ngambek

176 15 1
                                    





"udah kali ngambek nya, masa daritadi ngediemin kak Dika mulu" Dika berujar sambil tangan nya memainkan rambut si adik.

Narel hanya diam saja tak bergeming membuat Dika menghela nafas.

"Yaudah deh Kakak minta maaf"

Dika mengulurkan tangannya didepan wajah Narel.

Narel menatapnya tidak minat.

"KAK RENJAA!! KAK JOVAA!! ADEK MASIH NGAMBEK INI!!"

Dika sudah tak kuat menahan amarah yang daritadi ia pendam dan berakhir berteriak memanggil Renja dan Jova.

Beruntungnya Papa dan Mama nya tidak lagi dirumah.

Tidak lama kemudian Renja dan Jova keluar dari kamar masing-masing ketika mendengar teriakan Dika.

"apasi teriak-teriak? Lo kira ini hutan apa?" Renja yang kesabaran nya setipis tisu dibagi seribu harus berkelahi dengan Adek yang otaknya agak mlenceng, canda ges.

"ini loh kak, adek masih ngambek sama Dika" adu Dika.

Renja menghela napas perlahan, ada aja masalah.

"kenapa?" tanya Jova membuka suara.

Belum ada yang menjawab dan Jova menatap arah pandang ke adik bungsunya.

"gue tanya kenapa?" tanya Jova sekali lagi dengan nada tegas.

"adek kesel sama kak Dika, dia habisin cookies adek" kesal Narel.

Arah tatap Jova mengalih ke adik satunya.

Melihat tatapan Jova, membuat Dika menunduk takut.

"eung... Kak Jova jangan tatap Dika kayak gitu, Dika takut..." ucap Dika, bibir bawahnya turun kebawah.

Gini-gini Dika juga suka nangis lohhh... Wkwk emang cengeng anaknya 11 12 sma kayak Narel.

Karna gemas dengan muka adiknya ini, Jova semakin gencar untuk menjahilinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karna gemas dengan muka adiknya ini, Jova semakin gencar untuk menjahilinya.

"lo tuh kakaknya Narel lo tau itu kan?" Jova menahan tawa ketika melihat mata Dika berkaca-kaca.

Niatnya Dika ia mengadu agar dibela tapi malah sebaliknya walaupun bercanda.

Renja menyenggol lengan Jova agar berhenti menjahilinya, dia juga gemas melihat adiknya yang kedua.

Masih belum puas Jova kalau Dika belum menangis.

"kenapa dihabisin? masih kurang?"

"hiks"  isakan Dika pun terdengar dengan wajah tertunduk.

Renja segera memeluknya dan menenangkan.

"ga ada yang suruh lo nangis, gue cuman tanya" nada Jova sarkas sekali seolah-olah benar kalau dia sedang marah.

"t-takut kak..." gumam Dika yang didengar oleh Renja.

Dika masih betah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kakak.

"udah anjirr... takut ini adek lo" ucap renja pelan.

Karena tidak tahan melihat kegemasan sang adik akhirnya Jova menghampiri Dika dan memeluknya, sesekali mengecup pelipis Dika.

"cup cup cup... maafin yaa... Kakak cuman bercanda tadi ulululuu" Jova meminta maaf sambil tertawa kecil.

"hiks... gamau kakak nyeremin" Dika memberontak di pelukan Jova ingin melepaskannya.

Tapi Jova menahan dan semakin erat memeluk Dika.

Tanpa sadar Narel sudah tertidur di sofa lipat.

Renja yang menyadarinya terkekeh kecil.

Punya adek kok gemesin gini sih batin Renja.

Akhinya Renja beranjak untuk membesarkan sofa tersebut agar bisa ditempati sang adik, ia juga mengambil bantal dan selimut.

Renja membenarkan posisi Narel supaya nyaman tidur dan ia menaruh bantal di bawah kepala Narel dan menyelimutinya.

Jova datang dengan Dika digendongannya ala koala yang sudah tertidur dan membaringkan badan gembul itu di sisi Narel.

"Jova gemes deh sama nih si kecil-kecil, rasanya pengen Jova gigit pipinya" ucap Jova gregetan karena gemas.

Renja hanya tertawa pelan.

"udah ayok tidur" ajak Renja yang sudah membaringkan tubuhnya di sisi Narel.

Begitupun Jov juga ikut berbaring disisi Dika dan memeluk sayang si adik.

Jadi posisinya Jova➡Dika➡Narel➡Renja.

Akhirnya sikembar tidur bersama saling memeluk.









HALLO TEMEN-TEMEN
AKU COMEBACK NIH, ADA YANG KANGEN SAMA AKU NGGA!??? WKWKWK BERCANDAA KOK, TAPI KALO KANGEN BENERAN GAPAPA.

Kali ini gemes sama siapa?

Renja?

Jova?

Dika?

Narel?

Jangan lupa vote and komen ya gessss byeeeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quadruplets>00ldreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang