4. KLINIK

169 17 0
                                    

Kim taehyung menghela nafas panjang. Dia melonggarkan dasi nya yang terasa mencekik ebtah kenapa. Tubuh nyandia sadarkan pada sandaran kursi. Mengabaikan ponsel nya yang terus bergetar dan bersuara nyaring tanda ada panggilan dan pesan masuk.

Taehyung hanya menatap ponsel nya tanpa ada niat untuk menyentuh nya. Pangkal hidung nya dia pijit pelan. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Dia lelah karena bekerja pun lelah karena kondisi rumah tangga nya.

Bukan, bukan sedang ada konflik antara dia dan suami atau semancam nya, hanya saja dia lelah karena masih belum juga di beri keturunan. Apa yang salah dan kurang dari nya hingga tuhan masih belum mempercayai nya untuk menjaga satu malaikat kecil nya?.

Taehyung dulu nya sebelum menikah punya cita cita memiliki anak yang banyak benar benar banyam dalam artian banyak. Bahkan seperti obsesi untuk menghamiki suami nya setiap tahun. Itu karena taehyung anak tunggal. Sebenarnya dia ada adik itu pun adik angkat dan di angkat setelah taehyung berusia 10 tahun.

Dia tau dan merasakan bagaimana sepi nya menjadi anak tunggal. Di usia 10 tahun, dia sedikit berbahagia saat kedua orang tua nya mengangkat seorang anak laki laki berusia 8 tahun. 2 tahun lebih muda dari nya.

Alasan orang tua taehyung mengangkat anak usia segitu adalah agar bisa lansung menjadi teman untuk taehyung. Dan saat mulai dewasa keinginan memiliki anak yang banyak terlintasbdi benak nya. Dia bahkan pernah bercerita itu pada jungkook. Adik kelas nya dulu.

Ah ngomong ngomong soal jungkook. Sejak pertemuan singkat taehyung dan jungkook di panti dua minggu lalu mereka tidak lagi pernah bertemu atau belim bertemu kembali. Taehyung juga lupa meminta nomor ponsel nya agar bisa di hubungi. Pun dia mencari di laman pecarian tentang jungkook tidak ada yang bisa dia dapat kan.

" haaa" lagi lagi helaan nafas keluar dari bibir tebal nya.

Taehyung mengingat kembali pertemuan singkat nya dan jungkook di oanti. Ada rasa senang yang meletup letup di dada nya. Hangat kembali menyelimuti hati nya karena pemuda manis itu. Getaran di ponsel taehyung kembali membuyarkan kegiatan melamun taehyung. Dan dengan helaan nafas dia memilih mengagkat panggilan itu.

" halo"

"Mas kamu kemana aja sih dari tadi aku telfonin ga kamu angkat angkat" sungut jihoon di seberang sana. Taehyung menghela nafas lagi.

" saya tadi ada meeting. Ponsel saya tinggal di ruangan, ada apa ji?" tanya taehyung pada jihoon.

" mas lupa. Malam ini kan kita harus ke rumah papa, papa ngajak makan malam di sana. Sekalian ada yanv mau di kasih tau papa sama kita"

" papa mau ngasih tau apa?"

" aku ga tau, papa ga ada bilang mas. Jadi ayo cepet pulang"

" haa baiklah saya pulang sekarang" ujar taehyung dan lagi lagi panggilan di matikan lansung oleh jihoon tanpa perlu mereka berbasa basi untuk menutup telepon.

Taehyung sadar hubungan nya dan jihoon mulai dingin sejak 4 tahun lalu. Saat tiba tiba ayah taehyung menuntut cucu pada nya dan mungkin ayah nya itu sudah bosan juva jadi keluar lah kata kata yang sedikit nyelekit di hati membuat jihoon mendiamkan taehyung.

Jihoon menyalahkan taehyung tentu saja. Karena jihoon merwsa dia tidak ada gangguan dan kendala sama sekali. Bahkan sejak muda dia menjaga tubuh nya dengan benar benar menjaga pola makan yang sehat. Dia bahkan di datang kam oleh ayah nya ahli gizi khusus dan koki khusus saking dia menjaga tubuh nya itu juga dokter pribadi yang selalu mengecek kesehatan nya.

Sebenar nya taehyung juga ingin marah dan kesal pada jihon. Taehyung sendiri pun juga sangat sehat dan tidak ada kelainan sama sekali. Berkali kali mengecek kesehatan di beberapa rumah sakit dan klinim terkenal selaku has baik dan memuskan dia dapat. Dia subur dan sehst bahkan sperma nya sangat bagus menurut dokter dan kata nya bisa saja menghamili pasangan nya dalam sekali berhubungan saking baik nya kondisj taehyung. Tapi sampai sekarang belum juga di beri anak. Mungkin memang maslaah waktu. Tapi masalah nya mau sampai kapan fikir nya.

TAKE IT BACK (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang