Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Sebagai penerus, Suzu sudah mendapat banyak pembelajaran tambahan untuk mempersiapkan masa depannya. Seperti saat ini ketika ia mengikuti rapat bulanan bersama ayahnya, ia mengamati segala hal yang berlalu di ruangan ini.
Dengan berlatar restoran gaya barat dibarengi pula oleh rekan-rekan bisnis yang memakai tuksedo, dalam ruangan ini terlihat sangat modern.
Di era Taisho ini, perkembangan teknologi serta datangnya budaya barat tersebar begitu pesat dalam kurun beberapa tahun. Maka dari itu bisnis keluarga Otoha yakni perusahaan otomotif, mendapat untung besar-besaran.
Dalam rapat ini mereka akan membahas kemajuan dari bulan kemarin dan menentukan target bulan depan.
"Otoha Suzu."
Gadis itu tersentak kecil dari lamunan, lalu menatap ayahnya yang sudah siap pergi dengan memakai topinya. "Ayo pulang." Dengan cepat Suzu mengangguk lantas segera berdiri dan menjajarkan diri di sisi ayahnya.
"Ini masih sore, saya ingin jalan-jalan," ujar Suzu, melihat jalanan Asakusa pinggiran yang belum terlalu ramai.
"Baiklah, kau akan didampingi-"
"Tidak perlu, saya ingin sendirian."
Alis Eijirou menyatu tanda tidak setuju, ingin memprotes namun kalah cepat oleh pembelaan Suzu. "Saya sudah lama tidak jalan-jalan sendiri, lagipula ini masih sore, otou-sama. Saya bisa menjaga diri."
"Saat pulang nanti saya akan membawakan makanan ringan."
Mau tidak mau Eijirou menghela nafas sambil mengiyakan. Dan berpesan agar pulang saat matahari tenggelam. Suzu tersenyum dan menjawab kalau waktu yang diberikan sudah lebih dari cukup.
Bukan tanpa alasan Suzu meminta jalan-jalan. Ada hal yang harus dilakukan. Ia menyusuri jalanan yang tidak terlalu ramai itu menuju sebuah toko loak yang berada di ujung jalan.
Lonceng bergemerincing dikala pintu itu terbuka, netranya menelisik isi toko yang penuh akan barang-barang unik. Dibalik meja kasir, seorang wanita berumur empat puluhan tahun tersenyum padanya.
