BAB 2. TERLAMBAT

7 1 0
                                    


Selamat datang kembali

SELAMAT MEMBACA
BAB TWO
semoga like

*
*
*

*************


Hari yang cerah dengan sang Surya yang begitu bersemangat menyinari bumi, pagi cerah itu sangat mendukung menjalani hari indah ini.tapi mungkin tidak dengan anak sekolah yang mengawali pagi dengan hidangan matematika, pelajaran yang dibenci banyak orang tapi akan di suka setulus hati oleh orang yang tepat.

Tapi ini bukan tentang matematika melainkan mereka yang lagi berdiri depan gerbang yang sudah tertutup sejak tadi.

Seragam putih abu-abu lengkap rapi, rambut yang tertata serta wajah' yang fresh,beda banget dengan siswa yang biasa suka lambat keenam cowok itu malah terlihat bakk anak baik-baik, sangat bertolak belakang dengan sikap sebenarnya yang brandal.

Shan pernah berkata 'brandal boleh tapi otfik harus tetap kece'

BAZAR,orang mengenal mereka dengan sebutan itu, berpikir itu sebuah gang?, tentu jawabannya iyaa,tapi gang mereka tidak memiliki ketua maupun wakil,bagi mereka derajat semua orang sama rata Dimata yang kuasa.

Intinya juga cuma enam orang tapi BAZAR di buat hanya untuk orang yang main futsal di SMABAR,tapi juga di bidang lain tentunya,sama seperti gang lainnya BAZAR juga handal dalam tawuran maupun balap liar,tapi hanya di lakukan kalo lagi gabut, biasa semuanya sayang nyawa dan pastinya anak mama semua apa-apa adu mama sih wirr.

Pukul 9:47

Dihari Selasa

"Kantin atas dulu jam kedua baru masuk"saran Daffa yang kelewat dosa.

Ia berdiri dari tempat duduknya yang tadi duduk bersila di aspal.

Kelima temannya lantas mengiyakan,kebetulan ada tiga orang juga duduk bersamanya tadi lantas bergegas berdiri juga.

"Yang traktirin Zayed"sahut Shan antusias ,cowok itu menarik turunkan alisnya menkode temannya yang berdiri di dekatnya

Zayed memutar bola mata malas" sekarang kerjaan Lo pada morotin uang gua Mulu ya,selain suka lambat.kuras hartaku maniizz!!!!"

Kelimanya tertawa renyah diatas penderitaan dompet Zayed.

Gimana tidak, setiap harinya hanya uang Zayed yang mereka habisi padahal kelimanya terbilang jauh dari kata kurang mampu,ya begitu lah kalo bukan ke temanya uang Zayed ia kemanakan lagi. Di antara temannya dialah yang paling kaya.jadi itu menjadi kesempatan mereka menghabisi Zayed, padahal Zayed lah yang paling bungsu diantara mereka tapi malah dia yang seakan sulung disana yang bertugas memberi uang untuk adik-adiknya sungguh malang nasibnya.

"Sekali kali zay-

"Bukan sekali-kali lagi ini tapi udah kebiasaan"cibir Zayed dengan wajah marah tapi lucu.

Alif mendekat ke Zayed lalu merangkul sang Embu sok asik Alif shakel Aldiano"berawal dari kebiasaan akan jadi terbiasa yedd jadi jalani aja dulu"

"Iyah kalo begitu Lo pada yang ambil enaknya"Zayed lalu melepas paksa rangkulan Alif,lalu menjauh dari Alif

"Sama-sama enak kok yed Lo dapat pahalanya kita-kita dapat hartanya,kan untung bareng-bareng yakan er"tepis Daffa dengan omongan manisnya,taklupa meminta keyakinan agler yang sedari tadi diam duduk di job motornya.

Zayed terdiam sejenak memikirkan ucapan Daffa masuk akal juga yang Daffa bilang.

"Iya juga ya"ia menggaruk-garuk tengkuk bingung.

AGLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang