Hari Perpisahan

9 1 0
                                        

Suasana pagi di sekolah. Ini adalah hari cap tiga jari setelah lulus dari SMA. Burung berkicau seperti memberikan ucapan selamat kepada para murid yang lulus. 

Buat yang ga lulus, semangat aja ;).

Setelah merapikan berkas, Ibu guru bersiap untuk mengucapkan salam perpisahan kepada Anak muridnya yang telah ia ajar selama 2 semester ini.

"Selamat ya Anak-Anak, kalian semua lulus. Semoga kalian diterima di kampus pilihan kalian. Yang nakal segeralah tobat, masa kelakuan buruknya mau dibawa sampai kuliah?. Ibu tak bosan mengingatkan kalian tentang ini."

"Baik bu." Ucap semua murid serentak

"Ibu bakal rindu berat sama kalian nak"

"mang eak buk?" Ucap murid reog. Alias banyak tingkah di kelas

"Iya, apalagi kamu yang mulutnya selalu nyerocos, ceplas ceplos. Rasanya mau ibu masukin sepatu mulut itu."

Semua murid tertawa, kecuali Sora. Ia ingin segera pulang dari sekolah. Melihat Nova yang menatap sinis kepadanya, Sora sudah tak mau lagi diperlakukan buruk. Walaupun sudah 3 tahun Ia merasakannya. 

Setelah mengucap salam dan berpamitan dengan Ibu guru. Para murid pun pulang satu persatu.

Sora berjalan cepat untuk menghindari Resa dan Nova. 

Tetapi terlambat, Resa dan Nova sudah lebih dulu menarik Sora, dan membawanya menuju WC perempuan. Tubuh Sora menabrak dinding setelah didorong oleh Resa.

"Lo pikir, Lo bisa lari?"

"Resa, Nova. Kenapa sih kalian suka gangguin gw?"

Hati Sora sudah tidak tahan lagi, selama ini ia selalu dibully oleh dua orang ini, bahkan karna bullying ini, Sora tak mendapat teman. Semua orang takut jika mereka juga akan jadi korban bully saat berteman dengan Sora.

"Karena lo mudah dimanfaatin sih" Ucap Resa dengan nada tak bersalah.

"Salah lo sendiri kenapa jadi manusia cupuu amat" Tambah Nova.

"Siniin duit lu, kami mau party nih. Sambil nungguin info dari temen, tentang lo yang mau lari kekampus mana ahahah" 

"Kalian gabakal bisa sekampus sama gw." Sora membela dirinya, toh gamungkin juga mereka berdua sampai ikut pergi keluar kota perkara mau membully Sora.

"Nantangin lu?!, Yaa walaupun gabisa ngebully dikampus. Kami pasti bisa ngebully lo ditempat lain. Kayak~ bikin lo kecelakaan di jalan?"

Resa tertawa mendengar ide Nova, sementara Sora hanya bisa menatap ngeri.

"Kalian gaakan bisa nyakitin gw lagi..."

Tiba tiba tamparan keras mendarat di pipi kiri Sora, Resa telah menamparnya.

"Berani bet ya lu?" Ucap Resa yang dengan cepat mencengkram kerah baju Sora.

"Gw pastiin hidup lu gabakal pernah bahagia. cih."

"Dah ah, bete gw. Cepet ambil dompetnya  Nov"

"Nih dapet"

setelah merogoh kantung jaket Sora, Nova mendapat apa yang mereka cari.

"Dih, cuma 50 k doang?" 

"Udah miskin ya lo?" bentak Resa.

Sora hanya terdiam, Dia sengaja tak membawa uang banyak hari ini. Karena tau jika Resa dan Nova akan menghajarnya lagi.

"Males amat ngomong sama boneka" Resa kemudian menendang kaki Sora hingga sang empunya terjatuh, Resa dengan cepat memijak kaki Sora.

"R-resa.! s-sakit!!" Sora mengaduh kesakitan karena kaki nya terus dipijak oleh Resa. Ia tak bisa melawan, karena itu hanya akan memperburuk keadaan. Lebih baik diam saja dan mengalah untk sekarang.

"Dahlah, Nov, cabut!"

Resa mengajak Nova untuk pergi meninggalkan Sora yang masih mengaduh kesakitan karena kaki nya diinjak dengan sangat kuat.

Setelah mereka berdua pergi, Sora beranjak berdiri perlahan, kaki nya masih terasa sakit untuk berjalan. Tapi apa boleh buat?.

Sora  berjalan perlahan, mengambil tasnya yang tergeletak tak jauh darinya, dan memutuskan untuk pergi.

Sesampainya dirumah, Sora dengan cepat masuk ke kamarnya. Menghindari jika Ia terlihat oleh ibunya. Menyembunyikan tangisan agar tak didengar oleh pekerja lainnya.

"Aku mau cepet-cepet pergi..."

"Maaf Ayah, Bunda. Sora udah nyembunyiin ini dari kalian"

Tidak ada yang mendengar Sora saat itu. Hanya Tuhan yang tau betapa sakit hatinya sekarang.

"Sebentar lagi Sora, kamu bakal memulai kehidupan belajar yang baru sebentar lagi"

"Jangan lemah, jangan mudah dimanfaatkan oleh orang lain di luar sana"

"Kalau kamu lemah, kamu bakal bernasib sama seperti saat disini. Dan tak ada bedanya"

"Aku pasti bisa"

Sora berkata kepada dirinya sendiri, menyemangati dirinya sendiri, dan menyimpan semuanya sendiri, Ia sangat lelah diperlakukan seperti ini. Semoga dengan pilihannya, menjauhi Resa dan Nova. Itu yang terbaik.

____________________

𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencintai SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang