Malam itu, Vila Pramoedya bersinar indah. Bangunan klasik bergaya kolonial yang terletak di lereng perbukitan itu tampak seperti diambil dari cerita dongeng. Cahaya lampu LED menggantung dari pepohonan yang rindang, berpadu dengan kelap-kelip bintang di langit malam. Pekarangan vila yang biasanya tenang, malam ini disulap menjadi taman pesta yang hangat dan penuh cinta.
Balon warna - warni melayang lembut tertiup angin malam, menghiasi sudut-sudut taman yang kini ramai dengan tawa dan canda. Di tengah taman terbentang meja panjang, penuh dengan makanan lezat dan camilan kesukaan anak-anak; kentang goreng, corndog, sosis bakar, roti gulung, puding warna-warni, dan tentu saja, kue tart besar berhias nama kedua keluarga: Keluarga Pramoedya & Ar-Rahmah.
Anak-anak dari Panti Asuhan Ar-Rahmah berlarian ke sana kemari dengan wajah berseri, seolah dunia mereka malam itu hanya dipenuhi kebahagiaan. Mereka tidak begitu memahami; bahwa sebenarnya malam ini adalah malam perpisahan mereka semua dengan Jasmine.
Bukan tidak akan pernah bertemu lagi, namun tentu saja Jasmine akan mulai melanjutkan hidupnya sebagai 'anak bungsu Pramoedya', tinggal di mansion, menjalani aktivitas dan segudang jadwal yang di siapkan oleh Zaven dan Pamela, tidak bisa 'kembali' ke panti asuhan untuk tinggal bersama mereka kali.
Meski begitu, kenangan indah mereka ketika bersama selama ini, tidak akan pernah bisa pergi dari hidup Jasmine.
Musik lembut mengalun dari sudut taman, menemani suasana yang hangat, kekeluargaan, dan penuh kasih sayang. Keluarga Pramoedya menyambut semua dengan pelukan, senyum, dan mata yang tak henti mengamati keajaiban kecil yang mereka ciptakan malam ini.
Sungguh, siapa sangka bahwa keluarga mereka akan menjadi sebesar ini? Jasmine seolah membawa banyak rezeki di punggungnya, menebarkan kebahagiaan bagi anak - anak panti asuhan; tidak hanya ketika mereka bersama di panti, namun juga saat ini; saat perpisahan mereka.
Anak panti asuhan tidak bisa menikmati semua fasilitas dan makanan yang lezat ini setiap hari. Mereka sangat senang dari pagi hari tadi, keluarga Pramoedya tidak henti - hentinya memanjakan mereka.
Namun di balik keceriaan, ada dua sosok yang diam - diam terdiam—Jasmine dan Ibu Rahma—. Jasmine, cucu termuda keluarga Pramoedya, berdiri tak jauh dari pohon flamboyan, mengenakan rok tutu sebetis berwarna putih, atasan baju rajut hangat berwarna biru dan rambut yang di tata rapih; ia memandangi cahaya lampu yang memantul di mata anak-anak panti. Ada keharuan di sana, sebuah kerinduan akan masa kecil yang tak akan pernah ia lupakan.
Dulu, meski hidup dalam keterbatasan dan banyak sekali rumor menyakitkan yang ia dengar dan terima, tetap saja Jasmine sangat bahagia. Panti asuhan sangat menyenangkan bagi Jasmine.
Di sana bukan hanya seksdar 'tempat singgah' sementara sambil ia mencari dan menunggu keluarga kandungnya, akan tetapi di sana adalah 'rumah' yang begitu Jasmine kagumi.
Tidak ada keluhan di bibir Ibu Rahma meski ia kelelahan mengurus anak - anak yang bukan anaknya, tidak ada cemberut di wajah Ibu Rahma meski terkadang Jasmine dan anak - anak panti asuhan sangat merepotkan. Ibu Rahma mengusahakan segala, memberikan semua yang di butuhkan mereka walaupun serba kekurangan.
Ibu Rahma berjuang menghidupi dan membahagiakan anak - anak asuhnya sendirian.
Ibu Rahma yang selama ini menjadi ibu bagi puluhan anak panti, berdiri tak jauh dari punggung Jasmine, memandang 'anak - anaknya' dengan senyum lembut yang sedikit getir—antara bahagia dan haru, antara bangga dan rasa kehilangan yang samar.
Menggulirkan pandangannya ke arah Jasmine, air mata Ibu Rahma menetes, begitu melihat Pamela memakaikan jaket untuk putrinya tersebut.
Ibu Rahma ikhlas melepaskan Jasmine kepada keluarganya, ia akan ikut berbahagia meskipun jauh di dalam lubuk hatinya; menginginkan Jasmine tetap bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JASMINE [ END - REVISI ]
Novela Juvenil[ SEASON I | J Edition ] Kamu tidak akan bisa mengenal seseorang, kecuali kamu sudah masuk ke dalam kehidupannya. Begitu kata Jasmine, setelah mengarungi lautan kehidupan yang sama sekali tidak sedikit badai yang dihadapkan kepadanya. Jasmine remaja...