Sometimes when i feel stuck

100 13 4
                                    

"Karena setidaknya aku ingin bahagia di akhir hidupku"

Nenek pernah bilang begini padaku "Jadi perempuan itu harus kuat, kalau tidak nanti kau akan mudah direndahkan orang lain".

Aku ingat sekali hari itu hari terakhir sekolah, Madam Haruka, wali kelasku sekaligus mentor asrama di kelas 12 memanggilku, kurang lebih dia bilang begini "(y/n) selamat atas prestasimu, kau berhasil diterima di universitas terbaik di negeri ini, kau harus banyak-banyak bersyukur pada Kami-sama" ucapnya dengan senyum khasnya, temanku bilang itu trend senyum aktris cantik Bae Suzy, tapi jujur saja aku tak terlalu peduli dengan fakta tidak penting yang dikatakan oleh temanku.

Karena pada saat itu aku tidak sabar untuk memberi tahu nenek bahwa ia tak perlu capek-capek menjual kayu bakar kepada penduduk desa untuk biaya sekolahku, aku ingin bilang padanya "Nek, sekarang aku dapat beasiswa gratis dari pemerintah karena nilaiku yang besar, nenek tidak perlu repot-repot lagi membiayai sekolahku karena beasiswa itu berlaku sampai aku lulus dan dapat pekerjaan". Aku yang tidak sabar lagi mengatakan itu pada nenek pun bergegas pulang ketika bel kepulangan berbunyi. Aku menaiki bus pulang ke kampung halamanku, saat sampai ke gerbang desa, aku langsung berlari-lari kecil diantara gang rumah para warga, aku tersenyum sumringah membayangkan ekspresi nenek ketika mendengar kabar bahagia dariku. 

Tapi, ada hal yang aneh, kenapa rumah nenek terasa sangat sepi.

***

Kenangan pahit tahun lalu entah kenapa merasuk kedalam pikiranku, bak kurungan mimpi buruk tanpa ada kunci untuk keluar dari dalamnya membuat alam bawah sadarku tambah leluasa mengekangku dalam ingatan menyakitkan tentang masa laluku.

Perlahan aku berusaha membuka mata, menyesuaikan cahaya yang mulai masuk memenuhi indra penglihatanku bersamaan dengan terlihatnya pahatan sempurna dan hasil dari kebaikan hati sang pencipta. Sungguh, dia mirip Souta, tapi kalau boleh kuakui, dia sedikit lebih tampan dibanding Souta.

"Anda sudah sadar?" Pertanyaan itu keluar dari bibir merah mudanya, tatapan matanya tajam menunjukkan kewaspadaan namun tidak mengandung unsur permusuhan, dia hanya telihat seperti- berjaga-jaga mungkin?

"Ah ya, terima kasih sudah membawa saya ke-" bola mataku berputar, mencoba mencari tahu dimana aku sekarang? dan- ok, baiklah, ini aneh, ASTAGA! TUNGGU DULU APA-APAAN INI?!, BAGAIMANA AKU BISA ADA DISINI? ASTAGA NAGA! DIMANA PULA INI? BAGAIMANA AKU BISA ADA DI RUMAH SAKIT YANG TERLETAK DITENGAH-TENGAH PADANG PASIR SEPERTI INI? OH KAMI-SAMA! JOKESMU TIDAK MAIN-MAIN!

Melihat perubahan drastis pada ekspresi wajahku, pria dengan pakaian cukup aneh berwarna merah gelap itu seolah menyadari isi pikiranku menjawab pertanyaan yang belum sempat kutanyakan.

"Ini rumah sakit Desa Sunagakure, kau kemarin pingsan setelah terkena lemparan kunai dan langsung dibawa kesini-" Pria itu terlihat menghela nafas sebentar lalu melanjutkan " Awalnya kami kira kau adalah penyusup karena tiba-tiba muncul di saat pagar perbatasan desa di kunci rapat dan dijaga dengan pengawasan yang ketat, tapi melihat muka bodoh-mu saat terkena lemparan kunai, sepertinya kau bukanlah penyusup seperti perkiraan kami" Pria itu akhirnya menyelesaikan pidato singkatnya, sungguh wajahnya tampan, aku tak bohong, namun kalau boleh ingin sekali kusumpal mulut menyebalkannya itu dengan apel diatas nakas rumah sakit desa aneh ini. Apa-apaan dia itu, kupikir orang-orang sepertinya hanya hidup di dunia fiksi, tak kusangka akan kutemui di dunia- tunggu dulu, apakah ini dunia nyata? atau hanya sebatas khayalanku?

Tepat sesaat setelah aku membuka mulut untuk menjawab pertanyaan pria menawan bermulut menyebalkan itu, tiba-tiba saja sebuah kunai dengan kecepatan- ah sial! Bagaimana mungkin terpikirkan olehku untuk mengukur kecepatannya melesat melewati wajahku, tepat menggores hidung yang Souta bilang terlihat seperti perosotan hingga mengeluarkan darah, untuk kedua kalinya di tempat antah berantah ini, aku pingsan akibat kunai, tapi untuk yang satu ini, aku pingsan karena- SHOCK BODOH! ASTAGA UNTUNG PRIA MENAWAN BERWAJAH MENYEBALKAN ITU MENARIK RAMBUTKU MUNDUR KEBELAKANG, WALAU SANGAT-SANGAT TIDAK ELIT TAPI SETIDAKNYA AKIBAT PERBUATANNYA ITU BERHASIL MENYELAMATKAN NYAWAKU.

"Kazekage-sama! Identitas wanita ini berhasil diketahui, dia berasal dari komplotan yang sama yang dipimpin oleh pemberontak desa yang membelot untuk mendirikan negeri baru!" Laporan yang sama sekali tak kupahami apa maksudnya dan tatapan membunuh dari pria menawan yang sekarang berwajah menyeramkam itu menjadi pemandangan terakhir yang kulihat sebelum lagi-lagi menutup mata.

Mohon dukungannya dengan komen dan vote yaa! Minasan, hontōni arigatō. Byee, sampai ketemu lagi di chapter selanjutnya, salam sayang dari na, mmuachh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Things you Don't Understand [Sabaku no Gaara x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang