01. Leadinata

13 2 0
                                    

©algunera
.
.
PRESENT
.
.
.
Semua orang punya cara untuk bahagia. Namun terkadang, kebahagiaan datang dari orang tak terduga.
.
.
Leadinata Arunika & Gamaliel Dean Baskara
.
.
.

-ketika kita terlalu fokus pada satu hal, maka kita akan mengabaikan hal lainnya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ketika kita terlalu fokus pada satu hal, maka kita akan mengabaikan hal lainnya-

Suara peluit terdengar nyaring memekak telinga, menandakan bahwa pertandingan telah selesai. Sorak-sorai penonton turut memeriahkan, membuat euforia pertandingan semakin terasa.

Leadinata Arunika.

Gadis dengan nomor punggung 28 itu menghela nafas kasar. Mencoba tersenyum meski batinnya menumpuk rasa kecewa. Tangannya ia bawa menyeka keringat diwajahnya, sekaligus menyeka air mata yang hendak keluar dari kedua matanya.

Dengan nafas yang masih terengah, gadis yang kerap disapa 'Ata' itu mulai menghampiri teman satu tim nya. Memeluk temannya satu persatu memberi kekuatan dan semangat. Teman-temannya telah menangis, menelan kekecewaan yang sama dengan yang Ata rasakan.

Ini adalah pertandingan pertama mereka setelah tim basket Putri di sekolah mereka dibentuk beberapa bulan lalu. Dan pertandingan sore ini merupakan final bagi mereka untuk memperebutkan juara 3. Namun sayang sekali mereka harus menerima kenyataan bahwa tim mereka belum bisa membawa kemenangan. Meski tak memungkiri bahwa ada rasa bangga atas pencapaian mereka dengan merasakan final di pertandingan pertama mereka.

Sekarang ini Ata beserta tim nya telah keluar dari gedung olahraga, tengah berjalan menuju sisi gedung dimana pelatih dan beberapa guru pendamping sekolahnya menunggu mereka. Dapat ia lihat juga teman-teman sekolah mereka yang sangat bersemangat mendukung mereka hingga pertandingan berakhir juga berkumpul tak jauh dari sana.

"It's oke, Rei. Kita masih bisa ikut pertandingan selanjutnya. Menurut gue pencapaian kita udah lumayan, setidaknya kita udah bisa masuk final di pertandingan perdana kita. Cuman emang lawan kita kali ini juaranya tahun lalu" ucap Ata dengan nada semangatnya disertai kekehan kecil.

Reina, teman satu tim sekaligus kapten mereka menoleh pada Ata yang tengah merangkulnya. Ata menampilkan senyum terbaik nya, menunjukkan bahwa semua baik-baik saja. Karena memang Ata sangat menyadari bahwa kapten mereka ini, yang juga merupakan teman dekatnya pasti menjadi orang yang paling kecewa untuk hasil pertandingan kali ini.

Reina juga ikut terkekeh menanggapi ucapan Ata yang ia tahu persis tengah mencoba menghiburnya, "Bener juga, lawannya aja juara tahun lalu sih. Emang kita harus banyak latihan lagi" ucap Reina.

"Gue yakin abis ini Kak Sandy bakal nyiksa kita pake latihan-latihan nya yang suka diluar nalar" Jennie, salah satu anggota tim berucap. Membuat teman-teman satu tim tertawa mendengar celetukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WARADANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang