dan di tangannya sudah ada payung yang di ambilnya di kamar guna memukul orang yang mencuri di rumahnya.

Bulu kuduk Seungcheol berdiri saat angin semakin berhembus kencang dan suara petir terdengar.Ia sudah sampai di ruang tamu dan mata nya mengedar melihat sekeliling tapi hanya dia sendiri yang ada di situ.Seungcheol bernafas lega,namun suara langkah kaki membuatnya membeku.

Seungcheol membalikkan badannya perlahan untuk melihat siapa gerangan yang ada di rumahnya kini dan membuatnya takut.Netra nya yang bulat semakin membulat saat melihat seekor kucing hitam di samping sebuah anak tangga dan menatapnya lekat.

"Kucing?"Seungcheol mengerjapkan matanya dan dahi nya mengernyit heran,setahu Seungcheol keluarga nya tidak ada satu pun yang memelihara makhluk imut tersebut.

Seungcheol meletakkan payung yang ada di tangannya ke atas sofa dan mendekati kucing tersebut.Ia menggendong kucing tersebut dan juga mengelus bulu-bulunya yang hitam pekat tersebut.

"Kenapa kau bisa masuk ke rumah ku hmm?"Kucing tersebut mengeong seakan-akan menjawab pertanyaan Seungcheol.Ia menduselkan kepalanya ke dada Seungcheol dan mata nya terpejam merasakan kenyamanan.

Seungcheol tersenyum manis,ia tidak terlalu peduli dari mana kucing tersebut berasal.Ia sekarang tidak kesepian lagi di rumah mewah tersebut, maklum orang tuanya sering bepergian ke luar negeri untuk melihat beberapa cabang perusahaan mereka dan Seungcheol tinggal sendiri di sana.

Ctarrr

Bersamaan dengan suara keras dari langit lampu di rumah tersebut pun mati.Seungcheol memejamkan matanya saat mendengar suara keras tersebut dan ketika membuka mata hanya gelap gulita yang ada di indera penglihatan nya.

Seungcheol semakin memeluk kucing tersebut saat bias cahaya cerah terlihat dari luar juga suara keras yang memekakkan telinga.Jujur, Seungcheol merasa ketakutan dan manik nya tanpa sengaja bersibobrok dengan manik si kucing.

"AKHHH EOMMA"Seungcheol berteriak histeris saat melihat manik kucing itu yang berwarna merah pekat dan menatapnya tajam.Ia melempar kucing tersebut kuat-kuat dan kucing tersebut pun hilang di pandangannya.

Manik nya bergetar saat melihat kejadian tersebut, seluruh tubuhnya terasa tidak ada tenaga lagi.Seungcheol berlari menuju kamarnya dengan cepat meskipun tubuhnya lemas, setelah sampai di kamar ia langsung mengunci pintu nya.

Seungcheol menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan langsung menyelimuti seluruh tubuhnya.Ia menangis memanggil ibunya, sungguh dia sangat takut.Lampu masih belum hidup, keadaan di luar pun masih sama,angin yang berhembus kencang juga suara petir yang menyambar di tambah dengan suara tangis Seungcheol membuat suasana semakin mencekam.

Dan tanpa Seungcheol sadari sepasang manik merah menatap dirinya tajam.Sosok yang sudah memperkosa Seungcheol itu kini tengah duduk di meja belajar Seungcheol dengan tangan yang terlipat di dada.Lama ia menatap gundukan selimut yang tidak bergerak sama sekali tersebut, ia terkekeh kecil melihat tingkah laku istrinya yang ketakutan itu.

Sosok tersebut merubah diri ke wujud manusianya dengan manik yang masih memerah.Ia melangkahkan kakinya ke kasur dan naik ke atasnya.Ia tidak mendengar lagi suara tangis Seungcheol dan mulai membuka selimut yang membungkus tubuh Seungcheol pelan agar tidak menggangu tidur sang istri.

Wajah yang sembab dengan bulu mata lentik tersebut menyapa penglihatannya.Ia mengelus lembut pipi basah tersebut dan menciumnya pelan.Tangan nya bergerak menuju perut Seungcheol yang rata dan mengusap nya lembut.

"Jangan menyusahkan ibumu boy, Daddy tidak menyukai hal tersebut.Jaga ibu mu dari sibajingan Jeonghan itu ya, Daddy dan mommy mencintaimu."Sosok tersebut mencium perut tersebut lama dan ia kembali menatap penuh puja Seungcheol yang kini tertidur dengan damai.

"Tunggu sebentar lagi babe, kau akan menjadi ratu bagi seluruh rakyat ku dan sibajingan Jeonghan itu tidak akan bisa memisahkan kita bahkan semuanya tidak akan bisa memisahkan kita.You're mine"ucapnya tersenyum iblis dan tak lama setelah itu petir terdengar dengan keras membuat sosok tersebut dengan sigap mengelus punggung Seungcheol yang sedikit terganggu agar kembali tidur dengan nyenyak.

Tak lama kemudian hujan pun turun dengan deras membasahi bumi yang sudah lama kering.Sosok tersebut menatap butiran-butiran air yang turun itu melalui kaca jendela kamar Seungcheol dengan senyuman yang masih menghiasi bibir tebalnya.Alam seperti merestui hubungan mereka,sudah dia katakan bukan?!
'Seungcheol adalah miliknya seorang,hanya miliknya seorang'.

TBC......
Kritik dan sarannya kk,penting banget loh untuk kepenulisan saya.Maklum saya masih pemula soalnya 😁😁😁 jadi masih butuh kritik dan saran dari sang suhu.

Moon maap jelek,amburadul lagi.
Votment ya kk semuanya
By😘

Δαίμονες(Demon)→lanjutan dari Cheolx...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang