04 - Permintaan Terakhir

55 9 1
                                    

Hari-hari berlalu seperti biasa bagi micchi, bedanya, jika minggu-minggu sebelumnya ia masih terpuruk akan keadaan, namun sekarang ia sudah mulai bisa menerima semuanya. Apalagi Yusaku ojiichan yang rajin menemaninya di rumah, sehingga rindu akan orangtuanya sedikit terobati.

Namun
Sekali lagi, tuhan memang senang menguji micchi.

Minggu pagi, seperti biasa micchi dan grupnya sedang berlatih koreografi untuk rencana single terbaru mereka, tiba tiba ponsel pintarnya berdering beberapa kali. Ia yang cukup penasaran melihat ke layar kotak tersebut.

"...Meguro-senpai
memanggil...."

Sontak micchi terkejut.
Ada apa gerangan senpainya itu menghubunginya ? Memang selama ini mereka tidak pernah berkontak sama sekali, apalagi setelah project dorama kiekoi selesai. Dengan rasa penasaran yang cukup besar micchi mengangkat panggilan tersebut hati-hati.

"Moshi moshi" ucap micchi pelan

"Micchieda-kun...!!" Suara dari seberang terdengar begitu keras sekali dan panik.

"Hai, s-senpai. Doushite?" 

"Michieda-kun. Bisakah kau ke rumah sakit sekarang? Ojiichan sakit dan ia terus memanggil namamu." Jelas meguro dalam satu tarikkan nafas.

"Naniii...??!!!!"
Micchi sontak ikut berteriak sehingga mengambil atensi semua orang yang berada di ruang latihan.

"Hai senpai. Aku segera kesana sekarang"
Ucap micchi final dan segera bergegas membereskan perlengkapannya.

'Ya tuhan apalagi ini' pikirnya,

Ia tidak menyangka tuhan masih saja senang mengujinya, apa tidak cukup dengan yang kemarin.?

Dengan tergesa-gesa ia segera pamit kepada pelatih dan member lain karena urusan mendesak. Langsung berlari turun ke bawah dan mencari taksi atau apapun itu yang penting bisa membawanya ke rumah sakit segera.

Dengan pikiran yang melalang buana membawa ingatannya kembali ketika ia mendapat telepon mengenai kabar orangtuanya. Ia takut hari ini akan terulang kembali. Ia sangat menyayangi yusaku ojiichan. Ditengah lalu lalang manusia ia merapalkan berbagai doa agar semuanya baik-baik saja.

Semoga saja....

'Oh tuhan, jangan kau ambil lagi orang yang kusayang' pinta micchi dalam hatinya.

.
.
.
📍 Rumah Sakit Beika, Tokyo

Sesampainya di depan rumah sakit, tampak shinichi sudah menunggunya disana dengan ekspresi sendu menatap micchi. Micchi tau tatapan itu, tatapan seorang anak yang takut kehilangan orang tuanya. Ia mengajak micchi langsung menemui yusaku ojiichan. Micchi yang hanya diam tak tau harus bagaimana dan berbicara apa.

Di dalam ruang perawatan, micchi melihat sejumlah alat telah terpasang ditubuh yusaku ojiichan. Bau obat yang menyengat kehidung membuat micchi bergeming mengulang memori saat kehilangan orang tuanya silam.
Disana ia melihat, meguro senpai dan shiho obasan yang sudah berlinangan air mata di samping ranjang yusaku ojiichan.

Jangan bilang .....

"Ojiichann ..!!" Ucap micchi

"Cucuku.... sayang.. kemarilah..." dengan terbata yusaku ojiichan masih memaksakan serangkaian kalimat keluar dari mulutnya.

Micchi yang melihat itu mau tak mau tak bisa lagi membendung air matanya dan berhambur ke pelukkan yusaku ojiichan.

"Maaf... ojiichan... tidak bisa ... menjagamu... lagi... sudah w-wakktunya..."

Not a Perfect MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang