Cara Baekhyun memeluk Juhee dari belakang saat ini seperti seorang bajingan pemangsa wanita-wanita muda di luar sana. Tidak ada penjiwaan yang Juhee rasakan.
Baekhyun mungkin beruntung, karena jika itu benar-benar seorang bajingan, lutut Juhee sangat siap memberi serangan maut pada Johnny nya.
"Sayang, bisa tenang sedikit?" Juhee mulai merasa tidak nyaman.
Tetapi Baekhyun tidak mau mendengarkan sehingga mengharuskan perempuan itu mendorongnya. Baekhyun jatuh mendarat di atas sofa dalam keadaan terlentang, ia tersenyum bahagia. Bahkan sikapnya terbilang masa bodoh untuk Juhee yang semakin dibuat terheran-heran.
"Aku tidak tahu sejak kapan kau mulai tidak mau mendengarku," kesal perempuan itu.
"Aku mendengarmu...."
"Tidak. Kau tidak benar-benar mendengarku. Sikapmu juga dari waktu ke waktu semakin aneh."
"Tidak ada yang aneh, Juhee. Hanya saja kau belum mengenalku." Baekhyun berbicara seakan-akan itu bukan dirinya. Caranya ketika duduk saat ini juga jauh berbeda–satu kaki dinaikkan ke atas sofa dalam posisi ditekuk, lalu sebelah lengannya bertengger pada lutut itu. Dan sekarang dia menyeringai.
Butuh beberapa detik untuk Juhee mendapatkan kewarasannya kembali dengan perubahan drastis suaminya itu.
Baekhyun berdiri sambil berkata.
"Aku tidak mau pura-pura lagi. Dan akan ku tunjukkan padamu hari ini.... Siapa aku...."