Part 2

20 1 2
                                    

Malam itu, adalah malam pertama Nao dan Melynda.....

Melynda sedang membersihkan makeupnya, sementara Nao sedang membuka sebuah kotak perhiasan dan mencari kalung rantai tipis untuk menjadikan cincin yang sekarang ada di jari kanannya dijadikan bandul......

Melynda yang melihat Nao membuka kotak merah perhiasan itu kaget karena suaminya tiba-tiba mencari kalung polos demi menjadikan cincin pernikahannya sebuah bandul kalung.

"Khun..... kamu ngapain?" tanya Melynda kaget.

"Mau jadiin cincin ini bandul kalung" kata Nao yang berhasil menemukan rantai tipis berwarna emas putih. Lalu pemuda itu melepas cincin pernikahannya dan memasangkannya sebagai bandul kalung, "Pasangin ke leher aku dong".

Melynda tersenyum. Ia pun mengambil kalung berbandul cincin pernikahan itu dari tangan suaminya dan memasangkan kalung itu ke leher suaminya. Nao yang dipasangkan kalung tersenyum memegang bandul cincin pernikahannya yang dipasangkan oleh istrinya. Akhirnya kalung berbandul cincin pernikahan mereka terpasang sempurna di leher Nao.

Dan Nao menjelaskan alasan cincin pernikahannya dengan Melynda dijadikan bandul kalung, "Aku jadiin cincin nikah ini bandul kalung karena aku pengen lindungin kamu".

Raut wajah Melynda berubah seperti kebingungan, "Emangnya kenapa kamu lindungin aku sampe kamu jadiin cincin pernikahan kita itu bandul di kalung kamu?".

Nao tersenyum penuh arti. Sambil menggenggam erat kalung yang dipakainya ia berkata, "Cuma gak mau kamu dibully gegara kamu nikah sama keturunan Mom Luang kayak aku karena yang tau kamu nikah sama aku kan cuma sahabat- sahabat kamu dan sahabat-sahabat aku doang. Makanya demi ngelindungin kamu sekalian aja ini cincin aku jadiin bandul".

"Iya aku tau kamu ngelindungin aku, dan kamu juga suka pake kalung makanya sampe bongkar kotak perhiasan hahaha" goda Melynda.

"Huh dasar istri nyebelin, untung sayang" kata pemuda itu mengacak-acak rambut cokelat Melynda.

Melynda yang diacak rambutnya melirik suaminya sambil cemberut, "Dasar suami nyebelin, untung akunya sayang udah gitu aku juga mau tidur lagi".

Nao tertawa melihat istrinya cemberut.....

Ritual malam pasutri Naolynda ini memang aneh. Mereka menceritakan momen-momen lucu sebelum mereka menikah.

"Khun, jujur aku tuh keinget papamu itu gak tau kalo kita tuh udah pacaran" kata Melynda.

"Terus?".

"Aku ngakak banget liat raut papamu pas tau kita pacaran. Asli kenapa kamu gak ngomong ke papamu sih Khuuun?" Melynda terkikik geli melihat raut wajah Paul, ayah Nao.

Nao tersenyum malu. Ia membeberkan alasannya tidak memberitahukan sang ayah, "Hehehehe soalnya takut gak direstuin. Papaku juga gitu gak ngasih tau siapa yang bakal aku nikahin".

Melynda hanya mangut-mangut. Ternyata gara-gara itu Nao takut tidak direstui namun ternyata malah menjadi plot twist kalau Nao memang dijodohkan dengan pacarnya sendiri.

"Asli siih plot twist banget. Untung papamu jodohin kamu yang tepat" kata Melynda.

"Kalo gak tepat mah aku gak akan mau tidur sama istriku yang baru aku nikahin selama sebulan" goda Nao.

Tiba-tiba Melynda memukul lengan kekar Nao, "Awwww sakit Mel".

"Kamu mah ngaco kalo ngomong" kata Melynda kesal.

Nao hanya tertawa mengelus kepala istrinya, "Kan kalo orang lain aku gak mau tidur tapi kalo sama kamu mah aku oke banget tidur sama kamu".

"Ihh dikirain kamu gak mau tidur sama aku kalo nikahnya sama akuuu" Melynda kembali cemberut dan Nao hanya tertawa kecil.

"Enggak sayang, kan udah tepat juga papaku jodohin aku sama pacarku yang sekarang jadi istri".

Lovely Young BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang