Untuk pertama kalinya, Xiao Zhan mengutuk seseorang dengan sumpah serapah dalam hati. Di saat dia berhasil menghubungi Wang Yibo untuk meminta bertemu, justru jawaban yang dia dapatkan hanya dua kalimat singkat."Aku sibuk. Tidak bisa."
Pikiran Xiao Zhan kalut. Mengetahui fakta kalau dirinya sedang hamil, yang tentu saja ia sangat yakin itu hasil perbuatan Yibo namun ternyata sulit baginya untuk memberitahu pihak lain soal ini. Akhir-akhir ini memang mereka sering bertengkar sehingga puncaknya Wang Yibo pergi begitu saja karena merasa dikekang.
Pekerjaan Wang Yibo sebagai seorang fotografer tetap sebuah agensi sedikit banyak membuat Xiao Zhan was-was. Banyak selebriti cantik dan menawan di sekitar sang kekasih, tentu saja pemuda itu merasa minder dengan dirinya sendiri. Sayangnya, Wang Yibo tidak mengerti perasaan Xiao Zhan.
Menurutnya, Xiao Zhan terobsesi dengannya ketika pemuda itu memintanya untuk tidak terlalu sering menerima ajakan para artis di luar jam kerja. Padahal bagi Yibo, ini merupakan peluang untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.
"Sisakan waktu untukku juga." Kata-kata Xiao Zhan kala itu dianggap penghambat, jadi dia tidak peduli.
Puncaknya, Xiao Zhan marah-marah ketika saat mereka hampir terlelap dan Zhao Liying menelepon Wang Yibo untuk menemaninya ke dokter. Zhao Liying adalah artis yang saat itu jadi kliennya. Wang Yibo pergi meninggalkan Xiao Zhan, tidak berpikir bahwa kata-kata Xiao Zhan adalah sebuah fakta.
"Tidak ada seorang wanita bersuami yang menelepon lelaki lain di tengah malam, kecuali wanita itu memiliki rasa nyaman terhadap pria tersebut."
Hubungan mereka menjadi tidak jelas. Sebab keesokan harinya, Wang Yibo langsung mengemasi semua barangnya dan pindah tanpa berucap apapun. Xiao Zhan tidak berusaha menghentikannya meski hatinya tidak rela.
"Katakanlah, siapa ayah bayimu?" Zhuocheng menggenggam tangan Xiao Zhan, "apakah Wang Yibo? Aku tahu kalau dia bukan sepupumu."
Tatapan Xiao Zhan yang menghindari kontak mata Zhuocheng menegaskan bahwa tebakan sang sahabat benar. Tubuhnya bergetar samar. Ingin menangis namun rasanya malu. Zhuocheng berdiri dan melangkah menuju pintu.
"Beritahu alamat agensi tempat Yibo bekerja. Aku ingin menghajarnya sekarang."
"Jangan. Biarkan saja dia. Aku tidak ingin dia tahu soal ini dari orang lain."
"Baiklah, aku turuti permintaanmu. Tapi mulai besok, berhentilah bekerja. Aku akan mengajukan cuti untukmu sampai batas tidak ditentukan. Dan kau akan berlibur di tempat yang aku siapkan nanti."
"Kau gila? Itu sama saja dengan memecat aku." Xiao Zhan berseru panik.
"Mana mungkin aku memecat pegawai teladan? Aku memberimu cuti supaya kau bisa beristirahat dengan tenang selama proses kehamilanmu."
"Zhuocheng, kau terlalu baik."
"Ah, jangan memujiku. Aku hanya memastikan Wang Yibo menyesali perbuatannya padamu." Zhuocheng membatin.
Di sinilah Xiao Zhan sekarang, di bandara bersama Zhuocheng yang berkeras mengajukan cuti untuk sahabatnya itu dan mengusulkan pada Xiao Zhan untuk berlibur selama beberapa bulan sampai kondisinya membaik. Sangat mudah tentu saja, mengingat prestasi kerja Xiao Zhan dinilai bagus dan dia belum pernah mengajukan cuti.
Zhuocheng ingin sekali memukul Wang Yibo setelah berhasil mengorek informasi siapa ayah janin yang dikandung Xiao Zhan. Tapi Xiao Zhan tidak ingin Wang Yibo tahu soal kehamilannya. Kedua sahabat itu berpelukan sebelum akhirnya Xiao Zhan memasuki pesawat.
Rencana Zhuocheng hanyalah ingin menjauhkan Xiao Zhan agar dia bisa leluasa membalaskan sakit hati sahabatnya pada Wang Yibo. Sekaligus memberi waktu bagi Xiao Zhan agar bisa bersantai sejenak di negara yang dia pilih, yaitu Indonesia.
Sebagai sahabat yang baik tentunya Zhuocheng ingin agar Xiao Zhan tidak tertekan memikirkan Wang Yibo selama trimester pertama. Xiao Zhan tidak boleh stress selama kehamilan agar janinnya tumbuh sehat. Tidak lupa juga Zhuocheng telah menyiapkan beberapa orang pilihan untuk mengawasi dan menjaga sang sahabat selama di luar negeri.
Setelah Xiao Zhan pergi, barulah Zhuocheng akan mengurus Wang Yibo lewat bantuan beberapa kenalan yang merupakan artis. Ia sangat kesal karena sahabatnya dihamili sebelum menikah, terlepas dari gendernya sebagai seorang laki-laki.
"Wang Yibo, tunggu saja nanti. Aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah."
Sumbawa, 12 Oktober 2024
Note : Part ini belum aku revisi...
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU
FanfictionDrama ringan yang dimulai dengan kabar mengejutkan datang dari Xiao Zhan.