Prolog

174 18 4
                                    

Disuatu pagi yang cerah, damai dan tentram~

'Pagi yang damai memang terbaik' Batin Kean sambil terus membaca buku dengan tenang di kelasnya, tak lupa ditemani duo curut hobi rusuh.

Plak

'Drama apalagi ini miskah.' Kean hanya bisa tersenyum tertekan melihat Vincent, yang kembali di tampar perempuan untuk kesekian kalinya dalam minggu ini.

"Pfft-" berbeda dengan Kean, Nevan justru menahan tawa melihat Vincent yang tertampar. Emang laknat sahabat kaya gini.

"Dasar kamu cowok bajingan!! " ujar perempuan yang menampar Vincent dengan mata berkaca-kaca.

"Sialan lo" Vincent menatap tajam ke arah perempuan itu.

"A-apa?! " jawab perempuan itu berusaha menyembunyikan rasa takutnya.

"Lo siapa sih?! Datang-datang main tampar aja! " gerutu Vincent kesal seraya mengelus elus pipinya yang memerah, Kuat juga pukulannya.

"Jangan pura-pura gak tau deh! Aku Nina pacar kamu! " ucap perempuan yang mengaku bernama Nina dan berkata dia pacar Vincent.

Vincent meliriknya sebentar, menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

'12? '

"Gue bahkan gak kenal lo! " balas Vincent kesal yang membuat keduanya bingung, bahkan Kean dan Nevan pun ikutan bingung.

"..." Mereka terdiam, menatap satu sama lain memproses apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu Vincent kan? " ujar Nina mulai ragu.

"Ya, nama gue emang benar Vincent... "

"Vincent Nadhirrizky? " mendengar perkataan Nina, Vincent memasang ekspresi bingung.

"Nama gue Vincent Nagendra Kenzie, bukan Nadhirrizky.... Tunggu, apa? " Mereka kembali terdiam, memproses apa yang terjadi.

"Maaf, sepertinya aku salah orang... " Nina meringis malu.

'Bangsat-' batin Vincent kesal, kenapa harus dia korbannya.

"Kenapa kamu bisa mengira pacarmu itu Zie, maksudku Vincent? " tanya Kean lembut.

"Oh, itu... Wajah mereka sama... "

"Di kata muka gue pasaran apa?! " gumam Vincent kesal.

"Udah, diem dulu aja Ken" Nevan merangkul pundak Vincent dengan santai yang malah membuat sangat empu makin kesal.

"Gausah pegang pegang setan! " Vincent menyentakan tangan Nevan yang berada di pundaknya.

Mengabaikan kedua sejoli yang sedang bertengkar, Kean menatap kembali kearah Nina.

"Boleh lihat potonya gak? " Kean tersenyum tipis membuat Nina sedikit tersipu.

"I-ini.. " perempuan itu membuka galeri di handphonenya dan menunjukan poto pacarnya itu.

Kean melihat itu kaget, yang mana membuat Vincent dan Nevan menghentikan pertengkaran karena penasaran, lalu mereka melihat potonya dan mereka kaget part².

"Lah... Inimah emang wajah gue anjirr" celetus Vincent yang membuat mereka semakin bingung dengan situasi ini.

"Lihat nomor pacarmu boleh? " ujar Kean berusaha memecahkan suasana tegang.

Nina awalnya ragu-ragu namun setelah itu dia memberitahukan nomor pacarnya, sedangkan Kean berusaha mencocokan nomor Vincent dengan nomor pacar Nina.

Mereka akhirnya mengetahui bahwa ada seseorang yang memakai poto Vincent untuk berpacaran dengan Nina.

"Sepertinya kamu di tipu" celetus Nevan santai membuat Nina sedikit murung

Bertahan Hidup Di Kota TertutupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang