05

83 7 0
                                    

Sebelum masuk ke dalam cerita alangkah baiknya kita bersholawat terlebih dahulu kepada Baginda alam yakni nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Silahkan kritik jika ada kesalahan!
Happy reading!

***

"Kamu mau kemana?" Tanya Ira penasaran pada Hafna

Setelah mengaji subuh Hafna tiba-tiba memberesi pakaiannya dan alat-alat lainnya ke dalam tas, sebab itu Ira begitu heran.

"Umi tadi bilang kalo kak Syafiq mau jemput aku pulang"

"Hah?! Kamu mau pulang?!" Hafna mengangguk

"Emang ada acara apa?" Tanya Ira, Hafna diam beberapa detik sampai akhirnya dia mengangkat turunkan bahunya, tanda bahwa dia tidak tau.

"Gak tau, pulang aja mungkin"

"Loh kok bisa gitu? Harusnya ada alasan tertentu, emang boleh kalo gitu?"

"Ya boleh, mungkin karna kak Syafiq sama habib iza temenan? Lagian aku pulang juga ngaji di sana" Ira mengangguk mangut-mangut

"Terus nanti aku di sini sama siapa?"

"Aku gak lama kok, paling satu Minggu"

"Gak lama?! Itu lama ningg" Hafna terkekeh kecil

"Aku boleh ikut gak?"

"Boleh"

"Hah beneran?" Mata Ira berbinar

"Ya kalo kamu gak malu, rumah ku di pesantren loh" Ira langsung terdiam

"Iya juga ya, gak jadi deh"

"Kenapa kamu mau ikut? Mau ketemu kak Syafiq?" Ucap Hafna yang langsung di beri cubitan dari Ira

"Ning Hafna ih!" Hafna kembali terkekeh kecil melihat ekspresi di wajah ira

"Haha, enggak bercanda" tapi naas Ira sudah terlanjur marah, dia malah melipat tangannya dengan wajah yang di tekuk, gawat jika sudah begini.

"Atutu.. sahabat Hafna yang satu ini, maafin Hafna ya.." Ira malah memalingkan wajahnya ke arah lain, bagaimana tidak kesal? Hafna terus saja menjodoh-jodohkan dirinya dengan Gus Syafiq.

"Nanti aku beliin oleh-oleh gimana? Maunya apa?" Ucapan Hafna berasih membuat wajah ira kembali bersemangat, dia tersenyum lalu berkata

"Aku mau es krim"

"Ih jangan es krim, nanti meleleh di jalan"

Ira mengerucutkan bibirnya

"Pengen partner muroja'ah aja, hehe"

"Kak Syafiq mau?"

"Ish! Ning Hafna!" Ira menghentakkan kakinya dan kembali dengan tingkah sebelumnya, yaitu memalingkan wajah, wajah di tekuk dan tangan yang di lipat di dadanya.

"Haha bercanda, ya udah mau apa?"

"Pengen Snack aja deh, yang banyakk boleh kan?"

"Iya boleh, jangan ngambek lagi dong" Ira tersenyum lalu memeluk Hafna

"Makasih Ning Hafna sahabat paling baik deh" Hafna tertawa

"Iya iya, makasih juga"

"Na'am" Ira melepas pelukannya, setelah ini mereka akan berpisah, ya meski hanya satu Minggu tapi tetap saja Ira akan merindukan sosok Hafna.

Syafiq Al-faqqiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang