Kutukan Sakral

632 58 6
                                    

From: Kim Namjoon

Aku akan pergi selama satu minggu untuk misi di luar kota. Persiapkan landasan untukku malam ini, Jin-ah.

Konon katanya, ada kutukan sakral bagi keturunan selir Kim semenjak pemerintahan Goryeo. Sang Raja diketahui telah memiliki hubungan gelap dengan seorang yang bukan bangsawan. Ratu murka dan mengutuk selir yang bermarga Kim tersebut didepan kumpulan orang pintar kerajaan, bahwa seluruh keturunannya nanti tidak akan pernah bisa lepas dari rantai hawa nafsu yang menjerat setiap kali mereka akan mengejar sebuah impian. Merujuk pada selir Kim yang sangat ambisius merebut tahta di Goryeo hingga rela menjual tubuh, itu jugalah yang akan terjadi pada seluruh keturunannya. Mereka akan terus memiliki ketergantungan pada hawa nafsu. Semakin besar impian, akan semakin besar pula kutukan nafsu yang menjerat kelak.

Percaya atau tidak, Kim Namjoon telah mendatangi seluruh cenayang yang terkenal di Korea Selatan. Mempertanyakan mengapa ia sulit sekali menahan gairah setiap kali akan turun melaksanakan misi sebagai anggota sebuah organisasi intelijen. Jika tidak menyalurkannya, maka ada saja suatu hal yang mengancam keselamatannya di medan perang. Awalnya Namjoon tidak memperhatikan hal itu namun setelah melakukan analisa kecil-kecilan secara mandiri sebab nyaris mati berkali-kali, jawabannya hanya satu.

Kutukan.

Jawaban konyol itu sebenarnya ia dapatkan dari seorang dukun tua yang tinggal di desa. Ia mengasihani Namjoon karena karma yang diperoleh akibat kelakuan leluhurnya. Maka hanya satu solusi yang Namjoon dengar jika ingin urusan hidupnya lancar, "kamu harus melakukan hubungan badan setiap ingin mencapai sesuatu yang berkaitan dengan ambisi."

Namjoon menertawakan itu dengan remeh sebab hidupnya tak percaya cinta. Sampai sebuah peluru mendarat di dada kirinya, nyaris menembus jantung jika sepersekian detik tidak menghindar. Akhirnya menuruti perkataan si nenek tua dengan kepercayaan yang mengambang, pria itu kemudian menyewa seseorang sebagai penumpahan hawa nafsu setiap akan turun ke medan perang sebagai pembuktian.

Tidak dapat dipercaya, strategi itu berhasil. Tidak pernah gagal sekalipun. Bahkan seseorang tersebut sebentar lagi akan mengantarkan Namjoon pada jabatan yang diimpikannya seumur hidup, ia terpilih sebagai kandidat Direktur NIS dengan syarat keberhasilan penyelesaian misi 99% sampai masa tugasnya nanti tiga tahun lagi berakhir. Maka yang dilakukan Namjoon adalah memelihara sang keberuntungan dalam hidupnya sampai impiannya tercapai.

Nama keberuntungan itu adalah— Kim Seokjin.

"Terimakasih! Silakan datang kembali, Tuan!"

Klenteng!! Klenteng!!

Bunyi bel cantik dari pintu yang kembali ditutup menurunkan lambaian tangan Seokjin dari meja kasir. Pria itu lalu membenahi sisa karton dan pita yang baru saja digunakan untuk menciptakan sebuah bouquet bunga istimewa pesanan dari toko di seberang jalan. Amethyst adalah sebuah toko bunga yang sedang berkembang di jalanan Seoul akhir-akhir ini. Berkat pekerjaannya yang nyeleneh, ia berhasil mewujudkan mimpi menjadi seorang pengusaha. Yah, meskipun masih berskala kecil.

Tapi bagi Seokjin, toko bunga yang berdiri kokoh sejak satu tahun lalu itu adalah harapannya untuk seumur hidup setelah nyaris dibunuh oleh sekumpulan debt collector karena hutang keluarga yang sangat mencekik. Di sebuah lorong sempit ketika Seokjin hendak dihabisi, seseorang datang menyelamatkannya.

Sekarang orang tersebut adalah satu-satunya nama dalam daftar kontak Seokjin yang menjadi urutan pertama selama satu tahun ini. Baik dalam daftar panggilan maupun ruang pesan. Seokjin baru saja mengirim balasan pesan setelah memastikan pekerjaannya beres.

To: Kim Namjoon

Baik. Jam berapa kamu akan pulang?

Dijeda beberapa menit, sebuah balasan singkat diterima oleh Seokjin.

Jinx (Cursed) | Namjin VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang