Lo yang Kemarin?

57 11 1
                                    

"huh...papa! aku ingin pulang saja"rengek Win

"Ai Win? jangan seperti ini ,nanti papa akan membelikanmu  dua kotak eskrim yang besar"tawarnya

"Dua? bagaimana dengan tiga?"pria itu mendelik

"B-baiklah dua saja cukup!"

"Benarkan baju mu dulu,kenapa kau menggunakan celana pendek setiap saat ?" Papa Win dengan segera menarik baju Win keatas karena baju yang digunakan sang anak   yang terkesan menunjukkan punggung mulusnya

"Pa disini sangat panas tidak seperti dichina!"

"Dan ini bajumu seperti ini,apa ini kebesaran?"

"Ck, pa! ini adalah style bukan kebesaran... "

"Baiklah cepat kita masuk ke ruangan papa,disana sudah ada banyak tamu yang menunggu" Win mengangguk

"Pa apakah banyak sekali tamu?"

"Jangan banyak bicara ayok masuk dan beri salam kepada mereka " Win hanya pasrah dan mengikuti papanya dibelakang

"Selamat siang tuan Teepakorn "ucap mereka bersamaan

"Selamat siang semuanya,ini anak terakhir ku yang mungkin belum kalian tahu"

"Selamat siang"ucap Win  dengan lembut dan tersenyum manis

Banyak pria yang tertegun melihatnya, bagaimana tidak? Win sangat berbeda dari semua tamu yang berada disana , pakaiannya juga mengekspos tubuh mulusnya jangan lupakan wajahnya yang sangat cantik dan imut.

"Perkenalkan namaku Metawin Teepakorn"

"Wahh apakah anak mu adalah seorang gadis?"tanya salah satu pria

"Tidak, Win pria tetapi aku menganggapnya sebagai anak gadis karena wajahnya" Win mendelik kearah sang papa yang terkekeh

"Wah apakah kau tidak merasa dingin?" Tanya seorang wanita

"Um ...disini sangat panas bagiku"

"Aku khawatir  kulitmu terbakar jika berpakaian seperti itu"ucap pria yang tak lain adalah tuan Gunthitanon.

"Ya itu juga tak baik untukmu"ucap Jirawat. Tunggu Jirawat?  Win segera menoleh

"Kau?"

"Haii  Win"

"Kau sudah mengenalnya sayang?"tanya sang papa

"Um kemarin aku berkenalan dengan Jirawat"jujur Win

"Teepakorn ini putramu yang tinggal dichina bukan?" tanya tuan  Gunthitanon

"Hmm..kemarin ia baru saja pindah dan bersekolah di Thailand "jelasnya

"Wah putramu bersekolah dimana?"Tanya tuan Gunthitanon

"Di kampus universitas raikan "

"Di sekolahku ayah" Tuan  Gunthitanon segera menoleh kembali pada Win yang tersenyum canggung

"Kalian berteman?"

"Ti--"

"Iya ayah,kami berteman" Potong Jirawat dengan tersenyum sinis kearah Win

Win yang ditatap seperti itu ,mencubit pelan punggung Jirawat hingga sang empu mendelik.

"Disini banyak orang Lo  ga malu?" Bisik Jirawat

"Lagian kita ga temenan,wajar kan gue protes?" Bisik Win dengan menatap tajam Jirawat

Jirawat menghela nafasnya dan mengangguk lemas,ia menarik baju Win pelan hingga pria itu menatapnya dengan tanda tanya.

"Duduk,mau berdiri terus?"

Pria manis itu akhirnya duduk diantara Jirawat dan  Tuan Gunthitanon, seperti duduk ditengah-tengah pria yang lebih tua darinya?

Tuan Teepakorn duduk di depan dekat dengan layar besar,para karyawan lain segera mengalihkan pandangannya kedepan untuk memulai meeting mereka.

"Saya sudah menyampaikan hal ini pada minggu kemarin ,bahwa kita akan segera mempromosikan produk baru perusahaan."

"Dan juga kita akan bekerja sama dengan tuan Gunthitanon dalam mempromosikannya,karena beliau dan putranya sangat pandai dalam hal promosi"

Banyak karyawan yang mengajukan pertanyaan dan hal,mereka membicarakan tentang produk yang baru saja dikembangkan. Win yang tidak mengerti hanya bergumam dan menahan kantuk karena menurutnya ini sangat membosankan.

Jirawat yang ikut serta dalam meeting menatap pria yang berada disampingnya,lalu menyeringai kecil.

"Tuan maaf menyela pembicaraan,tapi untuk melakukan promosi sepertinya lebih baik jika ada model untuk mencoba produk kita"

"Jadi maksudnya kita harus melibatkan seorang model?" Tanya Tuan Teepakorn

Jirawat menggeleng kecil,jari telunjuknya mengarah pada Win dan menunjuk-nunjuk pria itu terus,Tuan Gunthitanon yang mengerti kode sang putra terkekeh.

"Sepertinya putramu sudah seperti seorang model,jadi tidak salah jika kita menggunakannya sebagai pameran produk " Win yang mendengarnya mendelik

"T-tunggu,kenapa aku?"

"Kenapa?, menurut papa kau cocok karena sering menggunakan berbagai macam style ?"

"Uh ..."

"Ya,kau terlihat manis pasti banyak orang yang mudah tertarik dan mencoba produk barunya" Usul seorang wanita yang diangguki karyawan lainnya

"Papa tidak menerima penolakan Win" Pria itu mengangguk kecil dan kembali mencubit Jirawat

"Auh..berhenti mencubit"

"Rese Lo kawat"









6 Agustus 2024















Not as happy as I imagined Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang