|| R E A L I T A ||

791 128 47
                                    

02

......

Pagi itu Hinata bangun sedikit terlambat.
Bukan tanpa alasan, Sasuke membuatnya tidak tidur sampai hampir menjelang subuh. Jadi mau tidak mau Hinata bangun sedikit kesiangan.

Ini pun sebenarnya dia masih sangat mengantuk. Andai dia sekarang tidak ada dirumah mertua, mungkin Hinata lebih memilih melanjutkan tidurnya sampai siang.

"Enak tidurnya ?"

Hinata baru saja tiba didapur untuk membantu Mikoto dan Izumi, tapi sudah disambut oleh suara tidak enak dari ibu mertuanya.

"Sudah bangun Hinata ? Pasti lelah ya semalam ?" Tanya Izumi dengan nada menggoda.

Hinata tersenyum canggung. Tangannya langsung menutupi tanda merah dileher ketika Izumi melirik kearahnya.

Hinata melihat Mikoto dan Izumi sibuk menyiapkan banyak bahan untuk mereka masak. Dilihat dari jumlahnya, sepertinya mereka ingin masak besar.
Dan Hinata bingung harus memulai dari mana. Entah perasaan Hinata saja atau bagaimana, tapi dia merasa seperti dikacangin.

Mikoto hanya sibuk menyuruh-nyuruh Izumi. Sedangkan Izumi juga tampak bahagia dan tidak keberatan dengan semua hal yang dia lakukan bersama mertuanya. Bahkan kalau dilihat secara sekilas, mereka berdua terkesan tidak pernah menganggap Hinata ada.

Akhirnya Hinata pun mencoba membantu seadanya. Toh, nanti siang dia juga sudah kembali pulang kerumahnya sendiri. Jadi Hinata hanya merasa harus bersabar sebentar lagi.

"Hinata ?" Panggil Mikoto.

"Ya ibu ?"

"Ibu dengar dari Izumi kalau kau habis merayakan ulang tahunmu ya ?"

Hinata melirik Izumi yang tersenyum manis padanya. Hinata tidak kaget sih, Izumi memang suka cepu-in dirinya tentang apapun kepada Mikoto. Tidak heran kalau mereka berdua begitu dekat.

"Iya ibu !! Aku lihat acaranya lumayan meriah dan mewah. Aku tidak menyangka kalau Sasuke seromantis itu" sahut Izumi.

Mikoto pun sedikit menoleh kearah Hinata.
"Kenapa tidak mengundang kami ?"

Hinata langsung menggeleng.
"B-Bukan acara yang meriah kok.. cuma makan malam biasa"

"Tapi kau dan Sasuke makan malam ditempat yang mewah, kan ? Itachi-kun juga bilang kalau Sasuke sendiri yang menyiapkan kejutan untukmu.. suamiku juga yang menemani Sasuke mencari kado untukmu"

Hinata menggigit bibir dalamnya. Mulut bocor Izumi memang minta di oles dengan bawang. Iparnya itu kadang memang sumber masalah dari perang dingin antara dirinya dengan mertuanya.

Tapi itu juga salah dirinya, kenapa tidak membisukan akun Izumi. Alhasil dia bisa melihat semua status terbaru yang Hinata update disosial medianya.

"Memangnya Sasuke memberikan hadiah apa untuk Hinata ?"

"Tidak tahu !! Coba tanya Hinata sendiri" jawab Izumi.

Ketika Mikoto dan Izumi melihat kearahnya, Hinata seketika meraba kalung yang melingkar indah dilehernya. Itu adalah reaksi wajar yang tidak Hinata sadari. Bukan bermaksud pamer, hanya saja Hinata sedikit canggung jika memberitahu secara gamblang tentang hadiah yang dia dapat.

Tapi untungnya, tanpa Hinata bicara pun, Mikoto dan Izumi sudah bisa menangkap bahwa hadiah yang diberikan Sasuke adalah kalung berlian yang saat ini memancar terang hingga membuat kedua mata Mikoto terasa panas seketika.

REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang