Janji setia

23 2 1
                                    


Kini aku mengerti, semua ini terjadi
Tak dipungkiri, hanya kamu yang kumiliki
Bumi di kala sunyi, kamu takkan sendiri
Aku di sini menantimu kembali
Andai saja ku bisa
Genggam tanganmu
Takkan ada kata rindu
Di dalam hatiku
Tahukah dirimu betapa diriku
Merindukan hadirmu ada di sini?
Percayalah, Kasih
Jarak dan waktu tak mampu menghapus
Janji setia menjaga hati
Andai saja ku bisa
Genggam tanganmu
Takkan ada kata rindu
Di dalam hatiku, oh-oh
Tahukah dirimu betapa diriku
Merindukan hadirmu ada di sini?
Percayalah, Kasih
Jarak dan waktu tak mampu menghapus (janganlah kauhapus)
Janji setia menjaga hati
Hujan turun mewakili hati
Terpa angin gambarkan resahku, ho-oh
Namun, kini pelangi (dan kini pelangi)
Datang menyinari kita
ho-oh
Merindukan hadirmu ada di sini?
Percayalah, Kasih
Jarak dan waktu tak mampu menghapus
Janji setia menjaga hati
Merindukan hadirmu ada di sini?
Percayalah, oh, Kasihku
Jarak dan waktu tak mampu menghapus
Janji setia menjaga hati
Ho-oh-oh-ho

Tiara andini- Janji setia

_______________________________________________________

   Tidak terasa sudah 6 bulan kita menjalani hubungan ini, Kaila Kirania dia selalu tersenyum perih ketika memandangi foto kekasih nya, kekasih yang tak kunjung datang untuk menemuinya, kekasih yang selalu ia rindukan, kekasih yang amat dia cintai dan dia sayang. Begitu pula dengan Bhaskara Putra Ramadhan dia mencintai dan menyayangi kekasih nya, tetapi Bhaskara tau dia tidak bisa apa-apa saat ini, dia tidak bisa mengajak Kaila bermain, dia tidak bisa mengabulkan apa yang Kaila inginkan, dia tidak bisa seperti laki-laki di luaran sana yang bisa membahagiakan perempuannya, dan dia bukan orang yang gampang pekaan terhadap wanita, tetapi dia tau dalam keadaan seperti ini pasti perempuan-perempuan disana akan meninggalkannya, karena itu dia sangat bersyukur mempunyai Kaila yang sangat mencintainya dan menerima dia apa adanya, walaupun Kaila gampang berubah moodnya dan selalu marah kepadanya.

   Setiap di sekola nya, mereka selalu bertemu, mereka hanya saling tersenyum satu sama lain, tanpa adanya saling sapa. Menurut ku, ini yang membuat ku aneh, mengapa dia selalu hanya tersenyum tanpa adanya saling sapa, dan itu selalu membuatku berpikir, apakah dia malu mempunyaiku? Padahal kita sudah menjalani hubungan sudah 6 bulan, tetapi tidak ada perubahan apapun dalam hal ini. Namun, itu tidak bermasalah untukku, karna sifat pemalu dari kekasih ku ini sungguh-sungguh pemalu, tetapi dia sangat mencintaiku.

   Bhaskara itu orang nya bisa dibilang anak strict parents, yang bisa dibilang dia anak yang sangat di cintai mamah nya, mamah nya tidak ingin Bhaskara terjerumus kedalam yang tidak baik-baik. Mamah nya sering bilang kepadaku, bahwa.

"Sabar dulu ya Kaila, nanti ada waktunya. Tetapi jika kalian bisa sampai kedepannya, mamah akan merestui kalian. "

Itulah yang selalu dikatakan mamah Bhaskara kepadaku, jadi itulah yang selalu membuat ku bertahan dengan Bhaskara seperti ini.

Kaila, dia orang yang sangat bisa dibilang anak broken home mungkin, dia juga selalu bercerita tentang masalah keluarga nya dengan Bhaskara. Dia yang selalu mendengarkan cerita Keila. Itulah perbedaan mereka dalam situasi ini.

Dalam waktu 6 bulan kedepan ini, Bhaskara sudah ada perubahan sedikit demi sedikit, dari dia ingin berangkat ke sekolah bersamaku, walaupun dia tidak sampai kerumah ku, dan walaupun kita berjalan ke sekolah, itu juga sangat membuat ku bahagia. Dari perjalanan rumah sampai kesekolah kita bisa saling bercerita satu sama lain, dari cerita yang senang dan sedih, karna banyak sekali yang selalu ingin aku tanyakan dan aku ceritakan ke dia, dan begitupun sebaliknya. Dan, yang membuatku sangat bahagia adalah pertama kalinya dia membelikan bunga untukku, bunga yang amat aku sukai yaitu bunga mawar dan membelikan ku boneka yang aku sukai yaitu doraemon, diapun pernak berkata ketika memberikannya kepadaku.

Cerpen (Cerita Pendek) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang