Di sebuah bangunan besar berbentuk asrama, diantara lorong gelap yang hanya disinari cahaya bulan, terlihat sosok seorang gadis berambut pendek yang sedang asik menghisap rokok nya disalah satu jendela yang ada dilorong.
Gadis itu duduk dijendela sembari menatap langit malam yang dihiasi bulan dan ribuan bintang.
Angin malam bertiup, menusuk tubuh kecil dan kurus yang hanya mengenakan piyama tipis berwarna pink.Tubuh nya menggigil saat terpaan angin terus berhembus kencang,
'harus nya aku mengenakan hoddie saja'
Batin gadis itu menyesal sembari terus menyesap rokok nya.Srett
Tiba-tiba saja, seseorang dari belakang meletakan selimut dipunggung sang gadis, yang berhasil menghangatkan tubuh nya dari angin malam yang masih terus berhembus hingga menerbangkan sebagian rambut nya.
Gadis itu menoleh kebelakang, seorang pemuda bersurai putih dengan manik biru langit itu adalah orang yang memberi nya selimut, pemuda itu terlihat tidak senang saat melihat putung rokok yang masih menyala ditangan sang gadis.
Pemuda itu bahkan dapat mencium bahwa aroma rambut gadis itu sudah bercampur dengan bau dari tembakau.
"berapa banyak nikotin yang sudah kau hirup?"
Tanya pemuda itu sambil mendekap tangan nya didada."1"
Jawab gadis itu singkat sembari terus menghisap putung rokok."1 + 3"
Balas pemuda itu sembari menunjuk kearah putung rokok sisa yang tergeletak dilantai tepat dibawah gadis bersurai coklat itu.Gadis itu mendengus, memang tidak salah sih, ia sudah menghabiskan 3 batang rokok dan ini adalah batang ke 4 nya.
"dasar pecandu nikotin, cepat lah tidur, kau pikir ini sudah jam berapa?"
Ucap pria surai putih dengan wajah yang masih datar namun memancarkan hawa tidak suka.Gadis bersurai coklat itu mematikan rokok nya lalu membuang nya ke luar jendela, ia turun dari jendela sambil memegangi selimut yang menyelimuti tubuh nya, tak peduli dengan kaki nya yang terinjak putung rokok yang masih sedikit menyala.
"Satoru, Shoko, aku mencari kalian kemana-mana"
Tiba-tiba saja, seorang pria bersurai hitam panjang datang menghampiri mereka, ia hanya mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana panjang abu-abu.Ieiri shoko, gadis remaja pecandu rokok, teknik kutukan nya adalah teknik pembalik, teknik yang bekerja dibidang penyembuhan.
Gojo satoru, remaja laki-laki albino yang memiliki sikap kekanak kanakan namun peduli pada sahabat-sahabat nya.
Teknik kutukan nya adalah Limittles, serta ia dianugrahi six eyes, atau mata ke enam.Pemuda surai hitam itu mendekati Satoru dan Shoko, sebelum ia sadar sesuatu.
"kau merokok lagi shoko?"Tanya pemuda itu dengan tampang curiga saat ia mencium aroma nikotin dari dekat gadis itu, shoko hanya mengangkat bahu nya dengan wajah datar seakan tidak ada apa-apa.
"Habis 4 batang dia, gak sekalian dimakan aja tu rokok"
Adu Gojo pada pemuda surai hitam itu yang dibalas tatapan jengkel dari shoko.'dasar pengadu!'
Batin shoko kesal."sudah lah, shoko, lebih baik kau mandi sebelum tidur, aroma rokok mu terlalu pekat"
Ucap pemuda itu yang hanya dibalas deheman dari shoko, mereka bertiga kemudian berjalan memasuki salah satu kamar yang ada dilorong itu,'Geto suguru Room'
***
"pakaian mu terlalu besar bodoh!"
Gerutu shoko kesal, ia membersihkan diri dikamar mandi milik temannya yang bernama Geto suguru itu, namun ia lupa bahwa baju ganti nya masih ada dikamar nya, alhasil pemuda bersurai hitam itu akhirnya meminjamkan salah satu pakaian nya pada shoko.
Namun ukuran tubuh mereka itu sangat berbeda jauh, tubuh suguru yang tinggi dan agak kekar itu tidak sebanding dengan tubuh shoko yang kecil serta badan nya kurus.
Alhasil Hoddie hitam yang dipinjamkan suguru malah terlalu besar ditubuh nya, hingga menutupi sampai kelutut.
Satoru yang melihat itu malah tertawa sambil sesekali mengejek shoko.
"makanya, jan makan putung rokok mulu, jadi kurang gizi kan lu"Shoko tersenyum penuh emosi, ia dengam cepat melemparkan handuk yang ada dilehernya kearah Satoru yang masih tertawa terbahak-bahak.
Satoru yang tidak siap alhasil terkena lemparan handuk itu tepat diwajah nya, "Fuck you!"
Umpat Satoru kesal.Suguru ikut tertawa kecil melihat tingkah laku kedua sahabat nya itu,
"sudah lah kalian berdua, ini sudah larut, lebih baik tidur saja sekarang"
Tegur suguru sembari menunjuk kearah jam yang sudah menunjukan pukul setengah 12 malam.Shoko dan Satoru yang sudah terlanjur dikamar Suguru akhirnya memutuskan untuk menginap, toh Suguru tidak keberatan.
King bed milik Suguru itu sangat besar, bahkan cukup untuk 5 orang.
Awalnya shoko ingin tidur disofa saja, namun dicegat oleh suguru, lagi pula, ini bukan pertama kalinya mereka tidur bertiga.
Satoru dan Suguru merebahkan diri mereka diatas kasur yang sangat besar itu.
"lu liatin apa, sini tidur"
Ucap Satoru kearah shoko yang masih berdiri diam memperhatikan mereka.Shoko tersenyum kecil, ia mendekati mereka lalu menjatuhkan diri diantara ruang kosong ditengah, suguru menarik selimut untuk menyelimuti mereka bertiga.
Hangat,nyaman,dan aman, itu yang saat ini mereka bertiga rasakan.
Mereka tertidur pulas meski terkadang posisi mereka agak aneh seperti Satoru yang kaki nya overside ketempat Suguru atau tangan Shoko yang tanpa sengaja menampar wajah Satoru.
Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa mereka merasa sangat nyaman.
***
"Satoru, Suguru, Sayonara..."
T.B.C
I love SaShiSu pov :)
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you for everything in my life
Non-FictionGeto suguru, Gojo satoru, dan Ieiri shoko tiga orang sahabat yang sulit dipisahkan, persahabatan mereka sudah selayak nya saudara kandung, namun lambat laun, seraya usia mereka yang semakin dewasa, perlahan mereka harus mulai berhadapan dengan masal...