Prolog

7.6K 524 70
                                    

"Huwaaaaa sakiittt hks bunaa.."
Tangis bocah yang berusia 7 tahun sembari memegangi lututnya yang barusan jatuh dari sepeda.

"Astaga Lele sayang, kamu kenapa? Jatuh? Astaga lutut kamu berdarah" Tanya laki-laki manis yang dipanggil oleh si kecil dengan Buna, yang tak lain ialah Buna Jaemin.

"Lele jatoh dari sepeda hks perih huhuu" ucap bocah yang masih menangis bernama Chenle itu.

"Yaampun sayang.."
"Ck kakak kamu mana sih? Bukannya jagain adeknya malah entah kemana"
"JISUUUNGGG!!!" teriak Jaemin memanggil anak sulung nya yang lebih tua tiga tahun dari Chenle, yaps si sulung berusia 10 Tahun.

"Apa sih Bun? Jie lagi main sepeda disana" kata Jisung yang datang dengan sepeda nya

"Lihat gara gara kamu Chenle jadi jatuh" ucap Jaemin yang menyalahkan Jisung

"Lah kok buna salahin Jisung sih? Kan dia jatuh sendiri Bun" ucap Jisung yang tidak terima

"Sama aja, kamu sebagai kakak itu harusnya jaga adik kamu! Pokoknya Buna tidak mau tau, uang jajan kamu selama seminggu ke depan Buna potong sebagai hukuman kamu" kata Jaemin yang langsung memberi hukuman kepada Jisung

"DIA BUKAN ADIKKU BUNAAA! KENAPA SIH BUNA SELALU SALAHIN JISUNG TERUS?! CHENLE SAJA ANAK YANG CENGENG, LEMAH!!" teriak Jisung yang mulai emosi karena selama ini Buna nya menyalahkan dirinya kalau mengenai Chenle.

Plakk!

Jaemin yang kesulut emosi pun langsung dengan tegas menampar pipi Jisung, Jisung pun merintih kesakitan di pipi kanan nya yang ditampar oleh sang Buna untuk pertama kalinya.

"Jaga ucapan kamu Jisung, Buna tidak pernah mengajarkan kamu untuk melawan ataupun berteriak dengan orang tua! Kalau ayah mu sampai tau kau berteriak seperti tadi, Buna pastikan ayahmu akan menghukum mu melebihi hukuman yang Buna kasih!" kata Jaemin dengan tegas

Sementara itu Jisung terdiam dengan masih memegang pipinya, ditambah kedua matanya yang sudah berair, siap untuk menangis.

"Ayo sayang kita ke dalam, Buna obatin kaki kamu" kata Jaemin dengan lembut kepada Chenle, lalu menggendongnya untuk masuk kedalam rumah meninggalkan Jisung yang masih terdiam namun kedua tangannya mengepal kuat seperti ingin meninju siapapun yang lewat dihadapan nya.

"Gara gara kau Chenle, gara gara kau aku ditampar dengan Buna! Aku membenci mu bocah sialan! Awas saja akan ku buat kau menderita dengan tangisan pedih tinggal dirumah ini, awas saja kau sialan!! AKU MEMBENCI MU CHENLEEE!!" ucap Jisung dengan berteriak benci terhadap bocah yang dimaksud adiknya itu.

Fyi, Chenle bukanlah adik kandung Jisung melainkan anak dari adik ayahnya. Chenle dititipkan dirumah Jeno dan Jaemin karena kedua orang tuanya sedang merantau di negeri mata biru, dan tidak tau kapan akan kembali.

.
.
.

***

"KAU BISA TIDAK SIH BERSIHIN MEJA BELAJAR KU?! KENAPA MALAH KAU JATUHIN KOTAK PENSILNYAA!!?" bentak Jisung yang memarahi Chenle kecil saat dirinya menyuruh anak berumur 7 tahun itu untuk membersihkan meja belajarnya.

Kenapa Jisung berani menyuruh Chenle? Karena Buna nya sedang pergi arisan, sementara ayahnya kerja saat ini jadi Jaemin menyuruh Jisung untuk menjaga Chenle dirumah.

"Maaf kak icung, t-tadi kesenggol tangan Lele" kata Chenle dengan takut

Plak!!

"AAA SAKIITTT HUWAAA" teriak Chenle yang kesakitan saat Jisung memukul tangannya menggunakan penggaris besi yang ada di meja belajar.

Plakk!!
Plakk!!
"Rasakan inii, kau emang pantas di pukul pakai penggaris ini!"
Plakk!!
Plakk!!

Jisung terus memukul tubuh Chenle menggunakan penggaris besi itu, kali ini ia banyak memukul di bagian punggung Chenle, karena Chenle sendiri menangis sambil terduduk dengan kepalanya yang bersembunyi di balik kedua kaki mungilnya.

"HUWAAA MAMII SAKITTT HKS MAMII AAAA TOLONG LELE, LELE MAU PULANG HUWAAA AAA AMPUN KAK ICUNG AAAA SAKIITT"
Ruangan Chenle yang kesakitan sangat keras, namun Jisung tidak peduli dengan rintihan teriakan kesakitan Chenle, ia masih tetap memukuli anak itu hingga dirinya puas.

"Itu balasan ku karena kau selalu mengambil perhatian Buna ku dan selalu membuat ku kena marah Buna! Dasar benalu, aku harap kau cepat cepat pergi dari rumah ku dan ikut mami jelek mu itu!!" ucap Jisung yang sudah menghentikan pukulannya di tubuh Chenle yang seperti nya terlihat memar dibalik baju yang ia gunakan.

"Hks mami papii jemput Lele.." gumam Chenle yang masih menangis sembari tetap duduk dibawah meja belajar Jisung hanya untuk sekedar berlindung.

Sementara itu Jisung berlalu keluar dari kamar nya dan tidak peduli bagaimana anak itu yang masih terisak menahan perih dibagian punggung nya yang mungkin bisa saja memar dan berdarah akibat pukulan Jisung yang menggunakan penggaris besi itu tidak main-main dan sangat kuat.

"Hks kenapa kalian ninggalin Lele disini, kak Icung jahat sama Lele hks kata kalian kak Icung sayang Lele tapi ternyata nda, dia benci Lele.." ucap Chenle kembali yang masih terisak
























Cerita baru hehe aku kembali dengan membawa genre yang sadis sadis mungkin penuh airmata lagi wkwk🤭 oke ini masih prolog nya yaa.. mungkin akan debut saat habis puasa kali yaa, stay tune. Ramaikan yuksss🥰🥰

HATE || JICHEN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang