Geto Suguru.

21 5 0
                                    

Garis waktu melompat pada agustus 2007.

Hari yang akan selalu membekas di hati Satoru dan Shoko, namun dengan luka yang berbeda.

Hari dimana, mereka kehilangan sosok Geto Suguru.

...

Setahun sebelum kejadian itu, Satoru dan Suguru mendapat misi untuk melindungi seorang gadis SMP yang merupakan calon wadah master tengen.

Na'as nya, misi mereka gagal dengan tewas nya sang wadah, Riko amanai.
Yang berakhir di bunuh oleh seorang pembunuh Shaman berdarah klan Zenin, Toji Fushiguro.

Tewas nya Amanai adalah pukulan tersendiri bagi Suguru, bagaimana tidak? Gadis yang justru mati mengenaskan itu malah di sambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai bahagia dari para anggota agama sesat yang menentang penggabungan.

Sial.

Bagaimana bisa?

Apa artinya melindungi non Shaman jika mereka memperlakukan Shaman seperti ini!?

Sial.

Apa artinya?

Mereka yang selama ini di selamatkan oleh para Shaman karna mereka lemah.

Sial.

Dasar.

Monyet sialan tak tau terima kasih.

Pandangan Suguru yang semula sangat melindungi mereka yang lemah kini berubah sebalik nya, ia mempertanyakan etensi mereka, alasan mereka hidup, dan apa arti dari semua nya.

Di lain sisi, hati nya mengatakan bahwa ia harus terus melindungi para non Shaman, itu tugas nya.

Namun di sisi lain, hati nya seolah berontak, berteriak mengatakan bahwa non Shaman adalah kumpulan monyet liar tak berguna.

Hal ini semakin menjadi setelah setahun berlalu, saat menginjakan kaki di kelas 3 SMA, Suguru mendapati perubahan signifikan dari Satoru, dan...sekarang, kata 'kami lah yang terkuat' berubah menjadi 'aku lah yang terkuat'.

Rasa benci,amarah,dan dendam, akhir nya meledak begitu saja setelah obrolan nya mengenai dunia yang hanya berisi Shaman bersama Tsukumo Yuki, ditambah kematian adik kelas nya, Yue Haibara.
Kini ia sadar, para Shaman hanya di jadikan sebagai boneka, setelah mereka rusak, maka orang-orang akan melupakan mereka layak nya boneka usang tua.
Dan tidak pernah mengingat jasa mereka selama ini.

kini hati nya sudah memilih perasaan nya dan jalan yang akan ia tempuh.

"aku benci monyet liar, akan ku ciptakan dunia bersih tanpa adanya kotoran monyet"

...

Shoko memandang kosong kearah kerumunan di jalan sebrang, telah ia saksi kan kepergian sahabat nya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia lah yang pertama kali bertemu Suguru setelah pelarian nya selama sebulan, Suguru tersenyum, membawakan korek api pada gadis yang berdiri di Smoking area, seolah tidak pernah terjadi apa pun.

Shoko getir, tidak tau harus bereaksi apa, ia tidak ingin berakhir mati di tangan sahabat nya sendiri, meski sepertinya Suguru memang tidak berniat membunuh nya.

Shoko akhirnya memasang topeng nya, topeng yang selalu ia kenakan, senyum palsu.
Bersikap seolah apa yang dilakukan Suguru adalah hal biasa, bahkan ketika pemuda itu sesekali membawa topik soal dunia indah tanpa adanya non Shaman, Shoko hanya tertawa, berekting seolah-olah itu adalah gurauwan yang lucu.

Meski pun lubuk hati terdalam nya sangat sesak.

Ia juga lah yang memanggil Satoru untuk datang dan bertemu Suguru, berharap Satoru dapat menyadarkan Suguru bahwa apa yang ia lakukan bukan lah hal yang benar.

...

Namun semua berakhir sia-sia, obrolan Satoru dengan Suguru di sebrang jalan berakhir dengan pergi nya Suguru.

Satoru tidak dapat berbuat apa-apa, ia tau pilihan nya sekarang adalah, membunuh Suguru, atau membiarkan nya, pastinya jika membiarkan nya begitu saja, akan banyak non Shaman yang mati di tangan Geto Suguru.

Dapat Shoko saksi kan, Satoru yang sudah siap mengarahkan tangan nya untuk membunuh Suguru, jantung nya seolah berdetak sangat kencang, keringat dingin mengucur di kepala nya, bagaimana jika Satoru benar-benar membunuh Suguru diantara keramaian?!

Namun, aneh.
Saat Suguru berjalan menjauh meninggalkan Satoru, Satoru justru diam membisu, tangan nya yang semula hendak mengeluarkan holo purple kini di kepal sangat erat.

Shoko ikut membisu, ia hanya seorang saksi, saksi dari berpisah nya Yin dan Yang.

...

"jika kau saja tidak sanggup Satoru... Apa lagi aku..."

Hari itu, baik Shoko ataupun Satoru sama-sama mendapat luka di hati mereka meski bentuk nya berbeda.

Satoru terluka sangat dalam, seolah di tusuk dan ditikam berkali-kali, menciptakan luka menyakit kan yang akan selalu membekas.

Sementara Shoko seolah di tusuk jarum tepat di tengah jantung nya.
Tidak terlihat, luka nya kecil, namun amat menyakit kan.

T.B.C

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

thank you for everything in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang