pergi.

112 16 6
                                    

sorry guys gue benar-benar sibuk jadi ga sempet up, sekali lagi sorry yaaa



|||||||














"loh tuan muda? saya kira tdi tuan muda menginap di rumah tuan jeman" ujar pa Bayu yg baru saja membukakan pagar

"nda kok pak" sahut haekal

"tapi tuan, di rumah tidak ada orang, tuan besar tdi pergi begitu juga dengan tuan arthur, tuan vodka, dan tuan arvin" jelas pak bayu sedang kan haekal hanya mengangguk


haekal pergi menuju kamar nya untuk membersihkan dirinya.

jam menunjukkan pukul 22.20 pm dan haekal sudah bersiap-siap untuk tidur, sampai di mana.....

BRAK!!

haekal kaget saat ada yg membanting pintu kamarnya dengan keras dan ternyata itu adalah perbuatan ayahnya.

tubuh haekal seketika bergetar saat melihat arno yg berjalan mendekat ke arah nya sambil sibuk membuka ikat pinggang nya.

dan sedetik kemudian....

ctas!

ctas!

cats!

cambukan kan pun melayang mengenai tubuh haekal.

"s-sakit pi... arkhh" ringis haekal, padahal lebam yg sebelumnya itu belum menghilang sempurna.

tak lama arno berhenti sejenak, pergi menuju lemari sang anak dan mengambil sesuatu, setelah mengambil, arno kembali menghampiri tubuh haekal yg lemah di atas kasur.

ternyata yg arno ambil tdi adalah dasi sekolah haekal lalu mengikat tangan haekal kebelakang tak lupa juga mengikat kakinya

"pa- eumm!!" ucapan haekal terhenti saat arno menyumpal mulutnya dengan sebuah saput tangan kecil, di tariknya kerah baju haekal lalu membisikkan satu kalimat yg membuat air mata haekal merembes keluar.

"it's better if you just die." bisik arno tepat di samping telinga haekal, dan setelah itu hanya terdengar suara isakan di sertai pukulan dan cambukan.

sedangkan itu di tempat lain

"eh guys gue cabut duluan ya" ujar Vodka menatap teman' nya

"baru juga jam segini vod, nyantai dulu lah" sahut salah satu temennya

"penting ini, ntar ngumpul lagi deh" ucap vodka dan teman' nya mengangguk

"hati-hati bro jangan ngebut lu" pesan temennya yg di balas acungan jempol olah vodka

* * *

sekitar setengah jam perjalanan Vodka sampai di pekarangan rumah nya, ntah kenapa tadi perasaan ny tidak enak dan hatinya menyuruh untuk segera pulang ke rumah

seperti yg sudah ia duga rumah ini sepi dan sedikit gelap, tapi tiba-tiba dirinya ingin pergi ke kamar sang adik yg nama sejujurnya ia tak tau apa haekal sudah pulang atau tidak.

"ADEK!" teriak vodka saat melihat haekal yg terbaring lemah di kasur dengan keadaan tangan dan kaki  terikat dan mulut yg di sumpali saput tangan.

dengan cekatan Vodka melepaskan ikatan di tangan dan kaki haekal serta mengeluarkan kain yg ada di mulut haekal

"astaga dek kenapa ini bisa terjadi" tanya vodka sambil memegang pipi haekal, sedangkan haekal yg melihat abang nya yg khawatir malah berkekeh dan masih sempat-sempatnya tersenyum

"kita ke rumah sa-"

"nda usah bang ekal ga mau ke sana" ucapan nya terdengar sangat lirih, sampai Vodka pun tak bisa mendengar nya

"ekall b-boleh minta s-sesuatu?" tanya haekal dengan agak susah

"ekall mau apa hm abang bakal turutin apapun itu" ucap vodka sambil tersenyum, tapi tak bisa di pungkiri kalau air matanya sudah keluar sedari tadi

"I want to sleep on my brother's thigh." mendengar permintaan haekal membuat vodka berkekeh

"OK little cop , tapi sepertinya lebih gampang di sofa, kita pindah daja ya?" tanya vodka dan haekal mengangguk, di gendong nya tubuh haekal menuju sofa yg ada di kamar haekal lalu dengan perlahan meletakkan kepala haekal di paha nya

"e-ekall mau di p-puk puk sama di e-elus ya" ucap haekal lagi dan Vodka pun melakukan apa yg haekal minta

setelah itu tak ada pembicaraan lagi, Vodka hanya merasa celana bagian pahanya basah, apa mungkin adik kecilnya menangis??

karna tau kalau adiknya itu sepertinya tak ingin di ganggu, vodka tak jadi ingin bertanya dan lebih memilih diam sambil mengelus rambut haekal

"goodbye all, ekal pamit" setelah mengucapkan itu haekal perlahan menutup matanya

* * *

pagi harinya Vodka bangun agak terlambat sekitar jam 6.25 am

di lihatnya kalau haekal masih tertidur di pahanya, Vodka tersenyum lalu merapikan rambut haekal, "nyenyak banget ya tidurnya?" tanya vodka pada haekal yg masih tertidur pulas itu

"dek bangun yuk udah pagi" vodka mencoba untuk membangunkan haekal

"dek? bangun dulu" Vodka mencoba mengguncang sedikit tubuh haekal tapi tak ada balasan

"dek bangun jangan buat abang khawatir" senyuman vodka tadi sudah berganti dengan raut wajah yg khawatir, dengan hati-hati Vodka nge cek nadi nya haekal dan.....

deg!

lalu di tatapnya wajah haekal yg terlihat pucat itu, ga, ini ga mungkin kan?!!

"dek yuk bangun ini ga mungkin kan" ujar vodka dan air matanya kini ikut keluar

"dek jangan bercanda gini, ga lucu dek" ucap vodka lagi

"Come on, wake up, don't joke around!!" ujarnya sambil menunduk

"EDWARD HAEKAL NICHOLAS BANGUN!!!" teriak vodka dan tak lama pintu kamar haekal terbuka memperlihatkan arthur dan arvin

"vod ada apa?!!" tanya arthur yg kini berjalan mendekat

"hiks.. ekal thur ekal!!" teriak vodka dengan air mata yg tak habis-habisnya keluar

"hah adek gue kenapa?!!" arthur pun langsung nge cek nadi di lengan haekal dan seketika membeku di tempat

"engga, ga mungkin, polisi kecil gue kuat" ujar arthur tertawa tapi matanya sudah berkaca-kaca

"Vin bilang ke gue ini bohong, bilang ke gue kalau ini cuman bercanda, bilang ke gue vin!!!" teriak arthur sambil mengguncang bahu arvin

"gue juga gitu bang, kita sama, gue juga ga percaya" lirih arvin sambil menatap tubuh haekal yg masih berbaring di sofa

"Edward haekal Nicholas bangun!! abang pernah bilang kan kalau abang udah manggil nama panjang kamu itu berarti adalah perintah, bangun.…" runtuh sudah pertahan arthur, ia pun menangis sejadi-jadinya sambil memeluk raga sang adik begitu juga dengan arvin

hari ini : Senin
tanggal: 19 feb
haekal menghembuskan nafas terakhirnya, memang berat untuk menerima kenyataan yg pahit ini, baru saja beberapa hari yg lalu mereka melihat haekal yg kembali ceria, tapi kini.... semuanya sudah hilang. mereka tidak akan pernah lagi melihat senyuman bagaikan matahari itu. seakan-akan matahari nya mereka telah hilang bersama dengan hilangnya jiwa yg meninggalkan raga nya.

Edward haekal Nicholas. berbahagia lah di kehidupan yg selanjutnya, setidaknya kau tidak merasakan sakit lagi.















|||||||||

bentar mau mewek duluuu /nangis ceritanya

akhirnya chap ini selesai juga, gimana??? semoga suka yaaa, jangan lupa komen and kasih bintang nyaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

four prince of heaven.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang