Masa-masa SMA memang masa dimana kita mulai aktif mengembangkan minat bakat kita melalui bergabung kedalam organisasi misalnya. Ada berbagai tipe orang, ada yang memilih untuk fokus belajar saja, ada yang hanya minat satu organisasi, bahkan ada yang berminat pada beberapa organisasi karena keingin tahuannya akan hal baru terus melonjak. Aku memutuskan aku termasuk kedalam tipe yang terakhir karena aku memang suka berorganisasi serta ingin mendapat skill dan pengetahuan baru lainnya.
Aku tak hanya mengikuti organisasi intra sekolah saja melainkan juga organisasi luar sekolah.
Waktu itu ada sebaran broadcast open recruitment suatu organisasi daerah di grup kelas, dengan dibekali rasa penasaranku yang tinggi aku pun coba ikut mendaftar. Waktu itu sih aku cuma diem-diem aja ya dan ga berminat cerita ke temenku. Niatnya aku bakalan cerita kalo memang sudah resmi diterima disana. Seleksinya seperti seleksi pada umumnya, ada tes tertulis dan tes wawancara. Hari itu aku langsung mengisi gform biodata serta tes tulis tersebut. Ternyata ada beberapa juga temanku yang ikut daftar disitu!
Singkat cerita aku dan temanku lainnya lolos tes tulis dan akan lanjut ke tahap tes wawancara. Tempatnya di kantor pusat. Bayangkan saja betapa deg-degannya aku waktu itu. Untungnya ada temanku yang ikut juga jadi ngga terlalu takut banget sih hehee.
Beberapa hari kemudian, tibalah di pengumuman peserta yang resmi diterima. Dalam postingan yang diunggah akun instagram organisasi itu, aku dapat membaca dengan jelas,
Daftar peserta lolos tahap wawancara:
...
...
Namaku
...
dst.
Aku seneng bangettt! Ya benarrr, aku keterimaaaaaaaaaaaaa yeayy! Teman-temanku juga ikut keterima disana.
Hari serah terima jabatan pun tiba. Organisasi itu diikuti dari berbagai siswa yang bersekolah di DIY. Beruntung sekali aku menjadi salah satu bagian darinya. Hari itu juga sekaligus hari pembagian anggota divisi dan aku terpilih masuk di divisi multimedia.
Tak heran lagi memang karena aku sudah sering berkesinambung di dunia multimedia atau yang biasa kita sebut sie PDD hahahah. Sudah beberapa kali aku masuk dalam sie PDD saat ada event di sekolah. Tak hanya itu, di organisasi intra sekolah aku juga menjadi bagian dari sie humas dan PDD. Aku masih banyak belajar tentang cara-cara mengedit dan mendesain, karena ya memang mencari ide itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Kala itu aku masih malu-malu. Masih pendiem, hihi. Sedang proses mengenal satu sama lain sih lebih tepatnya. Dan disinilah awal mula aku bertemu dengan sosok yang mampu membuatku merasakan butterfly era lagi.
=====
Pertemuan rutin organisasi kami yang kedua. Kita masih membahas tentang pendekatan awal untuk membangun chemistry sekalian pengkondisian antar divisi. Aku ditunjuk langsung oleh ketua umum untuk menjadi ketua divisi multimedia.
Tunggu? Aku?
Aku bahkan sama sekali belum terbilang 'pro' dalam hal itu. Namun sang ketua, Arfa, terus berusaha meyakinkan aku. Oke, pikirku saat itu. Tidak ada salahnya mencoba hal baru kan? Saat itu aku sempat membantah. Mengapa tidak 'dia' saja?
Iya. Kita berdua satu divisi.
Dalam divisi kami terdiri dari 4 anggota termasuk aku. Dan dia satu-satunya anggota laki-laki di divisi ini. Maksudku, mengapa tidak dia saja yang menjadi ketua divisinya kan?
Hehe mentang-mentang dia cowo sendiri.
Sebenarnya bukan tanpa alasan kenapa aku membantah dan menyarankan agar dia menjadi ketua divisi melainkan kelebihannya dalam bidang editing. Temannya yang juga masuk di organisasi kami ini yang bercerita. Dan ya memang skillnya lebih pro dari aku! Sumpah, aku ga begitu pro banget. Aku ngerasa minder tapi mmm ya sudahlah.
Bulan demi bulan sudah terlewati. Sudah hampir setengah periode kami mengabdi disini. Berbagai event pun telah kami bantai, hahaha. Eits sebentar, selama ini juga aku juga belum banyak berinteraksi dengannya. Bayangkan saja. Dia jaraaangg banget on wa, slow respon juga! Ih menyebalkan. Pikirku saat itu. Jadi sebagian besar eh maksudnya hampir semuanya hanya aku yang menghandle, huft...
Dalam divisi ini memang aku yang paling tua disini. Ada sih 1 lagi anggota tapi udah pasif. Jadi kaya cuma numpang nama doang, gapernah lagi ikut kumpul sama nimbrung di grup. Kita semua udah berusaha rangkul dia dan ngajakin dia tapi ya tetep aja. Anaknya satu sekolah sama aku sih, tapi kita cuma sebatas kenal, ga deket juga.Ternyata emang orangnya suka numpang nama doang kata temanku karena temanku ini juga satu organisasi di sekolah sama dia.
Ada lagi dua anggota lainnya, satu cewe dan satunya lagi cowo.
Iya. yang cowo itu dia. Dia yang tengah menjadi tokoh utama di tulisanku ini. Mereka masih kelas 10. Sedangkan aku udah kelas 11. Jarak kita memang terpaut setahun, tapi umur ga ngaruh sih wir, hehe. Ok kita sebut saja yang cewe ini Lala, dan yang satunya lagi...
Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
N's Diaries
Fiksi RemajaJust talk about him, him, and him. How lucky I'am to met you in my life.