Jalanan kota Jakarta saat ini sangat ramai, banyak pengendara yang berlalu lalang.
Sedari pulang sekolah tadi, Nala memutuskan untuk pergi ke sebuah Caffe di dekat Sekolah nya. Karena terlalu asik membaca beberapa Komik nya di Caffe, tak terasa hari sudah hampir gelap.
Nala memutuskan untuk pulang, hari ini Nala berharap tidak ada keributan lagi dirumah nya. Hari ini Mama Papa nya pulang lebih awal dari Perusahaan dan Butik.
Saat sampai di kediaman Adiyaksa, Ternyata apa yang Nala takuti benar terjadi, Mama Papa nya kembali bertengkar, kali ini lebih menyakitkan. Nala tidak sanggup memendam segalanya
"AKU UDAH CAPEK HIDUP SAMA KAMU MELISA, LEBIH BAIK KITA PISAH SAJA" Teriakan Papa nya kembali menggema di kediaman Adiyaksa.
"AKU JUGA UDAH CAPEK SAMA KAMU MAHESA" bentak Mama Nala tak mau kalah dari Papa nya
"ASAL KAMU TAU, AKU SELAMA INI BERTAHAN SAMA KAMU HANYA KARENA NALA " pengakuan Mama nya mampu membuat hati Nala mencelos
Baru tadi malam Nala merasakan kehangatan Keluarga, dan saat ini, Nala harus kembali menyaksikan keributan Mama Papa nya, Kenapa kehidupan Nala jauh dari kata Bahagia, Nala sudah lelah, Nala sakit selama ini
Plakk
Satu tamparan itu sukses mengenai pipi kanan Melisa
"JAGA UCAPAN KAMU MELISA, NALA TIDAK ADA SANGKUT PAUT NYA DI ANTARA KITA" Mahesa sudah murka dengan Melisa
"UNTUK SATU MINGGU KEDEPAN, AKU NGGAK AKAN PULANG KERUMAH INI LAGI MAHESA" Tegas Melisa
"DAN SATU LAGI, SILAH KAN KAMU URUS SAJA NALA" Melisa hendak meninggalkan ruang tamu, Namun pergerakan nya terhenti saat melihat Nala yang terdiam kaku di Ambang pintu.
Melisa tersenyum hambar menatap Nala, tidak ada raut keteduhan dari wajah Melisa, rasanya hati Nala hancur
"Apa Kamu mendengar pertengkaran kami tadi Ha??" Tanya melisa kepada Nala, dengan penuh penekanan
Nala hanya menunduk, Air matanya kembali jatuh, mulut nya bungkam untuk menjawab, Nala hanya mengangguk sebagai Jawaban
"JANGAN HARAP KAMU BISA MENEMUI SAYA UNTUK MINGGU INI NALA" teriakan Melisa mampu membuat Nala sakit, hatinya remuk seketika
"SAYA AKAN PERGI DARI SINI, SAYA AKAN PULANG KALAU SAYA INGAT RUMAH INI" Perkataan Mahesa mampu membuat Nala terdiam, Apa Nala akan kembali tinggal seorang diri dirumah ini??
__________
Setelah mendengarkan perdebatan yang tiada ujung nya, Nala memilih untuk pergi ke Taman kota.
Nala duduk di salah satu kursi Taman yang kosong, tidak ada satu orang pun di dekat kursi itu, hanya Nala seorang.
Air mata Nala kembali membasahi kedua pipi nya, Sesak di dada Nala tak kian menghilang, perkataan Mama Papa nya kembali terngiang
"AAAA..NALA BENCI SEMUANYA, NALA BENCIII" Nala berteriak sekencang mungkin disana, mata nya sudah sembab Akibat menangis
"Hiks..Hiks..Hiks..Nala capek, Nala mau tidur, Tapi kepala Nala berisik" Nala mengatakan itu di tengah-tengah isak tangis nya
Di lain sisi, Galang baru saja pulamg dari Markas. Namun tatapan nya tak sengaja melihat sebuah Mobil yang sangat dia kenal
Galang tidak mengerti dengan diri nya sendiri, Apakah Gakang benar-benar ingin mengetahui Kehidupan seorang Nala? Ada apa dirinya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
SWASTAMITA (On Going)
Novela JuvenilSWASTAMITA = Pemandangan Indah Saat Matahari Terbenam. Lelah! Rasannya Nala ingin pergi saja dari dunia ini, Hidupnya seakan-akan penuh dengan berbagai Macam Kejutan. CLEOPATRA NALA ZAMORA. Dia sering di kenal sebagai Trouble Maker Sekolah, Pembully...