one day,I will stand there and stop hurting
when i watch you fall in love with
sombody else.3 months before the chaos
*
"Non Gweneth, ada kiriman bunga mawar dari Bapak Karagan."
Gweneth sempat merasa senang sesaat ketika mendengar ada kiriman bunga mawar dari seseorang untuknya. Namun ketika mendengar nama Karagan disebut, Gweneth justru merasa sebaliknya. Gadis itu terduduk di atas kasur, memandangi bouquet mawar merah yang baru saja ditelatakan di meja sebelah tempat tidurnya.
Karagan selalu mengirimkan bouquet mawar merah setiap kali Gweneth jatuh sakit. Bagi beberapa orang, hal itu mungkin terdengar sangat manis ketika sang tunangan berbaik hati mengirimnya sebuah bunga.
Mungkin orang-orang juga akan mengira bahwa seorang Galael Karagan Tanaka kelewat mencintainya.
Karena faktanya, mawar merah merupakan bunga yang terkenal melambangkan rasa cinta, namun yang Gweneth rasakan dari seorang Karagan justru jauh dari sebuah kata cinta.
"Good morning kakakku sayaaang!" Hanrietta, adik satu-satunya yang Gweneth miliki itu berjalan memasuki ruangan dengan seragam SMA-nya.
"Gimana keadaan kakakku? Demam kakak sudah turun?"
"Mm, i'm fine, Rie."
"Woah, ini bunga mawar dari kak Karan, ya?"
"Ya."
"Kakak iparku, Kak Karan—secinta itu ya sama kamu, kak? Setiap kamu sakit pasti nggak pernah absen ngirim mawar merah." Tutur Rie, membuat Gwen melirik mawar merah itu lagi dengan tatapan tanpa minat.
Lihat, kan? Adiknya saja tertipu dengan perilaku manis seorang Karagan Tanaka.
Hanrietta mungkin terlalu kecil untuk mengetahui apa itu cinta. Bagaimana cara kata itu bekerja, dan bagaimana bisa satu kata itu menghancurkan seluruh kepingan hati seseorang.
"Tapi aku bingung, deh. Bukannya kamu tuh sukanya mawar putih ya, kak?"
Hanrietta benar.
Gweneth tidak pernah menyukai mawar warna lain selain mawar putih.
Dan Gwen membenci mawar merah lebih dari apapun.
Apalagi semenjak Karagan selalu mengirim bunga itu padanya. Sebuah bunga dengan pertanda cinta, padahal Gweneth tahu jelas bahwa selama laki-laki itu hidup, Karagan tidak akan pernah bisa mencintainya.
"Tapi ya, Rie berdoa semoga nanti Rie dapet calon suami kayak Kak Karan." Ujar Rie, kembali menghayal sambil memeluk erat Gweneth.
"Jangan."
"Kenapa? Kan kak Karan cinta mati sama kak Gwen."
Hampir saja Gweneth tertawa mendengar ucapan adiknya itu. Cinta? Laki-laki tolol mana yang cinta mati dengannya, tapi tidak mengetahui hal yang begitu Gweneth cintai dan juga benci?
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSEAT
RomanceGweneth mencintai sang pemeran utama, Karagan. Ketika kenyataanya dia hanyalah seorang pemeran pendukung di hidup laki-laki itu. Karena di kisah ini, pemeran utama laki-laki mencintai sang pemeran utama perempuan. Saat kisah mereka telah usai, pemb...