Beberapa hari setelah nensya mengetahui bahwa arsya sudah memiliki pacar, hati nensya dengan perlahan sudah sedikit membaik, selain itu senyuman yang beberapa hari ini hilang pun sudah kembali muncul. Semua itu tak lepas dari dukungan sahabatnya dan kedua orangtuanya.Saat ini, nensya sedang berjalan menuju kelasnya dengan bersenandung musik kesukaannya. Di arah yang berbeda, arsya yang melihat nensya pun menghampiri gadis tersebut
"nensya" panggil arsya yang membuat langkah kaki nensya terhenti
"eh, iya kak. Ada perlu apa ya?" tanya nensya berusaha tersenyum walaupun di hatinya sudah menjerit saat melihat arsya
"boleh kita bicara di taman?" pinta arsya
"mau bicarain apa ya kak? ada yang penting?" tanya nensya
Bukannya menjawab, arsya langsung menarik tangan kanan nensya menuju taman sekolah yang kebetulan tengah sepi. Dengan cepat arsya langsung mendudukkan nensya di bangku yang sudah tersedia
"kenapa beberapa hari ini lo jauhin gue? gue ada salah ya sama lo?" tanya arsya menatap dalam manik mata coklat terang milik nensya
"kak arsya ga salah apa apa kok cuman aku lagi berusaha jaga perasaan pacar kakak biar ga sakit liat kedekatan kita" jawab nensya yang membuat mata arsya membulat dengan sempurna
"selain itu, aku juga lagi berusaha membuat hati aku biar ga sakit lagi kak" batin nensya
"lo tau darimana?" tanya arsya penasaran
"ga penting aku tau dari mana tapi semoga kakak bahagia sama eirsya. Jaga eirsya dengan baik ya kak. Kalau udah ngga ada perlu,aku pamit ke kelas. Assalamu'alaikum" kata nensya lalu pergi dari hadapan arsya
"waalaikumsalam" balas arsya lirih
ditempat lain, saat ini ada mazda yang sudah berada di kelas dan tengah menunggu kedatangan nensya yang agak terlambat.
"ini bocah kemana sih? ga ada kabar lagi" kata mazda khawatir
"apa jangan jangan lagi sama kak arsya lagi. " tebak mazda
di sisi yang lain, nensya yang sudah berada di depan pintu kelas pun menghela napas pelan dan berusaha tersenyum, lalu selanjutnya ia memasuki kelas dan dapat ia lihat bahwa sahabat menatap khawatir terhadap dirinya.
"lo kenapa lagi nen kok murung gitu? " tanya mazda saat melihat kemurungan sahabatnya walaupun ada sedikit senyuman yang terlihat di paksakan dari mimik wajah nensya
"gue tadi ketemu kak arsya" kata nensya lirih
"terus kenapa?" tanya mazda penasaran
"jadi tadi kita sempet ngobrol di taman, terus dia nanya kenapa gue jauhin dia terus gue jawab gue lagi berusaha jaga perasaan eirsya biar ga sakit" Ungkap nensya
"ya bagus dong, lo jawab gitu. Terus apa tanggapan dia?" tanya mazda
"Ya ga gimana gimana tanggapan dia,dia cuman diem. setelah itu gue langsung pergi, biar hati gue ga sakit lagi pas liat dia sama eirsya" Kata nensya
"ya baguslah kalau tanggapan lo kaya gitu, soalnya gue ga mau sahabat gue terpuruk lagi kaya kemarin kemarin" kata mazda.
"terus keputusan lo setelah ini apa?" tanya mazda penasaran
"ya gue bakal menjauh lah dari kak arsya. Gila aja kalau gue masih mau di deketin dia" jawab nensya
"apapun semua keputusan lo, gue bakal dukung. Asal keputusan yang lo ambil adalah keputusan yang terbaik buat lo" Kata mazda
Dengan tiba tiba, nensya menubruk tubuh mungil mazda lalu memeluknya dengan erat
"makasih maz, makasih udah mau jadi sahabat gue yang bersedia ada di saat gue lagi sedih dan seneng. Intinya gue bersyukur punya sahabat kaya lo. Tetap menjadi mazda yang gue kenal ya?" ucap nensya diiringi air mata yang mengalir di pipinya
"gue juga bersyukur punya sahabat kaya lo nen. Kalau ada masalah apapun itu, ceritain ke gue ya. biar beban yang ada di pundak lo sedikit berkurang, okey? " pinta mazda
"okey maz. Pokoknya kita harus bestie forever mau gimanapun keadaannya." kata nensya
"pasti, nensya dan mazda bestie forever" ujar mazda dengan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya.
Setelah berpelukan layaknya teletubbies,mereka pun melepaskan pelukan tersebut di karenakan guru yang mengajar sudah berada di dalam kelas dan mereka pun belajar selama kurang lebih 2 jam.
Wonosobo, 01 April 2024
636 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah singkat kita
Short Story"mas, untukmu yang pernah hadir secara singkat hanya selama 2 hari. Terima kasih, telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Karena hadirmu, aku bisa belajar, jangan mudah baper sama omongan maupun tulisan seorang lelaki yang belum halal untukku...