When I Meet You

238 17 3
                                    

           Sejak mengetahui tentang keaadaan dirinya, Seokjin yang dulu sangat penuh semangat kini lebih banya melamun dan berdiam diri,buka karena pasrah tapi meratapi segala sesuatu yang terjadi di hidupnya, mengapa Tuhan memberikan ujian yang begitu berat baginya,tak cukup kehilangan ibunya,dijauhi ayahnya kini bahkan dia akan kehilangan hidupnya. Seokjin merasa apa yang dilakukannya selama ini rasanya sia-sia,harus dia apakan semua yanh dia dapatkan saat ini? Sementara dirinya sendiri akan pergi meninggalkan semuanya,kepada siapa dia harus percaya,dia harus mencari seseorang yang bisa menjaga semua yang dia milikki daj berjalan sebagaimana mestinya.


              13 Kst Seokjin baru saja menyelesaikan meetingnya dan dengan mudah menggait para perushaan ternama yang siap bekerjasama dengan perusahannya,memang tak di ragukan lagi kemampuan Seokjin sangatlah luar biasa,semua pebisnis dapat dengan mudah mempercayainya dan bekerjasama dengannya,itu lah yang membuat Kim Corporations beekembang seperti sekarang. Seokjin mendaratkan bokongnya dikursi kebesarannya dan menyandarkan tubuhnya di sandarang kursi itu,matanya terpejam,kini tanpa obat Seokjin bisa sangat merasa kesakitan bila terlalu lelah.

"Sajangnim,,," suara panggilan itu menbuat netranya terbuka seketika dan melihat sang pemilik suara, " ada apa paman?" Tanyanya datar,

 " apa sebaiknya kau berhenti saja bekerja?fokuslah dulu pada kesejatanmu dan pengobatanmu agar kau lekas membaik" ucap Kim Jungwon memberi saran, siapa yang tidak mau beristirahat,namun pada siapa perusahaan ini akan Jin serahkan bila dia berhenti bekerja?, " apa kau mau mengambil alih kembali perusahaan paman?" Tiba- tiba terbesit dipikirannya untuk menjadikannya pemegang perushaannya kembali selama Jin menjalani pengobatan,karena memang hanya pamannya yang Jin milikki sekarang. 

"Tidak Jin,saat ini paman bukanlah lagi tandinganmu,kau lbih berbakat dan pintar,paman takut para investor kita membatalkan kerjasama dengan perusahaan" jawabnya tegas ,
" lalu kepada siapa perusahaan ini harus ku serahkan bila aku tidak bekerja?bahkan sekarang kita sudah meneken kontrak dengan perushaan-perushaan asing untuk bekerja sama,siapa yang akan menanganinya paman?" Tanyanya frustasi,karena tak tahu kepada siapa dia harus meminta tolong, namun tiba2 matanya membulat saat Kim Jungwoon mengucapkan satu nama, "Kim Namjoon,bagaimana kalau dia?",

 Seokjin tertawa miris mendengar nama itu bagaimana mungkin adik yang membencinya mau membantunya, " apa paman sudah gila?dia adik tiriku!dia bahkan ingin mnyingkirkanku,bagaimana bisa aku minta bantuan padanya?", tanyanya yang kemudian di jawab kembali oleh pamannya," tapi dia berhasil membantu ayahmu di Jerman, paman juga yakin dia bisa membantumu,dia sangat ingin perusahaan bukan?biarkan dia memimpin perusahaan ini,ini kesempatanmu merubah hatinya Jin",


" aku tidak tahu paman,aku akan memikirkannya lagi,sekarang keluarlah aku ingin istirahat" perintahnya dan tanpa menunggu lama Jungwoon keluar dari ruangan Jin.


               Sebulan berlalu Jin masih belum memutuskan apapun soal Namjoon dia terlalu takut untuk menghadapinya,sehingga dia tetap memilih bekerja wlaupun terkadang tubuhnya sudah tak sanggup,hingga saat ini dia masih berangkat ke kantor bahkan menghadiri meeting dengan relasinya di luar kota hingga akhirnya tubuhnya kembali drop dan terkulai di lantai ruangannya yang dingin,saat itu juga Jungwoon yang bermaksud memberi berkas hasil meeting ke ruangannya tiba-toba terkejut melihat Jin yang sudah terkapar dan dengan segera mengangkat tubuhnya,"Jiiiin apa yang terjadi padamu?" Jungwoon berusahan membangunkan Seokjin namun tak ada respon darinya,justru dia melihar darah segar yang keluar dari mulut sang CEO,Jungwoon pun dengan sigap menelepon ambulance untuk membawa Seokjin ke rumah sakit.

             Di sisi lain seorang pemuda berusaha mengehentikan kakaknya yang berusaha mengakhiri hidupnya di pinggir sungai Han, dengan putus asa pria itu memohon agar kakaknya tak meninggalkannya, " hyuung jebal Yoongi hyung geumanhae,gajimalago!!", teriaknya memnbuat Yoongi yang sudah memasuki sungai mnghentikan langkahnya,

Like an AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang