2

1.5K 87 0
                                    

Al yang sekarang sedang menunggu Daddy nya menjemput karena diberitahu oleh opanya Daddy nya sendiri yang akan menjemput nya di bandara .

Alvian yang bermain ponsel teralihkan dengan suara orng yang memanggil nya ,ia melihat Daddy dan kakak kakaknya yang dikawal bodyguard .

"ADEKK"teriak Adam memanggil Alvian
"Ngak usah teriak teriak Adam ini bukan hutan jika kamu tau "ujar si sulung Jeremy
"Kekanak-kanakan" ujar Alex
"Sudah hentikan perdebatan kalian lihat semua orng memperhatikan kita jadi diamlah "ucap Xander menghentikan keributan anak anak nya .
Xander menghampiri Al dan langsung mengendong nya ,Al yang tidak ada persiapan terkejut dengan tingkah sang daddy yang tiba tiba.
"Daddy "ucap Al yang menajamkan mata nya ke arah sang daddy
Buka nya takut Xander malah gemas dengan sang anak yang menurut nya tidak ada sisi menakutkan dari si bungsu .
"Sorry Daddy terlalu senang karena baby mau pulang juga setelah 3 tahun bersama opa ,gimana keseharian baby bersama opa?"tanya Xander
"Biasa saja tidak terlalu menarik hanya saja Al lebih sering ngabisin waktu di perpustakaan di mansion opa "ucap Al sambil menyandarkan kepalanya di bahu sang daddy .
Ketiga kakak nya berjalan dibelakang nya sambil mata mereka fokus melihat sang adik .

*
*
*
Al dan dan keluarga nya baru saja sampai di Mension keluarga balhendra lebih tepatnya Mension Xander karena Mension utama keluarga balhendra adalah Mension milik sang opa di Canada .

" Dad adek udah tidur tu pindah aja kekamar "ujar Adam sambil menusuk Nusukan telunjuk nya kek pipi sang adik .
Al yang merasa terganggu dengan tidurnya pun mulai merengek . Jeremy yang melihat sang adik yang terganggu tidur nya pun memberikan sebuah hadiah berupa pukulan kecil di kepala Adam yang membuat sang empu mendengus .
"Sakit kak ,lu mah main tangan Mulu Ama gua "ujar Adam mengelus kepalanya .
"Hilangkan bahasa gaul mu Adam jika sedang berbicara dengan keluarga mengerti "ucap Xander memperingati Adam ,Xander berjalan menuju lift untuk membawa bungsunya tidur bersama ,ia sangat rindu tidur bersama sang bungsu nya .

*
*
*
Segitu dulu ,kita lanjut subuh nanti
Baybay.

Alvian Anggara balhendra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang