Prolog

57 5 0
                                    

Pada tahun 1999 2 orang anak laki-laki menguburkan sebuah benda, Benda yang cukup berbahaya jika ada orang yang menemukannya.
"bagaimana jika ada yang menggalinya?" Tanya salah satunya.

"semoga tuhan mengampuni Jiwanya, Ayo kita harus segera pergi dari sini"

setelah memastikan benda tersebut terkubur dengan baik, mereka langsung bergegas pergi dengan dari tempat itu, dengan harapan tidak akan ada yang menentukan benda itu, lagi.

Tahun 2007

Park Jihoon sedang mengendarai sepedanya menuju pabrik sepatu milik ayahnya. Selama perjalanan, dia disapa oleh orang-orang yang ia temui, bahkan polisi setempatpun menyapanya.

Sesampainya di area pabrik sepatu, beberapa anak terlihat mengintip sebelum mengejar Jihoon.
"YAAA PARK JIHOON, AKU AKAN MEMBUNUH MU HARI INI!" teriak salah satu dari mereka.

Mendengar itu, Jihoon langsung meningkatkan kecepatan sepedanya hingga tiba di depan pintu pabrik dan masuk langsung ke dalam.

Jihoon segera mendekati ayahnya yang tampak heran melihat anaknya yang jarang ke pabrik sepatu.
"Apa yang terjadi?" tanya ayah Jihoon.
"T-tidak apa-apa, ayah," jawab Jihoon dengan suara terbata.

Tidak yakin dengan jawaban anaknya, Ayah Jihoon segera melihat keluar jendela dan mengetahui beberapa anak yang sering mengganggu Jihoon.
"Jihoon, kamu seorang laki-laki. Kamu harus menghadapi mereka dengan berani, bukan lari terus-menerus!" ucap ayahnya.

"Aku... aku belum siap, ayah. Mereka begitu banyak," jawab Jihoon sambil menunduk.
"Walaupun mereka banyak, tunjukkan sedikit perlawananmu. Jangan hanya bersembunyi di belakangku. Keluar sana!"

mendengar penuturann ayahnya, Jihoon merasa ayahnya selalu meremehkan dia, untuk membuktikan bahwa dia tidak akan terus bersembunyi dibalik sang ayah, jihoon keluar untuk menemui mereka.

namun malangnya, seperti dugaan jihoon, dirinya sekarang babak belur Karna pukulan pukulan yang ia terima tadi.
"ssshhh" ringis Jihoon saat berusaha berdiri.

anak anak yang mengganggunya sudah pergi dari sana, tapi sepedanya dibawa oleh mereka.

baru saja Jihoon ingin pergi, ia mendengar suara gendang dan beberapa suara hewan, matanya menoleh ke tempat yang ia perkirakan bawah asal suara tersebut dari sana. sebuah bangunan yang masih dalam proses pengerjaan.

Jihoon terus mendekati asal suara tersebut hingga terhenti di depan sebuah tanah, tangannya tergerak untuk menggali apa yang berbunyi dibelakang tanah ini.

"wah apa ini?" bingung jihoon saat melihat sebuah peti besar.

dengan sekuat tenaga Jihoon menariknya keluar, Jihoon langsung membuka peti tersebut dan terkejut melihat isi petinya, sebuah papan permainan.

"Jumanji?"

...

dirumah
Jihoon langsung membuka permainan Jumanji yang ia temukan tadi. terdapat tulisan didalam kotak itu, Jihoon langsung membacanya "JUMANJI
A GAME FOR THOSE WHO SEEK TO FIND
A WAY TO LEAVE THEIR WORLD BEHIND
DOUBLES GETS ANOTHER TURN
THE FIRST PLAYER TO REACH THE END WINS YOU ROLL THE DICE TO MOVE YOUR TOKEN"

ia melihat 2 buah dadu dan 4 pion, Jihoon mengambil dua pion dan kedua dadu tersebut.
"Jihoon, kamu dirumah?!" Panggil seseorang yang merupakan ibu dari park Jihoon.
"Iyaa ma"

Treasure Journey : Jumanji Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang