chapter 1 🏫

10 1 0
                                    

Hari ini, adalah hari pertama ku masuk ke SMA Neo CT, Aku harap, Aku mendapatkan banyak teman.

Stella diantarkan ayahnya menuju sekolah menggunakan mobil nya, sekalian agar ayahnya berangkat ke perusahaan miliknya.

Saat turun dari mobil, Stella agak sedikit takut, karena banyak sekali yang sadar dan melihatnya. ada yang melihat nya secara sinis, ada yang melihat nya seperti tampak iri, ada yang melihat nya seperti tampak bahagia.

Stella menahan malu dengan cara menundukkan kepala sembari berjalan cepat menuju kelasnya walaupun ia tak tahu dimana letak kelasnya.

"Apa banyak yang tidak suka denganku?".

"Mengapa mereka melihati ku seperti itu?".

"Apa aku akan dapat banyak teman?, atau.. Malah sebaliknya".

Itulah yang terlintas di pikiran Stella saat ini, dia berjalan cepat dengan menundukkan kepala dan memegang ujung tas nya yang berwarna cokelat keputihan.

Stella tak melihat ada satu laki laki yang sedang berjalan santai memegang seperti kertas berwarna putih layaknya kertas hvs tetapi terdapat tulisan di kertas itu, mungkin itu dokumen dokumen?.

Stella terus berjalan cepat dan menundukkan kepala, sampai tak sadar ia menabrak pria berbadan besar itu hingga kertas berwarna putih yang terpegang oleh tangan pria tersebut jatuh berserakan.

Stella terkejut, melihat banyak kertas jatuh sebelum ia mendongak.

Saat mengataskan kepala nya, ia melihat pria berbadan besar tersebut yang tak lain itu adalah kakak kelasnya yang sedang mendesah pelan sambil menepuk pundak kiri nya yang tadi ditabrak oleh Stella.

"Ahh.. Eh?!, kamu murid baru, ya?".

Dengan gugup Stella menjawab "I-iya kak, maaf atas kejadian tadi ya, kak.. Saya bantu beresin".

"Gausah, aku beresin aja, btw kamu baik baik saja, kan? Atau malah terluka? Ah maaf jika aku buat kamu terluka" tanya nya dengan wajah yang tersenyum manis dan tampak sedikit khawatir.

"Saya baik baik saja, kak, tidak ada yang terluka, terimakasih sudah menanyai saya, saya bantu beresin ya? Maafin kalau ngerepotin kakak tadi" senyum manis dari Stella diberikan kepada pria tersebut untuk cara terimakasih nya. Segera Stella berjongkok dan mengambil kertas kertas yang berjatuhan tadi.

"Gausah terlalu formal, kita cuma beda satu tahun aja, btw makasih ya udah bantuin".

"Iyaa kak.. Gapapa, mungkin ini sebagai rasa minta maaf ku tadi udah nabrak kaka secara tidak sengaja".

Setelah mengambil kertas yang berjatuhan tadi, Stella berdiri dan memberikan kertas tersebut secara sopan kepada kakak kelas berbadan besar tadi.

"Ini, kak, kertas nya".

"Ah terimakasih banyak" ucap pria itu menerima kertas dan mempat-pat pelan kepala Stella sebagai tanda terimakasih.

"Oh, iya, kak.. Kelas 9A dimana, ya kalau boleh tau?" tanya Stella menatap mata pria itu.

"Kelas 9A.. Ohh, Nanti kamu tinggal lurus, cari lorong paling kanan nomor 2 , trs masuk dan cari kelas 9A" jawabnya memberikan petunjuk dengan tangannya juga.

"Oh okee ka, makasihh, aku ke kelas dulu, ya" ucapnya tersenyum manis, menundukkan badan sedikit, dan berlari kecil menuju kelasnya yang membuat pria tadi salah tingkah.

Entah kenapa, disaat pria tersebut bertemu pertama kali dengan Stella, ia merasakan hati dan jantung nya berdebar kencang.

Saat melihat wajah Stella, ia tampak terpesona dengan wajah cantik nan lucunya saat meminta maaf.

yang memeluk raga kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang