"Jadi," Hermione meminta, jari-jarinya berduka karena tidak adanya tongkat sihir di pinggangnya. "Apakah kau tahu persis apa yang harus kita lakukan di sini selanjutnya—empat puluh tujuh jam lima puluh delapan menit?" Pandangannya beralih ke arlojinya.
Malfoy hanya mengangkat alisnya. "Bertahan hidup."
Hermione Granger tidak akan pernah membayangkan dirinya terjebak di hutan belantara, tanpa tongkatnya, sendirian tanpa ditemani siapa pun selain pria paling frustrasi yang pernah ia temui—yang juga merupakan rekannya di Kantor Auror.
Bukan berarti Hermione punya pendapat mengenai hal itu, tidak, terima kasih. Keluhannya berulang kali tidak didengarkan selama enam bulan terakhir, dan satu-satunya alasan ia tidak pergi sepenuhnya adalah karena ia menikmati pekerjaannya, ia telah bekerja keras untuk menyelesaikan pelatihan Aurornya, dan ia tidak bersedia memberi Draco Malfoy kesempatan untuk mengusirnya, si sombong.
Rerumputan dan semak yang tidak terawat tumbuh di sekeliling mereka, tapi di kejauhan di sebelah kanannya Hermione bisa melihat singkapan batu dan awal dari sebuah hutan. Cara semak belukar menggelitik pergelangan kakinya membuat ia berpikir tentang apa lagi yang mungkin hidup di luar sana dan rasa menggigil yang tidak disengaja menjalar ke seluruh tulang punggungnya.
Ketika Kepala Auror Robards pertama kali mengumumkan bahwa tugas mereka akan sedikit berbeda dari biasanya, Hermione mengira yang beliau maksud adalah pengintaian, atau mungkin sesuatu yang menyamar.
Latihan membangun kepercayaan di tengah pedesaan Inggris adalah hal terakhir yang ia duga.
"Kurasa kita harus mencari tempat berteduh," Hermione menawarkan.
Meskipun mereka tidak selalu akur, mereka telah belajar bagaimana bertoleransi terhadap keberadaan satu sama lain demi sebuah tujuan, dan ini kurang lebih akan menjadi hal yang sama.
Rupanya Malfoy belum mempunyai pasangan selama setahun Hermione berada di belakangnya dalam pelatihan karena tidak ada orang lain yang mau mempercayai mantan Pelahap Maut itu dengan hidup mereka. Bukan berarti Hermione percaya, tapi ia bahkan tidak pernah diberikan pilihan.
Memang benar Orde Merlin.
Apa pun motivasi yang mendorong Malfoy untuk mengejar posisi di kantor Auror—walaupun itu mungkin mengagumkan—pada akhirnya tidak menumbuhkan niat baik apa pun diantara mereka. Meskipun sejujurnya, Hermione bukanlah orang yang paling reseptif terhadap tugas itu karena sikapnya yang sangat keras, dan ia pasti melukai ego pria itu.
Tapi Malfoy telah menempatkan Hermione di neraka sebagai seorang anak kecil, dan Hermione tidak tertarik untuk mendengar tentang perubahan niat Malfoy sampai ia melihatnya sendiri.
Hal ini telah membuat mereka menemui jalan buntu—paling banter—selama lebih dari setengah tahun saat mereka mencoba belajar bagaimana bekerja sama demi kemajuan masyarakat penyihir. Hermione tahu bahwa sudah jelas mereka bukanlah unit yang paling kompak di departemen, tapi ia tidak menyadari bahwa unit itu memang seburuk ini.
"Benar," gumam Malfoy sambil mengangguk. "Kita akan memeriksa bungkusan itu"—ia mengacungkan miliknya, talinya melingkari salah satu bahunya— "dan kita lihat apa yang telah Robards berikan kepada kita."
Tanpa berdiskusi, mereka berdua pergi ke hutan yang jauh. Hermione tidak berminat menghabiskan dua hari berikutnya di rumput, yang sepenuhnya terpapar cuaca dan apa pun yang mungkin mereka temui.
"Apakah kau tahu cara berburu tanpa sihir?" Hermione bertanya, menatap Malfoy dengan tatapan penuh harap.
Malfoy hanya mendengus, menendang rumput sambil berjalan. "Tidak, aku tidak tahu cara berburu, Granger."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranded Apart (Bahasa)
Fiksi Penggemar[BENTUK ASLI KARYA INI ADALAH ONE-SHOT, HANYA SAJA AKU BAGI MENJADI BEBERAPA BAGIAN] Penulis : In Dream Penerjemah : Zea Auristela Tersesat di hutan belantara tanpa tongkat sihir mereka, Hermione dan Draco harus belajar bekerja sama jika mereka ing...