four

3.2K 314 75
                                    

Setelah usai memasak, Chenle langsung meletakkan satu bakul sedang yang berisi nasi goreng itu di meja makan. Disana Jisung sudah menunggu sedari tadi, Chenle pun tersenyum kikuk saat meletakkan nasi goreng itu di meja beserta piring nya.

"Lama!" cetus Jisung dengan menatap tajam Jisung

Chenle hanya menunduk kepala saja, sembari ikut duduk di hadapan Jisung, hal itu membuat Jisung langsung memukul meja dengan tangannya.

"Kenapa kau ikut duduk disini?!" tanya Jisung yang langsung membuat Chenle yang tadi ingin duduk jadi terhenti.

"L-lele juga mau sarapan.." cicit Chenle sembari menundukkan kepalanya.

"Mau sarapan? Bersama ku disini? Cih, aku tidak berminat dan selera buat makan jika kau disini, sana makan di dapur kalau gak makan di toilet! Aku tidak sudi makan satu meja bersama jalang seperti mu!" kata Jisung dengan sarkas menyuruh Chenle untuk pergi dari ruang meja makan.

"Tap-

"Kenapa?! Melawan?" sergak Jisung lagi yang terus menatap tajam kearah Chenle.

Chenle langsung menggeleng takut, dan kini ia memberanikan diri untuk menatap mata sang kakak sepupunya itu yang masih menatapnya dengan nyalang.

"Kenapa kakak benci banget sama Lele?" tanya Chenle yang memberanikan diri ikut menatap kearah Jisung.

"Kau bertanya pertanyaan yang bodoh!"
"Kau mau tau jawaban nya? Seharusnya kau sudah paham kenapa aku selalu membenci mu."
"Aku membenci mu, karena kau sedari dulu selalu mengambil perhatian kedua orang tua ku!" Ucap Jisung dengan menatap marah kepada Chenle.

Sementara itu Chenle hanya bisa diam, ia bingung ingin menjawab apa.

"Kau sudah punya orang tua, tapi kenapa Buna dan ayah perhatian nya juga mau kau ambil?! Terutama Buna, Buna selalu menyalahkan dan menyudutkan ku jika itu menyangkut tentang mu! Bahkan Buna buat pertama kalinya menampar ku karena kamu yang tidak bisa menjaga diri!"
"Kenapa selalu aku yang disalahkan?! Kau memang benalu Chenle! Kau.. KAU BENALU, PEMBAWA SIAL, DAN JUGA JALANG!!!"
Sambung Jisung sembari menghina Chenle sambil menunjuk jari telunjuknya dihadapan Chenle yang sudah menangis.

"Sudah tau kan jawabannya? Jadi PERGI KAMU DARI HADAPAN KU SIALAN!!" Ujar Jisung yang kembali mengusir Chenle.

Chenle yang masih menangis itu pun rasanya tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun lagi, mungkin memang dirinya lah yang salah.

Chenle pun langsung berlari pergi menuju ke kamar nya, sementara Jisung melihat kepergian Chenle merasa sangat tidak peduli malah ia senang kalau Chenle tidak ada di hadapannya dan kalau perlu tidak ada di HIDUP nya juga.

.
.
.

Didalam kamar, terlihat Chenle yang menangis tersedu-sedu, ini semua memang salahnya yang sudah mengambil perhatian kedua orang tua Jisung sedari kecil, tapi dilain sisi juga Chenle tidak tau menahu karena orang tua nya sendiri pun menitipi dirinya ke orang tua Jisung yang masih satu keluarga.

"Maaf kak Jie hks, setau Lele kak Jie dulu itu sangat baik dan selalu lembut dan sayang ke Lele setiap Lele ikut mami main berkunjung kerumah Buna Nana untuk arisan" gumam Chenle yang tiba-tiba mengenang kembali masa dirinya masih berusia 4 tahun, sementara Jisung berumur 7 tahun

Dulu Chenle sangat ingat kalau kakak sepupunya itu sangat antusias jika Chenle dan maminya berkunjung untuk sekedar main bersama, bahkan dulu Jisung juga pernah jatuh sakit karena Chenle yang tiba-tiba tidak jadi untuk main kerumahnya, namun saat Chenle berkunjung pemuda itu malah langsung sembuh begitu saja.

Sayang nya semua itu berubah disaat Chenle beranjak umur 7 tahun, disaat kedua orang tuanya sibuk mengurusi perusahaan yang ada di Negera orang. Entah kenapa tiba-tiba Jisung berubah dan selalu sensi terhadap Chenle bahkan tak jarang memperlakukan Chenle sangat kasar dan suka marah-marah, sampai detik ini.

HATE || JICHEN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang