"Orang yang sakit mental tidak bisa di perlakukan seperti ini, mereka hanya memerlukan afeksi orang di sekitarnya, ingin di dengar. Jangan perlakukan mereka layaknya moster!"
🍂Lean On Me🍂
🍂R.E.M.A.K.E🍂
Beomtae
Beomgyu
Taehyun
⚠️B×B⚠️ Jangan sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan mengantar mu, juga membantu mengantarkan buah-buahan ke rumah yang memesan"
Taehyun mengangguk pasrah sembari mengamati figur Beomgyu yang telaten mengancingi kemeja miliknya. "— maafkan aku, apakah masih sakit?" Tanya Beomgyu sarat akan kepedulian.
Taehyun mengalihkan tatapannya ke arah jam weaker yang terletak di atas meja nakas, kemudian menghela nafasnya berat. "Pukul 4 pagi. Aku harus segera pulang, Beomgyu. Nenek pasti mencariku— ah! Aku juga melupakan shift malamku"
Mendengar perkataan Taehyun, Beomgyu lekas meletakkan baskom kecil berisi air hangat di atas meja nakas. Mendudukkan tubuhnya di pinggir kasur, lalu membelai pipi halus Taehyun. "Aku akan bertanggung jawab, biar aku yang memenjelaskan semuanya agar kau tidak di pecat atau mencarikan mu pekerjaan baru"
"Tidak, kau tidak perlu melakukan nya— ssthh Astaga, ini sakit sekali" Desis Taehyun, sedikit berjengit tatkala bagian bawah tubuhnya terasa perih. Menjadikan kedua kakinya bergetar menahan bobot tubuhnya sendiri.
"Pakai ini"
Taehyun menatap bingung Beomgyu ketika pria tampan itu melingkarkan syal berwarna biru di lehernya. Lantas Beomgyu tersenyum simpul sembari mengusap kedua pipi berisi Taehyun gemas. "Pakai syal ini untuk sementara, aku akan membelikan mu salep untuk mengurangi bekas hickey nya" Ujar Beomgyu seakan mengerti tatapan bingung Taehyun.
🍂Lean On MeMe🍂
"Taehyun-ah, kenapa kau baru pulang?"
Raut khawatir sang nenek menyambut Taehyun yang baru saja tiba di ruko tempatnya tinggal, di ikuti Beomgyu yang berdiri di belakangnya. Sang nenek lekas menghampiri keduanya, mengabaikan keranjang jeruk yang tengah di tata sedemikian rupa. Memeluk erat cucunya sembari mempersilahkan Beomgyu untuk ikut masuk kedalam rukonya.
"Nak Beomgyu, maaf jadi merepotkanmu" Beomgyu mengusap tengkuknya canggung, berujar 'terimakasih' ketika nenek Taehyun menyuguhkan secangkir teh, sedangkan Taehyun hanya terdiam kikuk di sebelahnya. Berdalih sedikit kedinginan tatkala neneknya bertanya perihal syal yang dia kenakan.
Tepat ketika mentari kembali singgah pada singgasananya, Beomgyu membantu Taehyun memasukkan buah-buahan ke dalam mobilnya. Mengikuti segala perintah Taehyun untuk mengantarkan nya ke rumah-rumah pelanggan. Sebagian pelanggan bertanya, kenapa Beomgyu yang mengantar pesanan mereka bukannya Taehyun seperti hari-hari sebelumnya.
"Bibi tadi menitipkan camilan ini untuk mu" Beomgyu menyerahkan sebuah kotak bekal yang di sambut sumringah oleh Taehyun. Setelahnya Beomgyu menyalakan mesin mobilnya sebelum berujar, "Menyebalkan sekali, dia mengatakan padaku bahwa anak laki-lakinya yang akan menjadi pasangan mu. Padahal, aku sama sekali tidak bertanya soal itu" Ujarnya tak terima.
Taehyun yang mendengar nya tergelak pelan. "Dia memang selalu begitu, padahal Heeseung hyung sudah punya pacar. Tetapi bibi Lee bersikeras ingin aku menjadi pacar anaknya"
