" kerjakan seperti kemarin" ucap seseorang kepada orang yang berada di hadapannya.
" Baik boss
-----------------------------------------------------------
Mora mengeriyit heran ketika melihat dua mobil mewah terparkir di depan garasi. Siapa pemilik mobil mewah itu?. Mora memarkir kan motornya di dalam garasi khusus motor sport. Mora berjalan santai membuka pintu dia melihat beberapa bodyguard dan...
Pyarrr
Herlambang melemparkan secangkir kopi tepat di depan Mora. Mora terperanjat kaget.
"Papa?" Mora menatap pria dewasa berjas hujan itu.
" Kamu hebat sekali Mora!" Ucap Herlambang sembari tepuk tangan
" Kamu mengelabui orang tua mu!! Kamu mau menjadi anak durhaka ha?" Teriak Herlambang
" Kenapa kamu kabur dari Australia!!" Herlambang masih menaikan oktaf suaranya. Ya, Mora izin kepada neneknya untuk pergi jalan jalan dengan temannya. Namun, Mora malah kabur dan pergi ke Indonesia.
" Aku tidak nyaman disana pa!" Jawab Mora sedikit menaikan oktaf suaranya.
" Nyaman? Ini yang disebut nyaman? Kenapa sudut bibir mu? Hal ini yang papa tidak suka dari mu Mora!. Kamu terbawa pergaulan tidak baik oleh teman laki laki mu. Kamu ini perempuan Mora !" Herlambang menarik kasar tangan Mora.
"Pa. Tolong lepaskan Mora ingin bebas. Mora gamau dikekang" berontak Mora
" Papa sayang dengan mu! Papa tidak mau terulang kembali peristiwa dulu" Herlambang menyeret kasar Mora ke kamarnya. Yang disebut peristiwa dulu adalah peristiwa dimana Mora pulang malam dalam keadaan babak belur dan bercucuran darah. Mora terlibat tawuran dengan kakanya Radja. Hingga Mora dilarikan kerumah sakit dan mengalami luka serius dibagian kaki.
" Pa. Mora janji. Mora ga bakal mengulangi. Biar kan Mora bebas pa" Mora masih berusaha memberontak namun naas dia sudah berada didepan kamarnya..
Bukk
Pintu tertutup Herlambang mengunci kamar tersebut. Di dalam sana Mora menggedor-gedor pintu agar terbuka,namun hasilnya sia sia.
" Sial.. papa pulang" monolog mora. Lalu menjatuhkan dirinya di kasur.
" Gimana caranya agar gue keluar dari sini"
"Arrghh sekarang udah jam 4 lagi." Ucap Mora frustasi
"Apa gue minta bantuan Alvaro aja ya? " Mora mengotak ngatik benda pipihnya tersebut.
Calling Alvaro
"Hallo Alvaro. Ini gue Mora"
"Hmm"
" Al papa pulang gimana ini"
"Hmm"
"Lo jangan hm hmmm aja. Bantuin gue keluar dari rumah. Gue dikurung!!"
"Iya gue bantu. Tapi gue nunggu di gerbang ya"
"Lo sama aja ga ngebantu "
" Hmm liat aja nanti"
Mora mondar-mandir di depan pintu kamarnya. Berharap sang papa membuka pintu. Setelah sekian lama nya pintu masih tertutup rapat.Dia memilih membersihkan badannya ke kamar mandi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Teen Fiction" woy Lo mau apel atau mau nganter gue" teriak Mora kepada dua orang yang sudah mendahuluinya " Biar gue aja yang nemenin" kompak dua human sambil menggandeng nya. "Eh Lo ngapain gandeng Mora" ucap Aidan lalu melepaskan gandengan Guntur pada Mora.la...