Kamu manis

56 10 0
                                    

"Udah nangisnya" Ucap Win yang sukses membuat Jirawat terkekeh

"Nah kalo udah senyum coba" Win segera memasang senyumnya

"Kamu manis kalo gini,jadi pengen cium"

"Jijik..jangan aku-kamu ah.."

"Kalo ga gitu kamu gabakalan nurut kan?"

"Umm " Win mempoutkan bibirnya dan mengangguk lucu

Jirawat terkekeh dan mengusap lembut kepala Win.

"Aku suka kamu Win" Ucap Jirawat

Win mengernyit dan menempelkan permukaan telapak tangannya tepat didahi pria tampan,Jirawat.

"Ko ga panas?"

"Aelah Win... aku ga sakit , serius Win" Jirawat menyingkirkan lengan Win dan memegang lengan Win didadanya

"Aku cinta kamu Win,mungkin ini terlalu cepet tapi rasanya benar-benar nyata Win. " Win menatap polos padanya

"Aku ga minta kamu buat cinta balik sama aku tapi,tolong buka hati kamu buat aku"

Tanpa disadari perkataan Jirawat membuat Win luluh dan mengangguk kecil,dengan senang Jirawat kembali memeluk tubuh kecil itu.

*
*
*

"Win tidak menetap disana kan?"

"Tidak,kamu bisa homeschooling dulu" Win matap papanya dengan berbinar

"Ga bohong?" Papa  Win hanya berdehem dan menatap Jirawat dengan mengatakan terimakasih tanpa  mengeluarkan suara.

"Cepatlah bersiap-siap,jadwal penerbanganmu malam ini"

"Baiklah.."Ucap Win dengan pelan,ia menatap Jirawat

Pria itu ternyata tidak menoleh padanya,ia hanya memandang papa Win dengan senyuman kecil.

Kenapa dalam hati kecilnya menginginkan pria itu untuk menatapnya?, melarangnya untuk pergi dan memeluk tubuhnya.

Mata indah itu berkaca-kaca,lalu segera melangkah pergi untuk masuk kedalam kamar,tak disangka Jirawat segera menatap punggung pria manis itu dengan tatapan sendu.

"Gue takut Lo gabisa balik lagi kesini Win,gue cinta sama Lo dan gamau Lo pergi tapi gue bisa apa?"

"Terimakasih Jirawat"

Jirawat mengangguk kecil,kedua mata itu terlihat keliru dengan getaran yang menghantarkan genangan air yang dibendung. Kedua mata tajam itu berkaca-kaca dengan kepala yang menunduk.

"Kenapa kamu seperti itu?,Win lebih baik kembali ke China dan fokus disana,aku tidak ingin anak itu bertingkah disini dengan tingkah amburadulnya "

"Win hanya ingin memiliki teman jadi dia terlihat seperti itu" Gumam pelan Jirawat yang masih terdengar oleh Tuan Teepakorn

"Tidak ataupun ia,Win sangat berbeda dengan pemuda lainnya. Aku khawatir pada anak itu bukan karena hal lain"

"Maksudnya?"

"Dia-"

Clekk

Belum sempat tuan Teepakorn berbicara,pintu putih terbuka menampilkan pria dengan wajah dilinangi air mata,kedua tangannya mengepal kuat,bola mata indahnya bergetar dan memancarkan sinar mata yang sedih.

"Papa berbohong pada Win,dan kau! kau pria pembohong!" Ucapnya meninggi dengan air mata yang mengalir

Kedua bahunya bergetar dengan tangisan yang tersedu-sedu,Jirawat mengalihkan pandangannya kearah lain,pria itu berusaha untuk tidak melihat wajah pria manis yang terlihat kusut dari biasanya.

Tuan Teepakorn segera menarik kedua tangan Win, membawanya keluar menuju sopir yang sudah menunggunya. Tubuh kecil itu dipaksa untuk duduk dikursi penumpang saat ia memberontak,papanya terus berusaha keras untuk mendudukkan Win didalam mobil hingga ia berhasil.

Tok! Tok tok!!

"Papa! buka hiks!! Win tidak ingin kembali ke China !!bukaaa..."Ucap Win dengan tangisnya,ia menggedor kaca mobil dengan sekuat mungkin

Jirawat yang melihat itu dari belakang hanya bisa berdiam diri,ia tidak sengaja berkontak mata dengan kedua mata indah Win yang memerah serta buliran air yang menumpuk.

Tatapan yang diberikan pria manis itu sangat menyakitkan baginya. Ia melambaikan tangannya kearah Win saat mendegar suara mesin yang dinyalakan,Win-nya pergi tanpa sebuah kata perpisahan ataupun pelukan perpisahan. Pria kelinci itu pergi dengan paksaan.

Kedua tangan itu tetap mengendor kaca dengan suara tangisnya yang menyayat , mobilnya mulai melaju dengan kecepatan rata-rata. Jirawat melihat mobil hitam yang membawa pergi Win dengan tersenyum kecil.




  

11 Agustus 2024

Not as happy as I imagined Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang