08. 🍂

231 25 5
                                    

Pagi ini Taehyun menolak tawaran Nyonya Choi untuk mampir dan sarapan bersama di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Taehyun menolak tawaran Nyonya Choi untuk mampir dan sarapan bersama di rumahnya. Tetapi, wanita itu bersikeras bahwa dia telah memasak banyak makanan lalu meminta Taehyun untuk mencobanya. Padahal, Taehyun masih saja malu jika mengingat kejadian beberapa hari lalu, membuatnya merasa sedikit canggung jika harus berhadapan dengan wanita itu.

"Taehyun-ah, menurut mu bagaimana masakan ahjumma?"

Taehyun ingin menenggelamkan dirinya ke dasar sungai han saat Nyonya Choi bersuara. Mengambil alih seluruh atensi Beomgyu, Yami, dan Tuan Choi. Pria manis itu menunduk malu sembari mengusap tengkuknya gugup sebelum berujar. "Y-ya, semuanya enak, terutama cumi-cumi nya" Ujarnya canggung.

"Kalau begitu, makanlah yang banyak" Balas Nyonya Choi sembari tersenyum senang.

Sedangkan Yami yang duduk di sebelah ibunya terkekeh kecil. "Oppa, cobalah abalonenya. Buatan Eomma ku adalah yang terbaik"

Taehyun mengangguk kikuk, maniknya mengerling ke arah Beomgyu yang masih menikmati makanannya. Perlakuan terlampau baik keluarga Choi benar-benar membuatnya tak nyaman, Taehyun jadi luar biasa gugup karena ini kali pertama Nyonya Choi mengajaknya sarapan pagi. Tangan Taehyun terulur meraih segelas air, membasahi tenggorokannya yang terasa kering tatkala hening melanda. Menciptakan dentingan sendok dan garfu menggema mengisi ruang kosong di antara mereka.

"Ekhm... Soal caffe yang Beomgyu inginkan, appa sudah mengurusnya. Appa akan mengirim alamatnya, kau bisa cek sendiri" Tuan Choi berujar memecah keheningan. "Kau juga bisa menentukan sendiri perihal dekorasinya" Lanjutnya sembari menghentikan kegiatan makannya

Beomgyu mengangguk menanggapi, sementara Tuan Park meneguk air mineral nya sebelum beralih menatap Taehyun. "Taehyun, tolong bantu Beomgyu mengurus nya ya. Aku benar-benar senang ketika dia berkata ingin membuka sebuah cafe"

Kening Taehyun mengernyit penuh tanda tanya.

"Caffe?"

"Iya, Beomgyu bilang kalian yang akan mengurus nya bersama-sama" Balas Tuan Choi yang di balas anggukan kikuk oleh Taehyun.

Pria manis itu tidak berani kembali bersuara sampai acara sarapan pagi keluarga Choi selesai. Taehyun mengucapkan 'terima kasih' dengan nalar yang berkecamuk, mengilas balik perkataan Tuan Choi yang tidak dia mengerti. Sampai Taehyun memiliki duduk di sebuah bangku yang ada di taman milik keluarga Choi, menikmati hembusan angin sepoi di pagi hari dengan Choi Beomgyu yang kini juga ikut duduk di sampingnya.

"Beomgyu, kenapa kau tidak mengatakan apapun tentang caffe itu?" Ujar Taehyun lirih, memandang Beomgyu yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"Sejak kecil, aku ingin sekali memiliki caffe. Dan melihatmu yang menghabiskan hampir seluruh waktumu untuk bekerja, membuatku ingin mewujudkannya" Jawab Beomgyu santai. "Setelah semuanya selesai, berhentilah dari pekerjaan mu saat ini. Di toko roti atau shift malam di restoran cepat saji, aku ingin kau bekerja dengan ku" Vonisnya lugas.

Lean On Me ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang