part2 🥰

639 41 2
                                    


Setibanya dirumah sakit alan dan jeff meminta bantuan para medis untuk memindahkan charlie keatas brangkar dan langsung membawanya masuk kedalam ruang UGD, sedangkan alan dan jeff menunggu didepan ruang UGD.

Jeff menangis sesenggukan di pelukan alan, dia takut terjadi sesuatu kepada sang kakak, karna sejak kedua orang tuanya meninggal ini kali pertama kakaknya sakit sampai separah ini, dia takut jika kakaknya akan pergi meninggalkan dia sendiri.

"Jeff, tenanglah, Charlie pasti akan baik-baik saja, percayalah padaku" (Alan)
"Bagaimana aku bisa tenang lung, sebelumnya phi Charlie tidak pernah sakit sampai seperti ini,, dan ini kali pertama dia sakit sampai pingsan bahkan sampai mimisan" (Jeff)
"Kita tunggu  sampai dokter keluar dulu, semoga charlie tidak apa-apa" (Alan)
Jeff hanya menjawab dengan anggukan, dia masih shok dengan apa yang terjadi kepada kakaknya.

Tak berselang lama ada seseorang yang memanggil Jeff dan alan, orang itu berlari mendekati keduanya, alan dan Jeff seketika kaget melihat siapa yang datang menghampirinya, permasalahannya adalah dari mana orang itu tau bahwa mereka sedang berada dirumah sakit, padahal mereka berdua tidak memberitahu nya, orang itu adalah babe, yah phi babe kekasih Charlie.

"Babe, kenapa kamu bisa ada disini" (Alan)
"Seharusnya aku yang bertanya phi, kenapa phi alan tidak memberitahu aku jika Charlie masuk rumah sakit, dan kamu Jeff, kenapa kamu juga tidak bilang padaku kalau Charlie sedang sakit" (Babe)
Babe sangat kecewa dengan alan dan Jeff, kenapa mereka tidak memberitahu nya, padahal mereka tau kalau babe adalah kekasih Charlie, dan babe berhak tau tentang apa yang terjadi.
" Tolong jelaskan apa yang terjadi,, Jeff katakan padaku, kenapa Charlie sampai bisa masuk rumah sakit" babe pun terus menuntut Jeff meminta penjelasan.

Jeff pun masih terdiam, dia masih bingung bagaimana harus mengatakan nya kepada babe.
"Babe tenang dulu, kita tunggu saja penjelasan dari dokter, sebentar lagi dokternya keluar" Bukan Jeff yang menjawab tapi alan.

Benar saja tak berselang lama dokter pun keluar dari ruang UGD, "Bagaimana keadaan Charlie dok, apa dia baik-baik saja, apa dia sudah sadar, apa sudah boleh dilihat", babe pun langsung menodongkan seribu pertanyaan kepada dokter yang baru saja keluar dari UGD.

"Babe biarkan dokter bicara dulu, tenanglah sedikit" (Alan)
"Aku tidak bisa tenang lagi phi alan" (Babe)
"Jadi bagaimana dok, apa Charlie baik-baik saja" (Babe)
"Keadaan nya sudah mulai stabil, demam nya juga sudah mulai turun, tapi dia masih belum sadar" (Dokter)
"Sebenarnya apa yang terjadi pada kakak saya dok" (Jeff )
"Jika dilihat dari hasil pemeriksaan, kakak anda mengalami stres ringan, penyebab nya bisa jadi  terlalu banyak pikiran dan pola makan yang tidak teratur,  sepertinya akhir-akhir ini kakak anda sering melewatkan jam makan nya,  jika dibiarkan terus seperti ini kondisinya bisa lebih parah dan masa pemulihan nya juga akan lama,jadi tolong slalu ingatkan dia untuk makan tepat waktu, mungkin untuk saat ini itu saja yang bisa saya jelaskan, kalau begitu saya permisi, tolong di jaga baik-baik kakak nya"(dokter)
dokter itu menepuk pundak Jeff sambil tersenyum sebelum pergi, memberi semangat agar Jeff tetap kuat untuk sang kakak.

Jeff, alan, dan babe pun masuk keruang rawat Charlie, mereka melihat Charlie yang berbaring diatas ranjang rumah sakit menggunakan masker oxygen dan masih belum sadar juga, babe mendekat lalu menggenggam tangan Charlie yang tidak diinfus lalu menempelkannya dipipi babe.

"Charlie, ini aku phi babe, apa kamu mendengarku, kenapa kamu belum bangun, kenapa betah sekali tidur, cepatlah bangun Charlie" (Babe)
"Kak Charlie cepat sembuh ya, aku rindu omelan kakak" (Jeff)
"Cepat sembuh Charlie, jangan biarkan anak kucing mu menangis" (Alan)
"Apa maksud mu phi alan, siapa yang anak kucing" (Babe melirik alan yank tersenyum tanpa dosa)
"Tidak ada" (Alan)
"Sudah-sudah, kenapa jadi ribut sih, kasian phi Charlie istirahat nya terganggu, lebih baik phi babe dan phi alan pulang, biar aku yang menjaga phi Charlie disini" (Jeff)
"Ai nhu, tidak bisa seperti itu, aku akan tetap disini menemani mu menjaga Charlie"(alan)
"Jeff, lebih baik kamu dan phi alan pulang saja, istirahat lah di rumah, aku akan menjaga Charlie disini" (Babe)
"Tapi phi, phi babe juga harus istirahat, jangan kelelahan, phi babe tau kan sebentar lagi akan ada pertandingan" (Jeff)
"Hmm aku tau, tidak perlu kwatir Jeff, pulanglah dengan phi alan, jika Charlie sadar aku akan mengabarimu" (Babe)
"Baiklah, kalau begitu aku dan phi alan pulang dulu, terimakasih sudah mau menjaga phi Charlie" Jeff dan Alan pun akhirnya meninggalkan ruang rawat Charlie.

SelfishnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang