chapter 19 : bersamamu itu Anugrah

322 18 0
                                    

Hari menunjukan pukul 15:00

Sepulang dari panti pukul 2 siang tadi Allea langsung merebahkan diri di king size miliknya

Drttt drttt
Gadis itu mengambil ponselnya yang bergetar

Reivan

Nama yang tertera di layar hp itu

"Hallo,kenapa rei?"

"Kak Aya,jadi kan"
Gadis itu terdiam sejenak

"Astaga iya rei kakak lupa" ck bisa²nya ia melupakan janjinya kepada reivan semalam bahwa gadis itu akan menonton pertandingan Basket sang Adik

"Kakak otw sekarang" gadis itu langsung memutuskan sambungan telpon nya,
Setelah itu Allea langsung turun untuk menemui pak tino

"Pak antar saya ke sekolah reivan ya"
Allea langsung memasuki mobil di ikuti pak tino

10 menit perjalanan kini ia tiba di mecazine junior high school ya sekolah milik keluarga mecazine

"Makasih pak,bapak duluan aja nanti saya pulang bareng reivan"

"Ya udah kalau gitu non, bapak pulang ya" kemudian pak tino langsung melajukan mobil

"Semoga nggak telat deh" gadis itu buru²menuju lapangan basket

Siswa Smp mecazine sedang mengadakan pertandingan persahabatan dengan smp Sanjaya

Allea langsung duduk di tribun depan kursi penonton bisa ia lihat pertandingan sudah di mulai

"Lumayan rame juga penontonnya" monolog gadis itu sambil memperhatikan sekeliling nya

"Ayo smp mecazine semangat"

"go sanjaya semangat"

"Reivan semangat"

"Gila pesonanya cuy"

"Ayo Aldi semangat sayang"

Allea tertegun mendengar teriakan trakhir itu
"Gila baru smp aja udah sayang²an cuy"

Gadis itu akui memang pertandingan ini lumayan seru walau masih smp tapi permainan mereka bisa di katakan cukup luar biasa

Pertandingan Break time 15 menit

Gadis itu memperhatikan reivan yang tampak celingak celinguk menatap ke arah kursi tribun penonton Allea tau pasti anak itu sedang mencarinya buru² ia mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi reivan

"Iya kak"

"Lo hebat rei,gue ada di kursi tribun depan sekarang"

Reivan langsung melihat ke arah yang di maksut sang kakak

"Rei" Allea melambaikan tangannya

Tanpa pikir panjang remaja itu langsung menghampiri sang kakak

Allea memasukan kembali ponselnya ke dalam sling bag

"Woi reivan kesini woy"

"Wah nyamperin gue ni pasti"

"Halu lo ketinggian"

"Astaga demeg nya"

"Makin ganteng Gila"

"Gila ni bocah Smp udah kayak anak Sma aja" batin Allea sambil melirik mereka sekilas

"Rei pikir nggak akan datang"  kini reivan sudah di hadapan Allea

"Capek, hem" tangan Allea terulur untuk menghapus keringat di kening sang Adik

Allea's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang