Prolog

333 27 0
                                    

Siapa yang bisa memastikan bahwa keputusan sepihak dari sang Papa adalah keputusan yang terbaik?

Gadis itu pikir, pria paruh baya itu hanya bisa memutuskan sesuatu tanpa memikirkan jangka panjangnya. Hanya karena ia bertengkar hebat dengan sang kekasih barunya. Ia merasa bahwa Papa nya seperti remaja puber yang baru merasakan namanya cinta. Manis di awal, saat di akhir merepotkan banyak orang.

Sekarang apa yang harus ia lalukan di kota baru itu?

Rasanya sangat menyayangkan meninggalkan semua temannya yang berada di Kota asalnya, Metropolitan. Terlebih meninggalkan sang kekasih.

"Aku udah nurutin semua permintaan Papa. Sekarang Papa mau buang aku? Biar bisa bawa perempuan-perempuan jalanan Papa itu kerumah ini kan?"

"Jangan kurang ajar, Mastita! Turuti apa yang Papa suruh. Semua fasilitas sudah Papa sediakan, jadi apa salahnya untuk menuruti perintah Papa? Sekolah di sekolah paling bagus di kota ini, dan tinggal bersama nenekmu. Itu sudah cukup."

"Papa terlalu egois!"

Brak!

Mastita POV on

Kota baru, rumah baru, sekolah baru, lingkungan baru, adalah hal yang tidak pernah terencanakan sebelumnya. Dengan alasan paling tidak masuk logika menjadikan aku berada di Kota Malang ini. Kota yang digandrungi banyak orang karena keromantisan nya setelah Jogja.

Menurutku orang-orang diluaran sana terlalu meromantisasikan hal yang terlihat biasa saja. Bagian mananya yang romantis?

Berinteraksi dengan orang baru itu bukan masalah utama bagiku. Aku berani taruhan dengan siapapun, dalam sehari aku bisa menjadikan orang-orang di sekolah baru nanti menjadi temanku. Siapa yang tidak mau berteman dengan perempuan paling seksi di dunia ini?

Sekarang masalah utamanya, bagaimana caraku memeluk kekasih tercinta ku? Lulus pun masih lama. Bertemu setidaknya hanya pada saat liburan semester.

Ting!

🐙
Babe, udah sampe Malang?

Me
Babee

Udaahh

Kangen :(

🐙
Me too, Babe..

Gimana?

Me
Aku belum sempet strolling around Malang
sih hehe, masih capek:(

Sebenernya gak tertarik juga sih disini

🐙
Babe, pelan-pelan pasti kamu nyaman

Istirahat dulu sana

Tell me about Malang nanti, ya?

Me
Okaayy!

I love u

🐙
I love u more <3

Mastita POV off

Ditaruhnya benda pipih persegi panjang itu di atas nakas samping tempat tidurnya, lalu ia tersenyum dengan lega. Matanya yang mulai terasa berat kini ia pejamkan.

Untuk yang pertama kalinya gadis itu menikmati bunga tidurnya di Kota Malang.

Semesta mempunyai banyak rencana untuk seisinya. Terkhusus Kota Malang. Semua yang ada di dalamnya tidak dapat lepas dari takdirnya masing-masing. Lalu bagaimana rencana terbaiknya untuk gadis seperti Mastita Ayu?

Malang dan SeisinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang