012

1.6K 127 6
                                    

    Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran mall, Renza berjalan keluar diikuti oleh Rafani dan Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran mall, Renza berjalan keluar diikuti oleh Rafani dan Shaka. Mereka masuk secara berdampingan, membuat orang-orang berdecak kagum melihat mereka.

    Renza menyodorkan kearah mereka dua buah black card, "beli apapun yang kalian mau, kalau sudah selesai ketemuan di Cafe itu," ucap Renza sambil menunjuk sebuah Cafe yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"Woah, makasihh abang/kakak," ucap mereka berdua berbarengan, Renza hanya mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan mereka.

Shaka dan Fani memilih untuk berbelanja berdua karena takut tersesat.

3 jam kemudian

    Saat ini Renza tengah menunggu kedua adiknya itu di Cafe yang ia bilang tadi. Sudah satu jam lamanya ia menunggu, namun Rafani dan Shaka belum juga menunjukkan batang hidungnya. Tak lama mereka pun muncul, di kedua tangan mereka terdapat banyak kantung belanjaan branded.

"Lama," Renza menatap malas kedua adiknya itu.

"Hehe, tadi keasikan belanja," Fani nyengir kuda lalu duduk berhadapan dengan Renza, sementara Shaka duduk di sebelah Renza.

    Mereka menyantap makanan yang sudah dipesan Renza dengan lahap. Setelah selesai, Renza berdiri dan berjalan kearah kasir untuk membayar pesanan mereka. Mereka bertiga berjalan keluar dari Cafe itu, namun baru beberapa langkah, Fani memanggil Renza.

"Kak, hehe," Fani nyengir kuda part 2. Ia menyodorkan kantung belanjaannya, Renza yang paham pun langsung mengambil kantung belanjaan Fani dan juga kantung belanjaan Shaka.

"Abang, boleh beli eskrim ga?" Shaka menunjuk kios eskrim yang cukup ramai pembeli yang berada tak jauh dari mereka.

"Jangan banyak-banyak, nanti sakit," Renza mengeluarkan dua lembar uang merah dan memberikannya kepada Fani. Saat di Cafe tadi Fani dan Shaka telah mengembalikan black card milik Renza.

"Yey! makasih abang, sayang abang banyak-banyak," Shaka menyuruh Renza untuk menunduk, Renza menurut walaupun ia agak bingung.

Tanpa aba-aba, Shaka mencium pipi kanan Renza dan langsung berlari menuju kios tersebut. Renza menegakkan lagi tubuhnya dan ia menatap Fani, "kenapa masih di sini?"

    Fani tak menjawab, ia sedikit berjinjit dan mencium pipi Renza, kemudian ia pergi menyusul Shaka. Renza merasakan panas menjalar dari pipinya, ia tersenyum tipis dan berjalan kearah mobilnya.

*****

Ceklek

Bunyi pintu mansion yang terbuka membuat atensi orang-orang yang berada di ruang tamu teralihkan.

𝐑𝐚𝐲𝐚𝐧𝐳𝐚'𝐬 𝐧𝐞𝐰 𝐥𝐢𝐟𝐞 [𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 || 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang