Thania Nahmara Lafanya

11 0 0
                                    

Assalamualaikum, wr.wb.

Hallo, nama saya Thania Nahmara Lafanya. Saya saat ini seorang mahasiswi semester 6 di salah satu Universitas Islam yang ada di Yogyakarta. Sebut saja Universitas X.

Saya ingin menceritakan kisah ini. Untuk kita kenang suatu saat nanti. Kau akan abadi di dalam tulisanku. Sebagai pemgingat kita akan selamanya ada dan hidup di sana.

Sedikit aku menceritakan tentang Tania Nahmara Lafanya. Iya, dia adalah diriku sendiri. Tania, perempuan biasa yang sedang menmpuh pendidikan di bangku kuliah.

Dia anak yang semula ceria, banyak teman, sedikit pintar tapi tidak terlalu, keras kepala, dominan, tidak suka di atur, dan perfeksionis. Kadang bisa jadi sholeh kadang yah sholehot. Tapi dia cukup menikmati kehidupannya di bangku perkuliahan.

Semula kehidupannya baik-baik saja. Sebelum, satu kejadian itu merubah segalanya.

Akan ku ingat sambil menulis. Satu demi satu cerita yang sudah ku lalui. Ini sangat sakit mengingat sesuatu yang sebenarnya ingin ku hapus. Tapi, mungkin suatu saat indah jika di kenang.

Semester 6 adalah masa di mana angkatan kita akan melaksanakan KKN. Kuliah Kerja Nyata, ya seperti itulah. Pengabdian kepada masyarakat katanya. Aku sangat senang sekali karena menurutku itu akan sangat menyenangka karena pasti banyak pengalaman yang akan aku bawa pulang. Tidak ada satu hal buruk yang aku fikirkan dari pengabdian tersebut. Aku sangat menunggu-nunggu untuk menjalani masa-masa KKN.

Aku banyak mendapat cerita kalau katanya KKN itu selalu identik dengan adanya cinlok. Entah itu dengan teman kelompok atau warga lokal. Ada yang bilang juga "hati-hati yang punya pacar biasanya KKN selalu ada yang putus karena cinlok".

Tapi aku tidak menghirakukan akan hal itu. Oh iya, aku sedang dekat dengan laki-laki yang bernama Jonathan saat sebelum KKN. Aku tidak akan terlalu banyak menyeritakan dia. Karena bukan dia tokoh utama yang akan ku tulis di sini.

Hubungan kami sangat toxic. Setiap hari bertengkar, tidak ada pengertian, menuntut banyak hal. Tidak untuk di pertahankan. Ketika aku akan melaksanakan KKN aku sudah mempunyai fikiran juga. Ini kesempatan baik untukku melupakannya dan agar kita putus.

Oke, kembali ke awal mula perjalanan KKN ya. Jonathan ini sebagai pengantar saja.  Sistem KKN di kampusku itu ada bermacam-macam. Ada KKN reguler, yang pembagian kelompok dan wilayahnya akan di pilihkan oleh kampus istilahnya random semua lah. Ada KKN konversi, yang waktunya lebih singkat karena sudah ada proker yang jelas dari dosen dan kelompokknya pun bisa milih. Ada KKN Nusantara, ini harus seleksi karena akan di tempatkan di luar pulau Jawa dan ada subsidi biaya dari kampus. Dan ada KKN kolaborasi, ini kelompoknya tidak hanya dari satu kampus tapi campuran dengan kampus lain.

Waktu itu aku memilih mengikuti KKN konversi bersama teman satu organisasiku. Kenapa aku memilih konversi pertama karena waktunya lebih cepat dan tidak terlalu banyak mikir karena tingggal jalan aja semua udah di rancang anak-anak Fakultas Sains yang memilili projek tersebut. Jadi aku bisa membagi waktu dengan organisasiku karena kebetulan waktu itu aku sedang menjabat sebagai bendahara. Ketua organisasiku itu juga mengikuti konversi yang sama denganku.

Singkat cerita, aku sudah mendaftar dam sudah di masukkan ke grub KKN konversi dengan projek pengolahan belut. Tapi setelah ku fikir-fikir, tujuanku KKN kan pengabdian. Kalau aku ikut komversi aku tidak akan merasakan hal itu. Akhirnya aku membatalkan mengikuti KKN konversi.

"Loh Tan, kenapa kamu keluar grub KKN? " tanya Zidan. Oh iya Zidan ini ketuaku di Organisasi yg aku ikuti di kampus. Jadi kita awalnya satu kelompok KKN.

"Gajadi aku ikut KKN konversi. Aku pengen bener-bener ngerasain KKN. Kalau ikut konversi gatau proses awalnya karena dah di urus semua sama anak Fakultas Sains. Lagipula nga nyambung juga pengolahan belut dengan jurusanku yang sosial".

"Oh begitu yasudahlah. Lantas kamu ikut yang mana?".

"Sepertinya ikut reguler saja yang random biar nambah temen dari jurusan lain" jawabku.

Oh iya, aku lupa menceritakan satu sahabatku ini yang nanti banyak tau tentang kejadian yang ku alami dan ikut terlibat di dalamnya. Namanya Neshi Agista Almasya. Aku sahabatan sama dia semenjak semester dua dari awal kita mengikuti organisasi yang sama. Aku dan dia beda jurusan bertemu dalam sebuah organisasi. Dan kebetulan dia adalah sekretarisnya. Dia anak Pendidikan Agama Islam. Ya bisa dibilang ukhtea tapi ga terlalu juga. Dia sahabat yang sangat baik bagiku. Orangnya tegas, teguh pendirian, cuek tapi sangat perhatian, tidak banyak bicara tapi sekali bicara nusuknya sampe ke hati. Tapi cukup menyenangkan untuk di jadikan sahabat sekaligus partner pengurus di organisasi.

"Nes, semoga tempat KKN kita nanti deket ya. Nanti aku kangen kamu. Terus kalu deket kan kita bisa sambil ngurus organisasi".

"Satu wilayah gapapa tapi gamau aku satu kelompok sama kamu. Dah bosen".

"Parah si kamu Nes, nanti kangen awas ya" tambahku.

"Gak akan si" jawabnya. Neshi ini kadang nyebelin ngajak berantem mulu tapi aku tau dia sangat menyayangiku. Dia selalu mengingatkanku tentang baik dan buruk. Dia cukup rasional daripada aku yang terlalu menggunakan hati.

Sebelum lanjut lagi daripada bingung sama orang-orang yang akan aku ceritakan aku list dulu deh

Ini temen-temen satu organisasiku
-  Muhamad Zidan Birill  Ghuzi Abdillah Cindarbumi. Namanya panjang ya kaya rel kreta api. Dia ini ketua di organisasiku.
-Abil Surya Pradana. Dia ini walil ketua
- Almara Tsabitah. Dia ini sekretaris satu.
-Dan si Neshi Agista Almasya

Aku sangat berharap jarak tempat KKN kita dekat jadi masih bisa untuk bertemu dan mengerjakan proker organisasi. Karena saat itu kita sedang mengurus proker yang sangat besar.

Lanjut lagi. 5 April 2023 kita pembekalan KKN. Kita di beritahu tentang sistem pelaksanaan, mekanismenya, peraturan, dan lain sebagainya. Untuk KKN reguler kita hanya bisa milih Provinsi dan kabupaten yang hendak dijadikan lokasi KKN. Untuk penempatan dusunnya akan random.

Langsung saja ya karena kalau aku ceritakan proses dan tahap dari sebelum KKN panjang sekali. Jadi kita berempat ( aku, Neshi, Abil, dan Almara) memilih Provinsi yang sama yaitu Yogyakarta dan si pak ketua terpisah sendiri karena ikut konversi. Hinggga pada saat pengumuman tempat tiba.

Ternyata tempat KKN kita berempat di satu provinsi yang sama yaitu Gunungkidul. Hanya berbeda Kecamatan saja. Aku dengan Neshi satu Kecamatan yaitu Kecamatan Purwosari. Dan ternyata jarak posko kita hanya 15 an menit. Terkabul bukan doaku.
Lalu si Abil dengan Almara ternyata juga satu kecamatan yaitu di Saptosari dan jaraknyapun tak jauh. So, kita lebih gampang buat bagi waktu untuk bertemu sambil mengerjakan proker Organisasi.

Balik lagi ke Tania. Saat tiba ke pengumuman lokasi dan anggota kelompok. Di website univ tertera
'Jurug, Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul'. Ya itu tempat dari semua hal akan terjadi.


Bersambung....



Kita Kenang NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang