Am I not suspicious?

6.5K 11 0
                                    

Di dalam bar yang gelap, lampu-lampu redup menciptakan suasana misterius yang menggoda. Di sudut-sudut, pasangan-pasangan duduk berdekatan sambil berbicara dengan suara rendah, sementara di meja-meja tengah, orang-orang tertawa riang sambil menikmati minuman mereka. Aroma alkohol campur baur dengan parfum yang menyengat, menciptakan semacam kegembiraan terbungkus dalam kesedihan yang samar. Terlihat pasangan pria dan wanita sedang duduk berhadapan.

"Noora, bagaimana kau bisa mengajakku pergi ke tempat seperti ini" Crom menatap wajah Noora(?) dengan wajah kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noora, bagaimana kau bisa mengajakku pergi ke tempat seperti ini" Crom menatap wajah Noora(?) dengan wajah kebingungan.

"Ayolah kakak, ini adalah tempat untuk banyak orang bertemu jadi tidak masalah. Lagipula kita ini adalah saudara jadi tidak akan masalah jika kita bertemu disini" Noora(?) tersenyum sambil memainkan kacamata(?) di meja.

"Ahaha aku mengerti, jadi itu normal ya" Wajah Crom memerah mendengar jawaban dari Noora(?).

"Jadi, apakah kakak membawa barang yang kuminta. Aku akan sangat sedih jika kakak tak berhasil mendapatkannya" Noora(?) menutup wajahnya seolah akan bersedih jika kakaknya tak membawa barang yang ia minta.

~srettttt~
Crom mengambil barang yang diminta Noora(?) dari tasnya dengan hati hati. Barang tersebut terlihat campuran herbal dengan campuran yang aneh dan tidak normal untuk dipakai.

"Noora..., aku selalu penasaran kenapa kau membutuhkan bahan-bahan ini. Apakah ada temanmu yang sakit atau dosenmu sedang melakukan studi terhadap tumbuhan obat?" Crom menggaruk kepalanya karena merasa kebingungan dengan tindakan Noora(?).

"Oh kakak..., bagaimana jika aku bilang kalau ini dibuat untuk ramuan cinta. Apakah kakak akan percaya?" Noora(?) mengusap pipi kakaknya dengan lembut untuk menggodanya.

Wajah Crom memerah dan jantungnya berdebar kencang saat Noora(?) mengusap pipinya dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Crom memerah dan jantungnya berdebar kencang saat Noora(?) mengusap pipinya dengan lembut. Crom yang memiliki sister complex tidak dapat berpikir dengan jernih saat Noora(?) melakukan hal tersebut.

"N-noora, apa yang kau lakukan?" Crom mulai berkeringat dengan wajahnya yang memerah tersipu malu.
"<apakah Noora tau bahwa aku mencintainya? sadarkah crom kalau Noora itu adik untuk dijaga bukan untuk dicintai!!!>" Hati dan pikiran Crom mulai kacau setelah pipinya di usap oleh Noora(?).

"Apakah wajah kakak sakit? Aku punya obat yang bagus untuk demam. Apakah kakak mau ku suapin obat?" Noora(?) memasang wajah imut layaknya seorang adik yang sangat penyayang.

Wajah Crom memerah dan mengangguk dengan sangat cepat layaknya seekor serigala yang kegirangan menemukan mangsanya.
"<ooooohhh...... Astaga aku yakin ini adalah kode keras untuk cintaku..... Aaaaahhhh....Watashi no imōto wa totemo kawaī............, kanojo to aishiatte, kodomo o tsukutte, eien ni shiawaseninaritaiiiii......... Aaaaahhh>" Otak Crom mulai konslet setelah melihat tingkah imut dari Noora(?).

"Katakan aaa....." Noora(?) berbicara menggunakan nada yang lembut dan imut sambil menyuapi sesendok obat cair untuk demam(?).

"Aaaa..... Gulp" Crom tersenyum bahagia setelah mendapat suapan dari Noora(?) yang imut meskipun itu adalah obat demam(?).

Setelah Crom meminum obat tersebut, Noora(?) kemudian menyalakan lilin aromatik(?) didekatnya.
"Noora, kau itu sangat....."
~brukk~ seketika tubuh Crom ambruk sebelum sempat memuji penampilan Noora(?).

"Ah apa yang terjadi? Kakak!?" Teriak Noora(?).

Semua orang berkumpul ditempat Crom ambruk kemudian Noora(?) mematahkan penutup botol kaca yang didalam botol misterius yang sudah diisi semacam gas tidur dan meletakkannya didekat kipas angin mini yang ada dalam bar. Noora(?) mengambil kacamatanya di meja lalu pergi menuju tempat CCTV kemudian mereset rekaman dalam CCTV sambil mengunyah sebuah obat penawar. Noora kembali mengambil botol itu kembali kemudian pergi meninggalkan orang orang di bar yang ikut pingsan secara misterius.

"Aku tidak boleh melakukan ini terlalu sering atau orang-orang itu akan curiga. Tapi syukurlah ini berjalan lancar berkat Crom yang seorang siscon akut, dan tidak mengenaliku" Noora(?) kembali merapikan kacamata kesayangannya.

"Aku harus segera kembali atau bibi akan khawatir terhadapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus segera kembali atau bibi akan khawatir terhadapku."

Fanaa The DemonessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang