Lima

24 2 0
                                    

Lya yang asik mendengarkan cerita kia sontak menatap tajam temannya itu.

"Kok aku di bawa-bawa"

"Hehehe ya ngak tau aja langsung ke inget sama kamu"

"Huft... suka-suk kamu aja"

Lya melihat jam menunjukkan pukul 17.30 ia pun memutuskan untuk pulang karena hari sudah mau maghrib dan yah langit di luar ampak mendung.

"Ki aku mau pulang ya udah jam segini nanti di cariin bunda, kamu gpp kan di rumah sendiri ?"

"Iya Ly, aku gpp di rumah sendiri bentar lagi mama sama papa sampai katanya"

"Oh yaudah kalau gitu"

Ia pun segera memakai tasnya dan segera pulang

"Aku pulang ya, 'Assa;amu'alaikum"

"iya, wa'alaikuussalam hati-hati Ly" ucap Kia dan dibalas acungan jempol oleh Lya.

Lya menghampiri motornya yang terprkir rapi, dengan segeraia menaikinya tidak lupa berdo'a.

Ia mengendari motorya denan kecepatan standar, saat di pertengahan jalan langit di penuhi mendung hitam.

Dalam hati berdo'a "Jangan hujan dulu ya Allah biarin Lya sampai rumah dulu"

Tapi baru saja berdo'a hujan mulai turun tapi masih rintik-rintik jadi ia memutuskan untuk lanjut perjalanan, lama-lama hujan turun semakin deras di sertai angin kencang dengan guntur dan kilat.

Lya memutuskan untuk berteduh di rumah kosong yang ia ketahui di jalan ini.

Ia turun dari motornya dan memberikan pesan kepada bundanya.

Lya

"'Asslamu'alikum bunda"

"Maaf kakak belum sampai rumah jam segini"

"Terjebak hujan bund jadi berteduh dulu"

Bundaku

"Wa'alaikuussalam warrahmatullah"

"Iya kak gpp, jangan diterjang hujannya nanti bisa sakit"

"Tunggu hujan redah baru pulang, hati-hati"

Lya

"Iya bun siap"

Membaca jawaban pesan bunda di agak tenang, tapi ia takut dengan keadaan saat ini hanya berzkirlah yang bisa dia lakukan.

Hawa dingin menusuk kulit Lya menggosok kedua tangannya agar sedikit hangat, ia mengedarkan pandangan ke sekitarnya dan terkejut saat menemukan orang lain yang juga ada di sana untuk berteduh ternyata dia seorang pria sepertinya dia baru pulang dari jogging karena menggunakan setelan olahraga.

"Eh Astaghirullah" ucapku reflek

Lya tambah takut lagi karena hanya ada ia dan pria itu disini.

Tiba-tiba listrik padam semuanya jadi gelap suara guntur sangat keras petir menyambar angin berhembus sangat kencang.

Pertahanan Lya runtuh di sangat ketakutan, iapun luruh kebawah dan menutup telinganya sambil memeluk tubuhnya sendiri terus ber istighfar dan membaca dzikir yang lain, sedari kecil ia sangat takut dengan keadaan seperti ini.

Ia sibuk untuk menenagkan diri sampai tidak menyadari bahwa seorang pria yang berteduh di tempat ini mendekat ke arahnya bahkan sangat dekat karena kasihan melihat kondisinya, tanpa pria itu ketahui telah menginjak gamis yang Lya gunakan.

"Dasar penakut" suara dingin seorang pria terdengar sangat dekat di telinganya.

Mendengar suara yang sangat dekat dengannya Lya refleks berdiri dengan spontan dan pria di dekatnya terjatuh menimpahnya.

Deg Deg detak jantung Lya berdetak dengan sangat cepat karena kejadiaan tidak terduga ini, Lya juga bisa mendengar detak jantuk pria itu tak karuan karena saking dekatnya bahkan tidak ada space sedikitpun.

Mata keduanya bertemu dengan segera ia memalingkan wajahnya dan mendorong dada bidang pria itu dari atas tubuhya.

Air mata yang tadinya sudah tidak mengalir kini mengalir kembali dengan derasnya ia takut Allah murka kepadanya, lisannya tidak berhenti beristighfar.

Saat pria itu akan berdiri ada cahaya senter yang monyorot ke arah kami, terlihat ada .

"Heh sedang apa kalian" ucap seorang bapak-bapak dengan keras.

Pria itu langsung berdiri dengan cepat dan bapak-bapak itu datang menghampiri kami.

"Ngapain kalian tadi" ucap salah satu bapak itu.

Saat pria itu akan menjawab terpotong oleh ucapan bapak-bapak yang lain

"Lihat tempat mas, mentang-mentang rumah kosong dan listrik sedang mati kalian bebuat tidak tidak disini"

"Tidak sep.." ucap pria itu terpotong lagi

"Mbaknya juga berpakaian seperti itu kok mau aja di ajak seperti itu sama masnya" kata bapak itu kepadaku.

Lya yang mendengar pekataan bapak itu hatinya sakit dan juga marah kepada dirinya sendiri kenapa tidak bisa menjaga diri.

"Mending kita bawa ke rumah pak Rt saja pak agar segera di selesaikan" ucap bapak berbaju merah yang sedari tadi diam.

.......

Hari ini aku up dua kali ya...

Selamat membaca..

gresik, 21 Maret 2024

A dan L ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang