Mansion Keluarga Jung 🏘
"Mommy Daddy! Anak tampan kalian sudah siap untuk sarapan bersama." Teriak Jeno dan Jaemin bersamaan membuat Jaehyun dan Doyoung menggelengkan kepala mereka berdua, sedangkan para maid dirumah itu hanya tersenyum sudah terlampau biasa dengan kelakuan si kembar tampan tersebut.
"Jangan teriak-teriak, mommy sama daddy belum setua itu untuk budek ya!" Doyoung melempar tatapan jengah kepada kedua putranya.
"Hehehe kirain-"
"Kirain apa? Cepet duduk, sarapan dan berangkat ke kampus sana." Ucap Doyoung lagi.
"Baik ibu negara, galak banget sama kayak calon jodohnya si Jeno."
Mendengar ucapan Jaemin, Doyoung langsung mengalihkan pandangannya ke arah Jeno. "Hehh siapa namanya? Awas aja kalau bukan seperti yang mommy mau! Cakep gak? Manis gak? Inget dijaga kelakuannya, awas aja kalau kalian berdua masih kayak di new york dulu, Mommy beneran jadiin kalian gelandangan disini." Ancam Doyoung kemudian.
"Mommyku yang cantik kenapa udah kayak rapper aja sih ? Jangan ragukan kesehatan mata anak mommy dalam melihat berlian, calon jodohnya Jeno sama Jaemin itu beuhhh TOP BANGET! nih kalau hotel bisa bintang lima, calon jodohnya kita tuh berbintang-bintang mom." Ucap Jeno sombong yang dianggukin Jaemin.
"Bener banget ucapan Jeno, mom. Apalagi calon jodohnya Jaemin, haduhh gemes banget pengen Jaemin mam aja rasanya mom." Jaemin berucap sambil membayangkan Jisung "tuhkan mom, jadi bayangin mau lahap si gemes. Aww mommy-ishh."
Tabokan sayang dari sang mommy menyadarkan Jaemin dari bayangan nyam-nyamnya.
"Siapa nama mereka ? Kalau sesuai sama yang mommy mau baru boleh mikir jauh ke sana."
"Dengerin baik-baik nama calon menantunya mommy ya, ekhem-ekhem calon jodohnya Jeno namanya Nakamoto Renjun sedangkan calon jodohnya Jaemin namanya Nakamoto Jisung." Jeno dan Jaeminntersenyum setelah mengatakan nama si pujaan hati masing-masing.
"YA AMPUN, BENERAN KALIAN SUKA SAMA MEREKA?"
"Sayang, suaranya dikecilin dikit. Bisa disimpen buat entar malam." Jaehyun tersenyum lembut menatap Doyoung.
"Upss maaf sayang, aku terlalu kaget pas dengar nama mereka. Hehehhe." Doyoung kembali menatap si kembar dengan wajah penuh senyuman. "Dua anak mommy yang tampan ini makan yang banyak ya, biar mommy ambilin buat kalian." Doyoung menyiapkan sarapan untuk kedua putra tampannya dengan senyuman yang tak pernah luntur sedikitpun, membuat si kembar bergidik ngeri.
"Jen, mommy gak kemasukan kan? Ngeri liat mommy senyum selebar itu." Jaemin berbisik pelan ditelinga Jeno.
"Kayaknya sih beneran kemasukan Jaem, liat aja mommy nyiapin sarapan buat kita. Biasanya juga ceramahin kita dulu sampai kuping kita panas." Jeno dan Jaemin menatap sang mommy dengan terheran-heran.
"Nih .. dimakan ya anak-anak kesayangannya mommy." Ucap Doyoung sambil memberikan sarapannya Jeno dan Jaemin.
"I-iya mommy." Jeno dan Jaemin menjawab serentak.
Doyoung menoleh kearah Jaehyun masih dengan senyuman manisnya. "Daddy juga dimakan ya sarapannya. Jangan lupa uang jajan buat Jeno sama Jaemin, kayaknya uang jajan mereka harus ditambah."
"lya mommynya anak-anak. Uang jajan mereka bakalan daddy tambahin."
Jaehyun hanya bisa tersenyum dan mengiyakan permintaan si pendamping hidup.
"Mommy makin sayang deh sama daddy." Doyoung mengecup singkat pipi suami tercinta setelah itu pandangannya kembali tertuju pada kedua anak tampannya. "Dan anak-anak kesayangan mommy yang tampan nan rupawan. Jangan lupa ya, kalau udah jadian diajak kerumah calon mantunya mommy. Dan mommy maunya cuma mereka berdua yang jadi mantunya mommy, gak boleh yang lain. Paham kan anak-anak kesayangan mommy?" Doyoung bertanya dengan wajah penuh senyuman, tetapi bagi Jeno dan Jaemin itu seperti perintah mutlak dari ibu negara.