Bab 12

26 6 1
                                    

Slowly Reading

Saat Rara dan Risa yang tiba-tiba memeluk mereka berdua, membuat mereka berdua sedikit merasah risi, apalagi Juna lukanya tambah sakit karena Rara memeluknya dengan erat.

"Apaan, sih! Lepasin!" tegas Juna, dia menyuruh Rara untuk melepaskan pelukan itu, dan akhirnya Rara melepaskan pelukannya.

"Ih kamu kenapa, sih? Aku rindu tau gak." ungkap Rara, dengan sedikit centil, membuat Juna ingin sekali melempar anak ini. Enggak becanda gaes.

"Jangan dekat-dekat, gue hom*, gue suka sama laki-laki, mau apa lo." ungkap Juna, bukannya menjauh, Rara malah tersenyum.

"Aku udah tahu kok, itu makannya aku deketin kamu untuk membuat kamu tidak menyukai laki-laki lagi." ucap Rara, dia semakin nekat, Juna mengingat kembali perkataan gadis itu, kalau dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan dirinya.

"Idih! Pait, pait, pait!" Juna menatap miris kepada Rara yang saat ini tersenyum ke sem-sem kepadanya, jangan sampai dia terkena peletnya ni anak, untung saja dia sudah mempunyai gadis yang dia sukai, Chiara.

Ngomong-ngomong soal Chiara, gadis itu kemana yah? Tadi saat pintu terbuka, dia salfok sama Chiara yang langsung pergi masuk ke dalam, apa jangan-jangan dia melarikan diri?

"Chiara dima-"

"Chiara dimana, yah?" tanya Dion yang mendahului perkataannya, kenapa dia selalu kedahuluan?

"Tadi dia masuk ke dalam, aku menyuruh Aska untuk menyusulnya." jelas Bobi, membuat mereka berdua saling menatap, apa yang Chiara lakukan sehingga dia kembali masuk ke dalam.

BUKH!

Tiba-tiba suara yang sangat besar terdengar, mereka lalu berkumpul di pinggir rooftop untuk melihat apa yang terjadi, lalu melihat dua orang yang terjatuh dan diikuti para zombie yang juga ikut menjatuhkan diri.

Juna dan Dion yang merasa familiar dengan mereka berdua segera masuk ke dalam untuk pergi menuju lantai itu, Juna tidak mempedulikan kakinya yang saat ini sedang sakit.

"Chiara! Apakah kau baik-baik saja?" seakan mempunyai kekuatan telepati, mereka berdua berbicara bersamaan.

Mereka berlari di susul dengan tiga orang, dan saat sampai di ruangan itu, mereka tidak mendapatkan seseorang disana.

GEDUBRAK!

Tapi tiba-tiba di lemari ada suara sesuatu yang cukup keras, Dion lalu membuka lemari itu dan mendapat Chiara yang terduduk lemas sambil memegang perutnya yang berdarah kembali, dan dia hanya sendiri.

"CHIARA!" teriak mereka berdua, dan merasa sangat khawatir, Dion lalu mengeluarkan Chiara dari lemari itu.

"Ada apa ini?" tiba-tiba Aska datang dengan membawa kotak P3K, dia langsung menghampiri Chiara dengan ekspresi khawatir.

"Lu dari mana aja? Kenapa lu gak jaga dia?" tanya Juna yang sudah emosi, seolah-olah menyalahkan Aska, Aska yang tau kalau saat ini Juna sedang menyalahkannya membuatnya ingin sekali menceritakan bagaimana kejadian yang dia tahu.

Jadi saat Aska menghentikan Chiara untuk keluar, dia langsung menarik tangan Chiara membuat wajah mereka berdekatan.

Dia juga semakin memajukkan wajahnya, Chiara yang merasa pede dan sedikit takut ketika mengira kalau Aska akan menciumnya membuatnya menutup mata.

"Aku ingim melihat isi kotak P3K ini." ucap Aska dia mengambil kotak P3K yang berada di tangan Chiara, dan membuat Chiara bernafas lega, dia kira Aska akan menciumnya, astaga! Gadis macam apa dia sampai berpikir hal begitu? Hadeh sangat memalukan

Morning OR Night [Diberhentikan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang