Escape to Reality

301 56 23
                                    

Upacara kelulusan diadakan di ruang terbuka. 

Sejak pagi, halaman sekolah sudah sangat penuh dengan lautan manusia. Salju masih terlihat di ranting-ranting pohon, tapi wajah orang-orang yang tersenyum di sana seakan-akan dapat mengalahkan indahnya bunga plum yang akan mekar di musim semi.

Lulusan terbaik tahun ini, Lee Heeseung, sedang memberikan sambutan di hadapan seluruh siswa. Wajahnya terlihat bangga. Jungwon dapat melihat betapa lebar senyum ayah Heeseung yang duduk di barisan paling depan. Seorang pria tua yang mencolok dengan seragam militernya.

"Wah, murid terbaik di sekolah kita sekarang sudah lulus," ujar Sunoo. "Aku tidak berpikir kita bisa bertemu dengan siswa brilian sepertinya lagi di sekolah ini."

"Biar aku yang menggantikannya," ujar Jungwon mantap.

Sunoo hanya melirik ke samping. Betul-betul meragukan kalimat yang keluar dari bibir Jungwon. "Omong-omong, setelah lulus apa yang akan kau lakukan, Jungwon? Kuliah?"

"Aku tidak tahu."

"Ayolah, pikirkan tentang keinginanmu. Apa impianmu? Aku akan mendukungmu, apa pun itu."

Cukup lama, Jungwon tidak kunjung menjawab. Suasana di sekitar mereka tiba-tiba terasa hening meskipun ramai sekali orang-orang di bawah sana.

Jungwon balik bertanya pada Sunoo, "Bagaimana denganmu? Apa yang ingin kau lakukan di hidupmu?"

Sunoo menggaruk tengkuknya ragu. "Aku juga tidak yakin. Aku bisa jadi dokter atau bahkan seorang pianis. Kita masih siswa tahun pertama. Ku rasa terlalu cepat untuk menentukan masa depan, Jungwon."

"Kau pasti mengerti kalau bukan itu maksudku."

Jawaban Jungwon membuat Sunoo menoleh cepat padanya. Ada yang aneh, pikirnya.

"Keinginanku adalah pergi ke sekolah, memiliki teman, lalu bermain tenis bersamanya dan aku mewujudkan semua itu di sini, di dalam mimpiku."

"Omong kosong apa–"

"Aku tahu siapa dirimu. Aku menyadarinya sekarang." Pelan-pelan, Jungwon menjaga jarak dari Sunoo. Wajah anak itu terlihat kesakitan, meski tidak ada air mata yang mengalir di sana. "Kau adalah monster yang mengejarku dan kau adalah orang yang membunuh kedua orang tuaku. Setiap kematian yang ku lihat di mimpiku yang kacau balau semuanya adalah ulahmu! Apa yang sebenarnya kau lakukan padaku, Sunoo?"

Sunoo berusaha mengalihkan wajahnya ke sisi lain "Aku hanya membuat agar hidupmu tidak terlalu menderita. Mungkin kau tidak mengerti dan aku juga tidak berharap kau akan mengerti dengan caraku, tapi aku melakukan semuanya karena aku peduli padamu."

Amarah yang semula menumpuk di dada Jungwon perlahan-lahan surut. Jungwon tidak tahu seberapa banyak Sunoo telah memanipulasi dirinya sehingga dia tidak bisa membencinya lebih dari ini bahkan setelah ia tahu bahwa Sunoo bukanlah orang baik seperti yang dia bayangkan. 

Pada akhirnya, Jungwon-lah yang meminta Sunoo untuk tetap tinggal. Kalau dia ingin kabur, itu sudah sangat jauh terlambat baginya.

"Lalu, kau! Apa yang kau inginkan untuk dirimu sendiri? Apa tujuanmu?" Jungwon bertanya dengan menggebu-gebu. "Kau menemukan Jake, menyuntikkan satu-satunya serum terakhir yang kau miliki pada ibu Niki, dan membimbing kami ke setiap tangki Serum Eve yang kau buat dengan tanganmu itu. Kau melalui semua masalah untuk memperbaiki dunia seolah-olah itu adalah kesalahanmu dan kau masih bersikeras bahwa kau tidak merasa bersalah? Aku benar-benar tidak mengerti dirimu."

"Aku juga tidak mengerti dirimu," balas Sunoo.

"Sunoo, dunia seperti apa yang ingin kau tinggali?"

"Kenapa menanyakannya? Apakah kau akan membuatkannya untukku?"

HIDDEN FILES: A CREATURE| Sunoo [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang